Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 5 - Sebuah Kesepakatan
Semoga tiap hari bisa up 3-4 bab ya, tapi ya satu satu upnya, soalnya ngetik dulu baru up. Kalau mau baca banyak, baca pas malem aja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hingga pagi tiba baby Eleanor menolak untuk ditinggal Erzan, dia selalu menangis ketika sang ayah menjauh.
Tepat jam 6 pagi kedua orang tua Erzan datang ke rumah sakit ini, Argus Harold dan Miya Harold.
Mereka langsung mendatangi ruang inkubator dan menuntut tentang kebenaran dari bayi yang lahir semalam.
Erzan cukup terkejut saat melihat kedua orang tuanya datang, karena mereka tidak hanya datang berdua, ada Eudora pula diantara mereka.
"Maaf Tuan, Nyonya, sebaiknya jangan terlalu ramai untuk mengunjungi baby Eleanor," ucap seorang perawat yang berjaga di ruangan ini.
Erzan pun hanya diam, dia terus memangku anaknya tanpa peduli pada semua orang yang langkahnya terhalang di depan pintu.
"Biar aku yang masuk," ucap Argus, Miya dan Eudora pun mengangguk. Meski sebenarnya mereka sangat ingin masuk ke dalam.
Miya dan Eudora pun menyingkir, membiarkan Argus masuk seorang diri.
Menghampiri Erzan dan langsung menatap bayi mungil di gendongan sang anak.
Tiba-tiba hatinya berdesir, dia seperti melihat Erzan kecil. Seketika egonya yang selama ini melambung tinggi runtuh seketika.
Sejak awal Argus dan Miya tidak percaya jika wanita bernama Arra itu mengandung anak dari Erzan. Bisa saja itu adalah anak orang lain, lalu Arra menjebak Erzan dan membuat seolah Erzan lah pelakunya.
Tapi Erzan tetap bersikukuh bahwa itu adalah anaknya, karena Erzan tahu saat melakukannya bersama Arra, itu adalah yang pertama kali untuk Arra.
Akhirnya sebuah kesepakatan pun terjadi diantara Argus dan Erzan. Erzan tetap menikahi Arra dengan status yang disembunyikan, pernikahan diantara keduanya hanya sampai bayi itu lahir, setelahnya semua tergantung bayi itu.
Jika bayi itu bukan anak kandung Erzan, maka pernikahan itu kandas dan Erzan harus segera menikah dengan Eudora.
Namun jika benar anak itu adalah anak Erzan, Arra akan tetap menjadi istrinya dan pertunangannya dengan Eudora putus.
"Erzan, dia ..."
"Dia adalah anakku," balas Erzan dingin, dia semakin mendekap sang anak, tidak membiarkan orang lain untuk menyentuh.
Sementara Argus menatap nanar, ketika keinginan untuk memeluk si jabang bayi tak mampu dia lakukan.
"Dimana Arra?" tanya Argus, dia tidak melihat wanita itu dimanapun.
"Dia sudah pergi."
"Apa maksudmu?"
"Dia kabur."
"Astaga, meninggalkan bayinya?"
"Entahlah, aku akan terus mencari dia."
"Papa akan membantu mu, dan tentang Eudora, Papa akan mengakhirinya sekarang juga."
Erzan terdiam, sejak awal dia sudah ingin mengakhiri hubungan itu. Namun Argus dan Miya terus mempertahankan. Terus bersikukuh bahwa Eudora adalah jodoh terbaik untuknya, calon ibu yang akan melahirkan penerus keluarga Harold.
Tapi sungguh Erzan tidak peduli itu, dia hanya peduli pada anaknya yang ada pada Arra. Kini dia tidak mau tahu lagi, perjodohan itu harus segera berakhir tanpa perlu campur tangannya.
Dan setelah berbicara dengan Erzan, Argus pun keluar. Dia langsung disambut oleh wajah penasaran Miya dan Eudora.
"Bagaimana Pa? apa bayi itu anaknya Erzan?" tanya Miya dengan cemas, sebenarnya dia tidak ingin keturunan keluarganya lahir dari wanita tidak berkelas. Tapi andai itu benar anaknya Erzan, dia pun akan sangat senang.
Sementara Eudora sangat berharap bahwa itu bukanlah anaknya Erzan.
Aku yakin bayi itu bukan anaknya Erzan, wanita itu hanya lah wanita jalaang. Batin Eudora.