Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

01. LKCD !!

Sore itu di SMA NEGERI LIMA Jakarta Selatan. Biasa orang memanggil nya SMANMA.

Bel pulang telah berbunyi nyaring di dalam sekolah. murid-murid berhamburan keluar kelas. Ada yang berlari, ada yang berteriak, dan ada juga yang masih dalam aktivitas eskul nya.

Disana, terlihat ada seorang gadis ceria bertubuh langsing dengan pipi sedikit tembem. Dia adalah Lestari Salsabilla, teman-teman menyebut nya Tari.

Murid kelas XII IPS 3 Yang mampu memikat banyak kaum Adam karena kecantikannya.

Sahabat sejatinya bernama Catherine datang untuk mengajak nya pulang bareng. "Tari —" Teriak nya sambil berlari menghampirinya.

Lestari balik badan menangkap pergelangan tangan dengan sapaan ceria nya.

"Renggang gak?"

Lestari menggeleng kepala.

"Ke kafe sebentar kuy" Ajak Catherine dengan senyum nya

Tari merespon mengangguk kilat lalu sedikit berbicara "Kebetulan gue juga mau kesana"

Saat mereka sedang berjalan ke parkiran, mereka di kaget kan seorang siswa yang bukan lain itu kekasih Lestari yang bernama Erza Pamungkas.

"DORR!!"

Tari memekik kaget, balik badan reflek memukul dada nya "Jangan buat gue jantungan" Katanya sambil mengerucutkan bibir.

"Eh kebetulan lu disini za, apa lu mau ikut kita?" Tukas Catherine.

Erza menggeleng kepala, Karena kebetulan dirinya hari ini sedang ada jadwal eskul latihan basket.

"Duluan aja, gue mau ada eskul" katanya sambil menyeka keringat yang kebetulan dia mau pergi ke kantin.

Tari berdecak sebal karena obrolannya ga penting, dia langsung menyeret Catherine untuk segera menuju kafe langganan nya setiap pulang sekolah.

Hazelnut coffe less sugar

Minuman dingin berwarna coklat dengan sedikit gula dan susu. sudah menjadi minuman favoritnya gadis yang murah senyum dengan lesung pipi nya yang menggemaskan.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan minuman ini" Lestari bergumam alay

Catherine sedikit merespon dengan senyuman.

"Kayaknya lu lagi senang banget hari ini tari?" Kata Catherine.

Sialnya pertanyaan itu tidak dijawab oleh lestari yang sudah terlarut dalam kenikmatan minuman nya.

Mereka menikmati kopi sampai lupa waktu, sampai akhirnya mereka mulai bergegas siap untuk pulang ke rumah.

Lestari bilang ke Catherine untuk tetap di tempat duduk, karena dia akan membayar semua kopi yang mereka pesan.

"Lah kebiasaan, kan gue yang ngajak, gamau ah di traktir lu terus tiap hari" Catherine Mengelak sambil membuka resleting tasnya.

Lestari mengabaikan nya, dia mulai berjalan menunduk sambil membuka isi dompet tanpa lihat depan, sampai akhirnya...

KEDEBUG!!

"A—duhhh LU KALAU JALAN HATI-HATI DONG" Pekik Lestari.

"Eh"

Catherine mendadak membeku saat melihat kondisi Lestari yang sedang menabrak orang.

Suara lestari terlalu cempreng, pemuda itu hanya menatap singkat tanpa berbicara hal aneh, kemudian melanjutkan langkah kaki nya yang sempat terhenti.

Di sisi lain, Lestari kesal sambil berjalan ke pemuda itu, ingin sekali dia mencakar wajah nya, Sialnya dia malah tersandung kursi dan mendarat ke punggung pemuda itu.

Catherine terhentak, dia menghampiri lestari karena panik "Tari lu tidak apa-apa?" Tanya Catherine sambil melerai tubuhnya yang menyentuh punggung cowok itu.

Cowok itu masih keadaan tenang. Walau diganggu terus sama gadis yang tidak dia kenal, dia mempertahankan posisi tegaknya sambil memicing mata untuk memastikan gadis itu menjauh dari punggung nya.

Lestari menggeleng kepala tak puas, sambil menarik kemeja belakang pemuda itu "Minta maaf gak lu" Katanya dengan bentakan.

Catherine yang disamping nya mencoba untuk menenangkan Lestari.

Pemuda itu menunduk melihat jam pada tangannya. "Maaf gue lagi gak ada waktu" Kata nya dingin sambil berjalan ke motornya yang terparkir di depan kafe.

BREM!!

BREM!!

Dengan melajukan motor ninja miliknya, pemuda itu pergi meninggalkan Lestari yang sudah tidak bisa menahan sabar.

Lestari melepas sepatunya untuk di lempar ke arah pemuda itu. "Anak anjing" Pekik lestari dengan sarkas, sampai terdengar di telinganya.

Pemuda itu sedikit terhentak menggeleng kepala, tidak merespon tari yang sedang kerasukan setan, dia terus menoleh jam pada tangan kiri nya.

Catherine langsung membawa Lestari menuju halte bus untuk pulang, sambil menunggu bus datang, Lestari protes keras ke Catherine "Seriusan banget kita naik bus?"

"Kali-kali naik bus, cowok lu juga kan ada eskul ga bisa jemput lu, motor gue masuk bengkel sejak kemarin" Kata Catherine.

"Alasan aja lu" Kata Lestari sambil mengipas lehernya dengan buku — menghempaskan tubuhnya ke penyangga bangku halte.

Drttt..

Drttt..

Tiba-tiba ada getaran dari ponsel Lestari di saku seragam sekolahnya, dia melihat pesan dari Erza kalau ingin menjemputnya.

"Dimana? Gue gak jadi latihan basket hari ini"

"Halte bus dekat jalan layang" Jawab lestari.

Catherine kepo, dia sedikit melirik layar ponsel nya lestari "Lah erza tidak jadi latihan?"

Lestari menghela nafas sejenak, tiba-tiba pandangan lestari mengarah ke cowok yang dia temui di kafe. Dia reflek berdiri dengan kedua mata nya yang membulat.

"WOY SETAN!!" Pekik lestari masih tidak terima langsung menghampiri.

Catherine yang sudah capek, dia tidak mengejar Lestari. Memilih untuk menunggu bus datang.

Aditya yang sedang kumpulan santai bersama teman SMP nya, tiba-tiba di datangin oleh gadis yang dia temui di kafe.

"Shit, dia lagi" Gumam Adit.

Teman-teman nya sedikit semringah ketika melihat kedatangan gadis cantik yang tubuhnya langsing dengan kedua pipi seperti bakpao.

"Dit itu cewek lu?"

"Serius lu dapat cewek bidadari?"

"Boleh tuh cewek nya bagi ke gue"

Adit menoleh ke arah teman-teman nya dengan pandangan sinis "Berisik kalian" kata Adit terlonjak dari tempat duduknya, sambil memakai jaket dan helm nya untuk cabut dari tongkrongan.

"Mau kemana lu?"

"Pulang"

"Woy tunggu" Kata lestari sambil naik ke jok motor belakang nya.

Cowok itu terhentak menyuruh dia turun dengan tegas, tapi disini lestari membangkang meminta nya jalan ke suatu tempat.

Karena telinganya sudah tidak kuat menahan teriakan nya, Adit menyalakan motor dan menuruti permintaan egois nya.

Aditya ingin sekali cepat pergi dan menghindar jauh-jauh dari cegil itu, sampai membawanya ke taman dekat kota.

"Ada apa?" Kata Adit dengan tatapan mengintimidasi, seakan ingin membuat gadis itu takut padanya.

Lestari malah tidak ada rasa takutnya pada cowok culas itu, dia malah membungkuk sambil menyelipkan anak rambut di telinga nya "Gue mau denger permintaan maaf lu"

Aditya sedikit terpesona dengan nya, kerena kalau dari dekat wajah gadis itu terlihat cantik.

Adit tiba-tiba mengerut dahi, lama-lama seperti mengenal nya "tapi dimana" Kata dalam hati Aditya.

Dia terus mengunci pandangan nya ke wajah Lestari. Sampai gagal fokus, tidak bisa menahan ekspresi nya sambil memalingkan wajah salah tingkahnya, karena wajahnya mendekati seseorang yang dia cintai dulu.

Lestari menoleh karena tak kunjung ada omongan dari nya, justru dia melihat cowok itu menggeliat aneh.

"Napa lu, naksir gue?" Kata Lestari.

Adit menghela nafas. "Gak, lu ngapain nekat naik motor gue?" Jawabnya.

"Gue bakal kejar orang yang sudah kurang ajar sama gue! sampai ke ujung dunia pun" Kata Lestari.

"Hm keras kepala ya? — Gue minta maaf, puas kan sekarang?" Jawab Adit.

Tiba-tiba suara telepon dari ponsel lestari berdering, dia mengangkat sambil memberi tahu lokasi dimana dia berada.

Setelah menutup telepon, lestari meminta Aditya pergi.

Baru saja berbalik badan, Lestari langsung menghentikan langkah kaki Adit untuk menanyakan sesuatu "Tunggu, Nama lu siapa?" Katanya.

"Aditya" Jawab singkat Adit.

Saat mendengar nama itu, Kedua bola mata tari mendadak membulat , karena penasaran dia ingin memastikan. "Apa lu Aditya Gumarang? Anaknya Bu Eni?" tanya nya serius.

Aditya menggeleng kepala singkat sambil mengerut kening bingung, sialnya kenapa dia bisa tau nama orang tua nya.

"Tunggu" Lestari kembali mencegah dan tidak sengaja melihat kalung mainan pemberian nya pada leher cowok itu, membuatnya mengerutkan kening sesaat.

"Lu ngira gue Adit siapa? Nama Adit banyak" Kata Adit sambil menyalakan mesin motornya, melaju meninggalkan lestari tanpa berpamitan.

Lestari terus menatap mengarah pada cowok itu yang sudah menjauh, tak lama dia duduk di kursi taman yang kebetulan pacarnya sudah menjemput nya.

"Dimana Catherine beb?" Tanya lestari terhentak berjalan santai ke arah pacarnya.

"Oh, dia sudah pulang naik busway" Jawab Erza sambil kasih helm bogo ke lestari

"Lu bisa disini kenapa? Lu diculik?" Sambung Erza dengan penasaran.

Lestari menggelengkan kepala lemah "Enggak, niat gue mau beli baju tapi toko nya tutup" Jawab nya dengan berbohong.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!