FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
Bryan keluar dari kamarnya. Dia sudah terlihat segar dan semakin tampan di mata Belle.
"Kau tidak mandi, Sayang?" tanya Bryan menghampiri Belle kemudin mengecup bibirnya.
Dan Belle mulai terbiasa dengan hal itu sekarang.
"Tidak, aku ingin pulang dan ganti baju," jawab Belle.
Bryan memandangi mata Belle. Hal yang selalu membuat Belle salah tingkah.
"Bisakah kau tidak memandangiku seperti itu, Bryan?" kata Belle pelan.
Bryan hanya menjawabnya dengan menggeleng dan tersenyum.
"Ck," kesal Belle.
"Aku ingin selalu memandangi wajah cantikmu dan mata indahmu," lirih Bryan.
"Apa kau selalu mengatakan ini pada banyak wanita? Kau benar benar bermulut manis," sindir Belle.
"Aku hanya mengatakannya padamu saja. Karena aku terlalu lama tak melihat wajahmu. Kita bercinta dalam kegelapan, Baby. Aku tak sabar melihat yang lainnya," goda Bryan.
Meskipun sudah bercinta beberapa kali dengan Bryan tapi ucapan Bryan itu membuatnya sedikit gugup dan malu.
"Aku ingin pulang," kata Belle akhirnya.
"Hmm, ayo," Bryan berdiri dan menggandeng tangan Belle.
Belle sebenarnya tak ingin Bryan mengunjungi apartemennya. Karena Belle ingin area privasinya tak diusik oleh seorang laki laki.
Tapi Bryan terlalu keras kepala untuk dicegah. Semakin mencegahnya, semakin kuat keinginannya untuk menerobos larangan itu.
Belle dan Bryan tiba di apartemen Belle yang sederhana tapi sangat nyaman dan rapi itu.
"Aku suka apartemenmu. Apakah aku saja yang pindah kemari. Di sini sangat nyaman dan hangat," kata Bryan memeluk Belle dari belakang dan mencium tengkuk lehernya.
"Kita tidak akan tinggal bersama, Bryan. Aku belum menyetujui hal itu," jawab Belle.
Bryan tersenyum dan semakin menciumi leher Belle yang menurutnya sangat harum.
"Bryan, aku ingin mandi dan ganti baju," kata Belle.
"Hmm, setelah itu kita makan malam di luar," ucap Bryan.
Belle membalikkan tubuhnya menghadap Bryan.
"Aku tak terlalu suka makan diluar. Kita makan di sini saja. Aku akan memasak makanan yang biasa kumakan," kata Belle.
"Good idea, Sweety," Bryan mengecup bibir Belle.
Lalu Belle masuk ke kamarnya dan segera mandi. Bryan mengitari apartemen Belle yang tak terlalu banyak pernak pernik sesuai kepribadian Belle yang simple dan tak suka kerumitan.
Tak berapa lama, Belle keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian rumahnya. Dia memakai dress besar berbahan kaos dengan panjang diatas lutut.
Bryan melihat Belle dan menghampirinya ke area dapur. Belle mengambil bahan masakan di dalam kulkasnya dan mulai mengolahnya di meja dapurnya.
Bryan melihat hal sederhana itu yang membuat hatinya menghangat. Bryan diam diam memotret dan merekam Belle yang sibuk memasak.
"Apa jadwal kerjamu tetap setiap hari, Baby?" tanya Bryan.
"Tidak, jadwalku kadang tak pasti. Tapi yang jelas aku akan libur di hari weekend," jawab Belle swmbari sibuk memasak.
Belle masak makanan sederhana yaitu Poutine dan daging panggang.
Setengah jam berlalu, Belle akhirnya menghidangkan makanan itu di meja makannya yang kecil.
"Sepertinya ini sangat lezat," kata Bryan yang sudah duduk di kursinya.
Lalu Belle juga duduk setelah menata semua makanan di meja. Sedangkan Bryan hanya melihatnya saja, karena Belle sama sekali tak mengizinkannya membantu. Belle hanya takut Bryan akan mengacaukan dapurnya yang bersih itu.😁
Mereka makan berdua dengan suasana santai. Belle akhirnya mulai nyaman dengan kehadiran Bryan. Dia merasa Bryan telah mengisi ruang kosong dihatinya yang dulu membuatnya kesepian.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤