Bagaimana jadinya jika seorang yang dulunya Di kenal sebagai pembunuh Nomor satu Paling ditakuti semasa hidupnya itu kini terbangun kembali setelah kematiannya,
ia bereinkarnasi ke tubuh bocah kecil yang merupakan seorang jenius kultivasi yang memiliki sifat periang bahkan terkesan konyol semasa hidupnya tapi karena kejeniusan nya itu membuat nasibnya harus terbunuh dan jasadnya terbaring tak berdaya berada di jurang kematian karena di buang oleh seseorang yang iri akan keistimewaan yang di miliki nya
.
.
.
Penasaran.???
Tunggu apalagi langsung saja gas baca kisah nya di sini
.
.
.
.
👉 Kelahiran Kembali Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08
setelah memiliki kekuatan di alam guru , Lin Fan sangat yakin jika tubuhnya mampu menerobos pusaran air yang membawa nya memasuki goa ini , ia berencana kembali ke luar Untuk berlatih mandiri jurus jurus menggunakan elemen yang ia miliki, meskipun tidak ada kitab panduan nya Lin Fan sangat yakin dengan kecerdasan nya saat ini dan juga dantian emas yang bisa ia andalkan itu , keyakinan nya pun semakin besar untuk menciptakan jurus sendiri nantinya setelah dirinya berhasil melatih ke empat elemen yang tersisa seperti apa yang sudah ia lakukan pada elemen api nya itu
"Kakek , aku harus pergi dari sini beristirahat lah dengan tenang , tunggulah sebentar lagi namaku akan menggema di alam kultivator ini , dan tidak akan pernah lagi ada seorang alkemis yang di peralat oleh orang orang bodoh di luar sana , karena aku Lin Fan akan membunuh siapapun yang memandang rendah orang lain karena tidak sama dengan mereka , kakek aku pergi dulu jika ada waktu lagi di masa depan , aku pasti akan kembali ke tempat ini untuk menemui kakek "
Kemudian Lin Fan sujud tiga kali di depan pusara yang ia buat untuk mengubur abu kakek tua Alkemis sebelumnya
Setelah itu ia langsung berbalik pergi menuju pintu masuk goa yang merupakan jalan keluar dari tempat tersebut
"Byurrrr"
Lin Fan melapisi tubuhnya dengan Qi nya , dan terus berenang berlawanan arah dengan aliran air yang terus mendorong tubuhnya ke bawah
Setelah sekian lama berusaha , akhirat tubuhnya bisa muncul kembali di ujung sungai yang menjadi tempat pertama kali ia memasuki pusaran air sebelumnya
Merasa sudah berada di dunia luar lagi ,Lin Fan langsung berenang menjauh dari pusaran air tersebut dan langsung naik ke pinggir sungai , di sana tombak yang ia tinggalkan masih tergelatak di atas batu bersama batu batu pemberat yang ia gunakan sebagai latihan fisiknya dulu
Lin Fan hanya mengambil tombak dari taring beast tersebut, sementara untuk batu batu tersebut ia tidak lagi mengambil nya karena ia berencana untuk menggunakan batu yang lebih besar lagi nanti sebagi media pemberat untuk latihan fisik selanjutnya
"Saat nya memulai ekperimen nya , aku harap ini sesuai dengan ekspektasi ku "
"Wush"
Terlihat pusaran angin bergerak gerak di antara kedua kaki Lin Fan , ia berencana untuk menggunakan elemen angin yang ia miliki untuk dia gunakan untuk mempercepat pergerakan nya dan itulah alasan mengapa ia saat ini melapisi kakinya dengan elemen angin nya
"Ayo maju "
Dengan langkah mantab Lin Fan langsung bergerak dengan yakin ke depan seraya mendorong kakinya bersamaan dengan elemen angin nya
Dan ...
"Brakk...."
"Aduhhhh sialan , mengapa begini "
Terlihat saat ini tubuh Lin Fan tersangkut di antara dua pohon besar yang nampak menghimpit tubuh nya ,hal itu bisa terjadi karena ia gagal mengendalikan tubuh nya tadi dan malah berakhir menabrak pohon tersebut dan membuat nya tersangkut di sana
"Tidak bisa ayo lagi "
"Wush ..Brak .."
"Sial sekali lagi "
"Ayolah konsentrasi dan maju "
"Wush"
Di percobaan ke belasan kalinya akhirnya Lin Fan berhasil bergerak dengan kecepatan tinggi dan untuk pertama kalinya ia bisa mengendalikan tubuh nya dengan stabil tanpa menabrak pohon seperti sebelum sebelum nya
"Ahahahaha ini sangat keren , andai dulu aku memilih kekuatan seperti ini pasti aku tidak perlu repot repot melakukan perjalanan berjam jam hanya untuk sampai di rumah target ku".
Lin Fan bergerak meliuk Liuk melewati celah celah pohon satu dan yang lainnya, membuat Tawanya menggema di tempat itu ,
"Eh, sial rem rem, astaga bagaimana ini stop aku mohon "
Di tengah kesenangannya saat ini , Lin Fan kini di bingungkan dengan cara ia bagaimana untuk menghentikan langkahhnya yang sangat cepat ini , ia sangat panik karena di hadapan nya saat ini terdapat tebing jurang yang kalau Tidak berhenti tepat waktu maka bisa di pastikan tubuh nya akan menabrak tebing di depan nya itu
"ayo berpikir , tetap tenang, fokuskan semua Qi pada kedua kaki dan tarik Qi nya secara perlahan agar ini bisa melambat , nah begitu ayo Lin Fan kamu pasti bisa , bagus begitu , hah hah hah, hampir saja "
Lin Fan seperti guru berbicara pada dirinya sendiri dan benar saja caranya itu terbukti berhasil karena saat ini tubuh nya telah berhenti beberapa meter di di depan tebing yang ada di hadapan nya itu
melihat usahanya berhasil , Lin Fan tidak berpuas diri , ia mengulangi latihan nya itu sampai seharian penuh sampai ia benar benar menguasai langkah angin nya itu ,
menjelang malam ia memutuskan untuk berburu beberapa hewan untuk di jadikan santapan nya malam ini
....
Pagi harinya Lin Feng juga ingin mencoba jurus yang sudah ia ciptakan kemarin dengan elemen angin nya itu untuk ia gunakan untuk elemen petir yang juga ia miliki,
Hitung hitung juga untuk mempelajari elemen petir yang masih belum ia coba sama sekali
latihan pagi itu tidak se lawak hari sebelum nya , karena ia sudah bisa mengontrol elemen petir nya dengan cukup baik di percobaan pertama nya , menggunakan pengalaman nya kemarin saat melatih elemen angin nya
Ia melatih cara mengendalikan elemen petir nya itu sampai siang hari Samapi ia benar benar bisa menguasai nya , kemudian perlahan menggabung kan nya dengan jurus langkah angin yang ia kuasai sebelum nya tapi kali ini elemen utamanya bukan lah angin melainkan petir , yang otomatis nama jurus nya pun berubah menjadi langkah petir
Di rasa sudah paham , ia langsung melesat dengan kecepatan penuh , menyisakan kelebatan petir di tempat awal ia menginjak kan kakinya , terlihat ada percikan petir di setiap langkah yang ia ambil,
perlahan Lin Fan mulai menyempurnakan langkah petir nya itu agar tidak terlalu memperlihatkan petir di setiap langkah nya agar pergerakan nya lebih senyap tanpa di ketahui oleh musuh musuhnya nanti
karena akan sangat di sayangkan jika petir petir yang berada di telapak kakinya itu justru menjadi tanda bagi musuh nya untuk mengetahui posisi nya
Tanpa terasa sore sudah tiba, Lin Fan memutuskan untuk menyetop latihan nya itu , dan ia kini duduk di gubuk kecil yang di buatnya dulu , kemudian ia mengambil satu pil pemulihan Qi dari cincin nya untuk mengembalikan sedikit Qi nya yang sudah terbuang akibat latihan yang ia lakukan sepanjang hari ini
Tapi meski begitu Qi yang ia keluarkan hanyalah sedikit , meski telah Seharian berlatih tanpa henti , tapi ia tetap memutuskan untuk mengembalikan Qi nya sampai penuh agar jika ada keperluan mendesak ia bisa selalu siap menghadapi nya