NovelToon NovelToon
PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling / Toko Interdimensi
Popularitas:315
Nilai: 5
Nama Author: Baby samuel

setelah suatu insiden tragis yang menewaskan keluarganya, seorang pemuda bernama arka tiba - tiba di hadiahi sebuah "Sistem" oleh makhluk misterius. sistem ini memberikan arka misi-misi untuk mengeliminasi makhluk supranatural dari berbagai dimensi.
setiap kali ia berhasil menyelesaikan misi, ia mendapatkan poin untuk membeli kemampuan baru atau memperkuat dirinya. Namun, setiap misi beresiko, dan jika ia gagal, ia harus membayar "hukuman", yaitu kehilangan bagian tubuh atau ingatan tertentu. Akankah arka bertahan hidup dan membalas dendam, atau malah terjerat kekuatan sistem yang lebih besar dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi buruk tanpa akhir

Arka membuka matanya perlahan, rasa sakit yang membakar tubuhnya mengingatkan bahwa ia masih hidup, meskipun setiap helaan nafas terasa berat. Di sekitarnya, ia hanya mendapati puing-puing ruangan yang remuk akibat pertarungannya melawan sosok berjubah gelap itu. Dinding-dinding retak dan lantai penuh dengan jejak kehancuran yang baru saja terjadi.

Suara Sistem Pembalasan terdengar kembali, kali ini lebih tenang namun tegas.

> [Sistem Pembalasan: Pemulihan 20%. Kemampuan baru sedang disiapkan. Pengorbanan telah mencatatkan potensi pertahanan tingkat lanjut.]

Arka berusaha duduk, meskipun tulangnya terasa seolah akan remuk kapan saja. Nafasnya berat, tetapi ada sedikit rasa lega karena ia masih berhasil bertahan. Ia berbisik pada dirinya sendiri, mencoba menenangkan hati yang masih bergolak.

“Aku berhasil... untuk kali ini.”

Namun, keheningan yang hanya diiringi suara napasnya segera pecah oleh langkah kaki. Suara langkah itu bergema perlahan, semakin mendekat dari balik kegelapan. Arka mencoba bersiap, meskipun tubuhnya jauh dari kata pulih. Dalam hati, ia merutuki kondisi tubuhnya yang rapuh. Apakah musuh baru datang sebelum ia benar-benar siap?

Bayangan sosok lain perlahan muncul dari balik reruntuhan, semakin mendekat dengan tatapan dingin yang menusuk. Kali ini, wajahnya lebih jelas. Seorang pria bertubuh tegap dengan tatapan kosong, namun sorot matanya menyiratkan kehausan yang tak terpuaskan.

Pria itu berhenti di hadapan Arka, lalu membuka mulutnya. Suaranya dalam, seakan berbicara dari kedalaman kegelapan.

“Aku tidak menyangka kau bisa mengalahkan sosok itu. Banyak pengembara yang sudah menemui ajalnya karena menghadapi makhluk yang sama. Kau... berbeda.”

Arka menyipitkan mata, memandang pria itu dengan curiga. “Siapa kau? Apa kau hanya pengamat, atau kau juga datang untuk mengujiku?”

Pria itu mengangkat sebelah alisnya, lalu terkekeh. “Mengujimu? Tidak, aku sudah melihat ujianmu. Sekarang saatnya... kita bicara.”

Arka merasakan tekanan yang besar dari pria itu, seolah-olah kata-katanya membawa beban yang jauh lebih dalam dari sekadar pembicaraan biasa. “Bicara tentang apa?” tanyanya dengan tegas, tak ingin terlihat gentar meskipun tubuhnya masih lemah.

Pria itu melangkah mendekat, berdiri begitu dekat hingga Arka bisa merasakan hawa dingin yang memancar darinya. “Tentang pilihanmu untuk menerima Sistem Pembalasan, tentang langkah-langkahmu ke depan, dan… harga yang kau harus bayar untuk semua itu.”

Arka tersentak. “Harga? Kau bilang seolah aku tak tahu konsekuensinya. Aku menerima semua ini dengan kesadaran penuh, dan tak ada penyesalan.”

Pria itu tersenyum tipis, seakan terhibur oleh jawaban Arka. “Penyesalan atau tidak, setiap kekuatan datang dengan konsekuensi yang mungkin belum kau sadari. Kau pikir bisa terus bertahan dengan tubuh yang hancur setiap kali? Kau hanya menunda waktu, menghindari akhir yang tak terelakkan.”

Arka merasakan amarah membara dalam dirinya. “Aku tak peduli seberapa besar harga yang harus kubayar. Aku akan terus maju, tak peduli berapa banyak luka yang harus kuterima!”

Pria itu mengangguk, seakan puas dengan semangat Arka. “Baiklah, kalau begitu aku akan mengawasi. Tapi ingatlah satu hal, Pengembara. Jangan sampai obsesi dan balas dendammu membuatmu kehilangan dirimu sendiri.”

Setelah berkata demikian, pria itu menghilang, meninggalkan Arka yang terengah-engah, merasa marah namun juga bingung dengan kata-katanya. Kata-kata pria itu terus bergema di pikirannya. "Kehilangan diri sendiri?"

Arka menghela napas, mencoba menenangkan pikirannya yang kalut. Ia tahu, dirinya telah berjanji untuk menuntaskan misi ini, untuk membalas semua hal yang telah direnggut darinya. Dan tidak ada apapun yang akan menghalangi tekadnya. Namun, kata-kata pria itu meninggalkan kesan yang sulit ia abaikan. Apakah ia benar-benar akan kehilangan dirinya dalam proses ini?

> [Sistem Pembalasan: Pemulihan 50%.]

Suara sistem mengalihkan pikirannya. Meski ia merasa tak memiliki waktu banyak untuk merenungkan kata-kata pria tadi, Arka sadar dirinya harus fokus pada pemulihan tubuhnya. Rasa sakit yang tadinya mereda kini berangsur menjadi lebih ringan, meskipun belum sepenuhnya hilang. Arka memutuskan untuk memeriksa keadaan sekitar, barangkali ada petunjuk yang bisa membantunya.

Tak jauh dari sana, ia menemukan sebuah benda yang tampak seperti kristal berwarna merah darah. Benda itu bercahaya samar, mengeluarkan aura yang aneh namun kuat.

Arka mengulurkan tangannya, menyentuh permukaan kristal itu dengan hati-hati. Seketika, ia merasakan sebuah dorongan energi yang luar biasa mengalir ke tubuhnya. Seluruh tubuhnya seakan diselimuti kekuatan baru yang asing, membuat setiap otot dan tulangnya terasa lebih kokoh dari sebelumnya.

> [Sistem Pembalasan: Penyerapan Kristal Kehidupan berhasil. Kekuatan dan stamina meningkat sementara.]

Arka menggerakkan tangannya, mencoba menyesuaikan diri dengan kekuatan baru ini. Ia merasa lebih segar, seakan energi yang sempat hilang kini kembali. Sekali lagi, ia menyadari bahwa perjalanan ini akan terus penuh dengan ujian dan godaan. Tapi jika ada kekuatan yang bisa ia gunakan, ia tak akan ragu mengambilnya.

Ketika Arka beranjak untuk melanjutkan perjalanannya, suara yang asing namun mengerikan terdengar dari sudut ruangan. Ia menoleh, dan melihat sebuah pintu besar di ujung sana yang perlahan terbuka. Di balik pintu itu, sebuah bayangan muncul, menampakkan makhluk tinggi besar yang tubuhnya berlumur darah.

Makhluk itu menatap Arka dengan tatapan yang kelam, suara desisnya memenuhi ruangan.

“Kau adalah orang yang berhasil membunuh salah satu dari kami, Pengembara. Aku sudah mendengar namamu… Arka. Kau akan menemui akhir di sini.”

Arka mencengkeram erat senjatanya, mengambil posisi siaga. Ia tahu, kali ini tak akan ada kesempatan untuk mundur. Sisa-sisa rasa sakit dan kelelahan yang masih ada dalam tubuhnya kini terabaikan oleh dorongan adrenalinnya.

“Aku sudah muak dengan ancaman-ancaman kosong,” ujar Arka dengan suara tegas. “Jika kau ingin menghentikanku, lakukan saja. Tapi ingatlah satu hal, aku tak akan menyerah begitu saja.”

Makhluk itu menggeram, menciptakan suara yang menggetarkan dinding. Dalam sekejap, makhluk tersebut melesat ke arah Arka dengan kecepatan yang tak diduga. Arka melompat ke samping, nyaris terhindar dari cengkeraman makhluk itu, dan segera berbalik menyerang balik dengan serangan kilat.

Pertarungan berlangsung dengan intens, pukulan demi pukulan, serangan demi serangan, saling bertukar dalam kegelapan yang remang. Arka mencoba memanfaatkan setiap keterampilan yang baru saja ia dapatkan, namun makhluk itu tampak tak terpengaruh. Rasa putus asa hampir menghampirinya, namun Arka tahu ia tak bisa menyerah di titik ini.

Akhirnya, dalam sebuah momen ketegangan yang tinggi, Arka berhasil menusukkan senjatanya ke tubuh makhluk tersebut. Makhluk itu terjerembab, menatap Arka dengan kebencian sebelum akhirnya jatuh tak bernyawa.

Arka menghela napas lega, meskipun ia tahu ini hanyalah awal dari perjalanan panjang yang menanti di depannya. Tanpa sadar, ia merasakan sesuatu berdenyut di dalam tubuhnya, sebuah kekuatan yang mulai berkembang dan siap untuk digunakan.

> [Sistem Pembalasan: Pemulihan selesai. Kekuatan baru tersedia untuk misi berikutnya.]

Dengan kekuatan yang telah diperbarui, Arka melangkah keluar dari ruangan itu, meninggalkan jejak darah dan kehancuran. Pandangannya menatap lurus ke depan, siap menghadapi apapun yang datang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!