Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B16
Fanesha yang mendengar ucapan Diky itu sedikit malu, dan tinggal lah mereka berdua dan membuat keadaan semakin canggung.
"sudah kamu makan makanan mu sebelum perutmu sakit karena telat makan" tegur Ferdian yang mendengar suara perut Fanesha yang berbunyi.
Fanesha yang mendengarnya menjadi malu dan hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengeluarkan kotak makanan yang dia bawa.
"Kamu makan lah ini juga" Fanesha menawarkan sandwich yang dirinya bawa dan hari ini dirinya membawa 3 sandwich yang tadinya untuk dibagikan kepada Renna dan Rebecca.
"kamu saja yang habiskan, aku tidak lapar" Ferdian menolak, namun sialnya setelah mengatakan itu tiba tiba perutnya pun berbunyi menandakan dirinya juga lapar.
"Oh tidak lapar tapi kenapa ada suara dari perut mu itu" ucap Fanesha sambil menahan tertawa.
"Sudah ini ambilah, aku tidak makan banyak, cukup 1 ini saja sudah membuat ku kenyang" sambung fanesha lagi dan menyerah kan kotak makanannya kepada Ferdian yang masih ada 2 sandwich lagi.
"ah ini sungguh tidak apa apa? Kamu yakin dengan makan 1 sandwich itu sudah bisa membuat mu kenyang?" tanya Ferdian yang merasa tidak enak hati.
"sungguh aku membawa 3 ini sebenarnya untuk di makan bersama dengan Renna dn Rebecca, namun mereka memilih ikut ke kantin jadi lebih baik untuk mu saja dari pada tidak ada yang memakannya dan akan terbuang nantinya" jelas Fanesha.
"baiklah jika begitu, aku tidak akan menolak" Ferdian pun menerima Sandwich yang diberikan fanesha dan mulai memakannya.
Tidak butuh waktu lama 2 sandwich itu pun habis tak bersisa dimakan oleh Ferdian.
"hihihi tidak lapar ya tapi kenapa habisnya cepat sekali ya" ledek Fanesha yang membuat Ferdian tersedak ketika menelan untuk yang terakhir.
"uhuk uhuk" ferdian tersedak.
"Ini minum dulu, maaf membuat mu tersedak" ucap fanesha sambil memberikan air minum yang dia bawa juga.
ketika mereka sedang makan, ada 2 sosok yang pria dan wanita yang sedang memperhatikan mereka yang tak lain Luky dan juga Jessy.
"Awas kalian semua aku akan balas perbuatan kalian hari ini, dan untuk kamu Ferdian aku akan pastikan kamu akan keluar dari Kampus ini" Gumam Luky dari lantai 3 gedung kampus yang mengarah ke taman tempat Fanesha dan Ferdian bersama.
"Benar kita harus membalas apa yang mereka perbuat kali ini, dan untuk Fanesha aku pastikan tidak akan tenang dia untuk masuk kampus, aku akan sebar berita tentang dirinya yang berada di kampus dan kelas kita" tambah Jessy.
"Benar, oh iya Jessy bukannya kamu mengenal Tuan muda Reno Sunjaya dari kota Glorious ? Cepat hubungi dia, aku dengar dia sudah lama mengejar Jessy sejak mereka bertemu sewaktu kunjungan keluarga nya ke keluarga Willow" ucap Luky.
"Oh iya benar kenapa aku lupa akan hal itu ya, tapi bukan aku yang mengenalnya melainkan kakak kedua ku, nanti aku akan meminta kakak ku untuk menghubungi Tuan muda Reno itu, akan ku pastikan Reno akan kesini untuk menemui nya, dan yang aku tau, Reno itu orang yang kejam, jika wanita yang dia inginkan di dekati oleh orang lain" ungkap Jessy
"AHAHAHA bagus bagus, dengan begitu kita bisa membalas dendam tanpa harus mengotori tangan kita" Luky merasa puas dengan apa yang dia bayangkan jika Reno datang ke kota ini.
***
Reno Sunjaya 21 tahun, Tuan muda dari keluarga Sunjaya keluarga nomor 1 dari kota Glorious yang notabene kota terbesar nomor 2 yang ada di negara WIN ini. sedangkan Kota Blitz hanya kota nomor 3 terbesar di negara Win ini. Tentunya kekayaan keluarga-keluarga kaya dari kota Blitz masih kalah jika di bandingan dengan keluarga-keluarga kaya yang ada di kota Glorious. Kekayaan keluarga Willow saja yang notabene keluarga terkaya di kota Blitz hanya bisa di samakan dengan orang terkaya Nomor 6 / 7 yang ada di kota Glorious.
***
"baiklah hari ini kita buat mereka senang dulu atas kemenangan mereka yang berhasil menekan kita, kita akan lihat nanti jika tuan Reno sudah ada disini apa mereka masih bisa merasakan hari hari dengan tawa" ucap Luky yang geram melihat mereka tertawa bahagia.
"Benar kita akan lihat nanti apa yang mereka bisa lakukan ketika tuan Reno sudah disini" tambah Jessy.
"Ting...."suara pesan masuk terdengar dari hp Jessy, dan ternyata ada 1 pesan yang berisikan Video yang terjadi di kelas mereka dari awal ketika Luky di pukul oleh Ferdian sampai Luky berjalan keluar. Tidak lama Hp Luky pun mendapatkan pesan yang sama, ternyata pesan itu di kirim secara broadcast dari salah 1 siswa yang entah siapa pengirimnya, karena hanya sebuah nomor yang langsung tidak aktif ketika Luky mencoba menghubunginya untuk meminta menarik Video itu.
"Sial sudah tidak aktif, siapa orang yang berani menyebarkan video ini dan juga siapa yang diam diam merekam kejadian di kelas" umpat Luky dengan marahnya.
"bagaimana ini Luky kemungkinan orang ini pasti tidak mengirim ke nomor kita saja pasti kesemua kontak yang dia punya" ucap jessy malu karena di video itu jelas sekali ketika dia di tampar bertubi tubi oleh Fanesha.
"sungguh sial, coba kita cek di grup kita lihat ada atau tidak nomor ini jika memang ada kita akan tanya 1/1 siapa yang mengenal orang yang mempunyai Nomor itu." ucap luky dan langsung mengecek Grup yang berisikan siswa kelas yang sama olehnya, dan tentunya Nomor Fanesha dan Ferdian tidak ada di grup itu.
Sementara itu di seluruh kampus telah heboh tentang Video tersebut, tidak hanya di kalangan murid saja bahkan sampai di kalangan dosen sudah melihat video itu dari hp dari siswa dan meminta untuk di kirim ke dosen yang melihatnya. Sampai akhirnya Video itu pun sudah di lihat oleh para dekan.
Hal ini tentunya membuat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis menjadi malu karena para sesama murid nya bertengkar didalam kelas yang sedang berlangsungnya mata kuliah, ditambah lagi di depan dosen mereka.
"panggil Bu Gabriela kesini" ucap Dekan yang bernama Siswanto Nugroho yang tak lain paman dari Diky kepada Dosen yang bernama Cintya"
"baik pak" ucap Cintya dan langsung keluar dari ruangan dekan.
5 menit kemudian Gabriela pun sudah berada di ruang dekan.
"maaf pak ada apa ya bapak memanggil saya?" tanya Gabriela kepada Siswanto
"Tolong jelaskan tentang Video ini" ucap Siswanto yang memposisikan hp nya menghadap Gabriela agar bisa melihat video tersebut.
"Ah ini ini bapak dapat dari mana?" gabriela bukan menjelaskan apa yang terjadi di dalam video itu malah balik bertanya.
"kamu tidak tau atau pura pura tidak tau, jika video ini sudah tersebar di seluruh kampus, jika rektor sampai tau bisa habis kamu, kamu tau siapa anak laki laki yang di pukul itu? Dia adalah anak dari keluarga Pradana Donatur terbesar dikampus kita ini" Ucap Siswanto dengan marah.
"dan situ juga terlihat kamu hanya diam saja tidak melerai atau membela anak dari keluarga Pradana itu, dan kamu tau keponakan ku juga ada di situ, abis sudah jika sampai keluarga Pradana tau" lanjut Siswanto yang menjadi panik ketika di dalam Video itu keponakannya ikut membantu Ferdian.
"Pak saya sudah melerainya tapi Luky malah mengagungkan kekuasaannya dan malah mengejek saya beberapa kali saya jadi tidak tahu lagi cara melerainya, semua kejadian yang ada di video ini juga karena kesalahan dirinya yang memulai sehingga membuat orang emosi dan memukulnya, ini dia pak bukti nya dan ini awal dari permasalahan ini" jelas Gabriela memberikan selembaran yang memang dia bawa dan belum sempat dia buang.
Setelah melihat selembaran itu pun Siswanto hanya menghela nafasnya. Dan bergumam di dalam hatinya "lagi lagi menimbulkan masalah dengan orang yang sama, dan lagi lagi Diky ikut terlibat" Siswanto memang sudah mengetahui tentang Luky yang selalu membully Ferdian namun di video itu tidak terlihat wajah Ferdian karena pengambilan Video itu dari belakang Ferdian, jadi hanya terlihat wajah Luky dan jessy.
Selain Siswanto semua orang yang berada di Kota Blitz juga tau jika Luky selalu membuat masalah dengan menggunakan statusnya.
"sungguh merepotkan" gumam Siswanto. "sudahlah lebih baik kamu beritahu mereka yang terlibat dengan masalah ini bahwa besok mereka menghadap ku" tambah Siswanto
"baik pak, kalau begitu saya ijin undur diri" ucap Gabriela
"Ring ring ring" belum sempat gabriela bangkit dari kursinya dan siswanto mempersilakannya untuk keluar, hp Siswanto pun berdering.
"Sepertinya rektor sudah mengetahui nya" Siswanto bergumam ketika melihat Id penelpon.
"Bagaimana pak?" ucap gabriela yang menunggu Siswanto selesai menelepon, karena dia yakin akan ada instruksi lain jika sudah sampai rektor tau.
"Besok bawa mereka semua ke ruang Rektor, masalah ini sudah sampai kepada Tuan Pradana, dan siapkan penjelasan yang masuk akal jika ingin bertahan disini" ucap Siswanto menegaskan.
"Baik pak" Gabriela hanya jawab singkat dan langsung bangkit kemudian keluar dari ruangan itu.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏