NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Anak Yatim Piatu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Sepenjang perjalanan pulang mbak Kun diomelin habis-habisan oleh Elzein, bagiamana tidak ia hampir saja membuat penjual menutup jualannya.

"Tapi kalau gue mabuk lu gak marah-marah tuh takut tempatnya tutup," ucap mbak Kun.

"Kalau tutup kan bagus lu gak mabuk lagi," ucap Elzein.

"Terus gue minum apa kalau lu gak bolehin juga minum jus?" tanya mbak Kun.

"Air biasa aja Kun bisa kan?"

"Gak!" tolak mbak Kun mentah-mentah.

"Lu pilih nurut atau gue t...."

Belum sempat Elzein menyelesaikan ucapannya, mbak Kun langsung setuju.

"Oke oke gue coba," ucap mbak Kun cepat.

Sesampainya di rumah, mbak Kun masuk rumah duluan karena kesal dengan Elzein.

"Ngambek dia tuh," ucap Elsya saat melihat mbak Kun masuk rumah duluan.

"Biarin aja, bantuin turunin."

Mereka pun menurunkan barang-barang di bantu sama pekerja, dan juga langsung menata barang-barang yang di beli tadi.

"Selesai kan, gue mau istirahat." Elsya langsung naik ke atas tanpa menunggu persetujuan dari kakaknya.

Saat Elsya mau berbaring di kasurnya, entah kenapa ia sangat penasaran dengan sosok yang ia lihat tadi.

Elsya pun beranjak ke balkon kamarnya untuk melihat halaman belakang rumahnya itu, tapi tentu tidak ada apapun di bawah sana.

"Penghuni baru kali ya," ucap Elsya sambil menutup pintu balkon.

"Penghuni baru?" tanya mbak Kun.

"Gak tau," ucap Elsya sambil berjalan kembali ke kasurnya, "Tugas lu itu cari tau."

"Gak mau!" tolak mbak Kun.

“Kalau gitu lu gak usah ikut gue liburan,” ucap Elsya.

“Dih gak seru banget ancaman lu.”

“Mau gak?”

“Iya iya gue cari.” Mbak Kun langsung pergi, dia akan menuruti perintah Elsya agar bisa ikut liburan.

“Gitu dong,” ucap Elsya senang lalu menghempaskan badannya ke kasur.

Karena tidak bisa tidur Elsya mencari referensi outfit untuk liburannya nanti, ia tidak berencana untuk bermain air, Elsya juga sudah memutuskan untuk ikut sama teman sekelasnya liburan di Villa.

“Pinjam kamera kak Elzein kali ya?” ucap Elsya, karena ia tidak main air harusnya Elzein mau meminjamkannya.

Selesai mencari referensi, Elsya langsung bangun dari kasurnya karena mau melihat bajunya untuk mencocokan dengan outfit yang dilihatnya tadi.

Tanpa Elsya sadari, sosok yang Elsya lihat di halaman belakang tadi sedang melihatnya di luar kamarnya, ia sedang berdiri di area balkon. Namun, karena sosok itu terlalu fokus dengan Elsya ia tidak menyadari jika mbak Kun tengah berdiri di belakangnya.

“Hey.” Mbak Kun menepuk-nepuk pundak sosok Genderuwo, karena tidak di gubris mbak Kun menarik bulu-bulu yang ada di badan sosok itu.

“Makanya kalau dipanggil tuh nyaut sialan,” gerutu mbak Kun.

“Aaaaaaghk.” Sosok itu kesakitan dan juga marah karena perlakuan mbak Kun.

“Dari mana lu?” tanya mbak Kun.

HA HA HA HA HA

Sosok itu justru tertawa, ia tampak meremehkan mbak Kun.

“Lu bukan penghuni sini kan? Siapa yang ngirim lu kesini?” tanya mbak Kun lagi.

“HA HA HA KAU TIDAK PERLU TAU!!” ucap si Genderuwo.

“Gila tuh suara gede bener, kembali tempat lu sana!” ucap mbak Kun cukup santai.

“TIDAK!!”

“Kembali atau gue buat tuan lu bangkrut?” mbak Kun tau kalau sosok Genderuwo itu adalah kiriman dari seseorang agar cafe yang sedang dibangun tidak jadi.

“KAU JANGAN MACAM-MACAM DENGANKU!!” Genderuwo itu mengancam mbak Kun, tapi tentu saja mbak Kun tidak takut dengannya.

“Modal bulu dong lu.” Mbak Kun melayang dengan cepat mendekati Genderuwo, ia langsung menatap tajam matanya.

Karena tidak takut, Genderuwo itu juga menatap mata mbak Kun. Melihat itu mbak Kun tersenyum senang karena ia mau membuat mata Genderuwo itu sakit hingga tidak bisa melihat.

“Rasakan.” Mbak Kun mencolok kedua bola mata sosok itu dengan kukunya yang tajam.

AAAAAAAAGK

Sosok itu sangat kesakitan hingga terjatuh di tanah, mbak Kun tertawa terpingkal-pingkal di buatnya.

“Kembali ke tuan lu atau gue habisi?”

“TIDAK!!” Genderuwo itu mau menyerang mbak Kun, tapi ia kalah cepat mbak Kun sudah duduk di balkon kamar Elsya sedangkan sosok itu masih di bawah, mengira mbak Kun berada di dekatnya.

“Seneng banget lu?” tanya Elsya yang keluar dari kamarnya karena melihat mbak Kun tertawa.

“Noh setan jelek yang lu maksud,” tunjuk mbak Kun ke arah Genderuwo yang sedang kesakitan.

“Lu apain?” mbak Kun memperlihatkan kedua jarinya yang digunakan untuk mencolok mata si Genderuwo.

Walaupun agak syok, Elsya tetap bertepuk tangan. “Kiriman itu.”

“Dari siapa” tanya Elsya.

“Yang gue lihat si toko yang dekat taman.”

“Taman yang di dekat pertigaan itu?”

“Lu gak salah lihat kan Kun, itu jauh loh Kun lagian yang dijual juga bakalan beda.” Memang benar toko yang di maksud mbak Kun itu adalah toko sembako buka cafe ataupun rumah makan.

“Heh anak kecil, manusia tuh kalau mau jahat sejauh apapun ya tetap aja bisa.”

“Bener juga, kalau gitu seret aja kembali ke tuannya,” suruh Elsya.

“Oke.” Mbak Kun langsung turun ke bawah dan menghampiri Genderuwo itu yang masih kesakitan.

“Thank you Kun,” ucap Elsya setelah dua sosok itu pergi, gak tau lagi apa yang akan terjadi kalau si Kunti pergi dari kehidupan Elsya.

Pernah sekali mbak Kun pergi dugem dan gak kembali sekitar seminggu karena kalau pulang pasti di omelin Elzein, alhasil mbak Kun tetap tinggal di gedung diskotik itu. Elsya mengira teman gaibnya itu sudah pergi selama-lamanya, ia dilanda kesedihan luar biasa sampai-sampai ia tidak mau makan dan berujung sakit.

Elsya kembali masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat,tapi baru saja Elsya mau memejamkan matanya, hp nya berdering.

“Kenapa lagi dia,” ucap Elsya saat melihat layar ponselnya dan melihat nomor Bian yang menelponnya.

“Kenapa?” tanya Elsya.

“Lu ikut kan?” tanya Bian.

“Iya.”

“Sabtu Minggu kita liburan seangkatan, hari Minggu itu kan kita balik nah kita langsung ke Villa dari pantai, kita baru balik hari Selasa.” Bian menjelaskan hari liburannya.

“Iya gue tau, lu kan udah jelasin di grup.”

“Oh ternyata lu udah baca.”

“Ada lagi gak lu mau omongin, gue mau istirahat.”

“Ga….” Baru saja Bian mau bicara Elsya langsung menutup panggilannya.

“Buang-buang waktu gue aja lu.” Elsya mematikan ponselnya agar Bian tidak menelponnya lagi.

“Heh Sya keknya tuh anak suka lu deh,” ucap mbak Kun yang entah sejak kapan sudah kembali.

“Cepet banget lu balik?”

“Iya lah, dia ketu….”

“Diam gue mau tidur, gue bilangin Elzein lu ya kalau lu ribut.”

Seketika mbak Kun menutup mulutnya, karena Elsya kalau ngancem bukan hanya sekedar ancaman.

1
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!