TEMANKU

TEMANKU

Bab 1

"Heh sana beliin gue minuman," suruhnya sambil mendorong kepala seorang anak perempuan yang berpenampilan kurang menarik tapi rapi.

Anak perempuan itu tidak bergeming dari tempat duduknya, ia tetap fokus dengan buku yang sedang ia baca.

"Udah culun budek lagi," ucapnya lagi, "KA-SI-AN!!" ucap satu geng itu kompak.

Salah satu temannya menjambak rambut anak perempuan itu, "Heh anak aneh, sana beliin minuman buat queen kita, dia haus," ucapnya lalu melepas jambakannya.

"Bukan urusan gue," ucapnya lirih tapi masih bisa di dengar oleh mereka.

"Kurang ajar." ia mau menampar anak perempuan itu, tapi dengan gerakan cepat anak perempuan itu bisa menahan tangannya, saat ia ingin membalas guru masuk di kelas mereka.

"Kalian ini, harusnya fokus dengan ujian kalian, bukan justru berantem di kelas, jadi contoh yang baik untuk adik-adik kelas kalian." omel guru yang masuk.

"Sekarang kita lanjut latihan menjawab soal-soal," ucap sang guru.

"Iya bu," jawab siswa/i kompak.

Setelah jam pelajaran selesai, beberapa dari mereka keluar untuk istirahat di kantin.

"Elsya," sontak pemilik nama menoleh ke sumber suara.

"Kantin yo?" ajak salah satu teman sekelasnya, namun Elsya langsung menggelengkan kepalanya.

Ia tau jika teman sekelasnya itu mengajaknya karena ada maunya, "Dih dasar, pantesan aja lu gak punya teman, sombong banget," omelnya lalu keluar kelas sambil menghentakkan kakinya.

Dari tempat duduknya, Elsya bisa mendengar temannya sekelasnya itu mengatakan, "Dia gak mau, padahal gue mau nyontek nanti sama dia."

"Dasar, gue akan berikan lu pelajaran," ucap Elsya sambil menatap tajam ke arah segerombolan perempuan yang berdiri di depan kelasnya.

"Sekarang gak nih?" tanya sosok yang berdiri di samping Elsya, sontak ia kaget karena ulah sosok yang mana itu adalah teman gaib Elsya.

Elsya langsung menggelengkan kepalanya, karena jika ia mengiyakan ucapan teman gaibnya itu, di jamin akan langsung terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Elsya seorang anak perempuan yang di anggap aneh oleh teman-teman sekelasnya, bukan hanya sekelasnya tapi siapapun yang melihatnya.

Bagaimana tidak, ia terkadang berbicara sendiri. Elsya salah satu anak yang bisa melihat sosok tak kasat mata, bahkan Elsya bisa berinteraksi dengan mereka.

Karena hal itu, Elsya terkadang kelepasan bicara dengan mereka saat di tempat umum, itu lah salah satu penyebabnya ia sering di bully.

"Gerah banget hari ini," ucap Elsya dalam hati sambil mengipasi dirinya menggunakan buku.

"Buka aja dinding di samping lu," ucap teman gaibnya yang masih berdiri di samping Elsya.

"Lu pikir tuh dinding bongkar pasang apa," ucap Elsya kesal di buatnya.

"Dih sensi bener lu."

"Ngapain lu ada disini?" tanya Elsya kepada sosok di sampingnya, tapi sosok itu tidak menjawab ia hanya mengangkat bahunya dan menghilang.

Elsya melihat sekeliling, tapi ia sudah tidak melihat temannya itu.

Saat Elsya melihat sekeliling, matanya tak sengaja bertatap dengan sepasang mata.

Elsya langsung memalingkan wajahnya, "Pantesan panas, ada setan," ucap Elsya dalam hati.

"Setan?"

Sontak Elsya melihat ke sumber suara, "Sialan kenapa lu nongol lagi sih," ucap Elsya lirih saat teman setannya itu muncul.

"Namanya setan ya terserah lah," ucapnya, "Mana setannya?"

"Gak tau, udah pergi kali."

"Ya sudah lah," ucap temannya itu lalu kembali menghilang.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Elsya langsung bersiap-siap untuk pulang.

Tapi baru saja Elsya mau melangkahkan kakinya ke arah pintu, ia lebih dulu di cegat oleh satu geng yang mengganggunya tadi.

"Eits mau kemana lu?" tanya Monica yang mereka sebut queen.

Elsya hanya melirik ke arah Monica, "Apa lu?" tanya Maya salah satu anteknya Monica.

Tanpa memperdulikan ucapannya mereka, Elsya langsung saja melanjutkan langkahnya keluar.

"Gue ngomong sama lu." Monica menarik rambut Elsya dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai.

"Makin gue biarin, lu makin ngelunjak ya?" Monica melihat wajah Elsya dengan memegang dagunya.

"Hari ini jadwal gue piket kelas, lu gantiin gue dan yang lain," ucap Monica.

"Gak!"

PLAK...

Monica menampar pipi Elsya yang membuat antek-anteknya tertawa senang.

"Makanya jangan berani-berani sama queen," ucap Mika salah satu anteknya Monica.

Geng mereka di kenal dengan sebutan geng M, karena nama anggota mereka berlima semua berawal M dan tentu Monica adalah ketua nya.

"Bersihkan setiap inci, okey? Bye." Mereka melambaikan tangan ke Elsya dan meninggalkan Elsya sendirian.

Teman-teman sekelasnya? tidak ada yang peduli dengan apa yang di alami Elsya. Selain mereka menganggap Elsya anak aneh, siapapun yang berani menolong ataupun membantu anak yang di bully sama geng M pastinya akan ikut di bully sama mereka.

Setelah Monica dan antek-anteknya pergi, Elsya menarik nafas dalam-dalam lalu melihat sekeliling.

Elsya berjalan ke tempat duduknya, ia tidak berniat untuk membersihkan kelasnya sesuai dengan instruksi Monica.

Ia menunggu hingga teman sekelasnya pulang semua, baru lah ia akan beraksi.

"Ada yang bisa gue bantu?" tanya temannya yang tiba-tiba muncul.

"Hmmm." menganggukkan kepalanya pelan. "Gak perlu, biar gue aja." berjalan keluar kelas untuk mengambil tempat sampah.

Elsya mengambil tempat sampah yang penuh dan membawa masuk ke dalam kelasnya, ia tanpa ragu menghamburkan sampah-sampahnya di dalam kelas.

"Selesai," ucapnya senang melihat ruangan kelasnya yang sangat kotor karena ulahnya.

"Ayo pulang," ajaknya ke sosok temannya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!