NovelToon NovelToon
Hinaan Keluargaku Pada Suami Miskinku

Hinaan Keluargaku Pada Suami Miskinku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Salsabilah

"Maukah kau menikahi ku, untuk menutupi aib keluarga ku?" tanya Jisya pada seorang satpam yang diam menatapnya datar.


Kisah seorang gadis yang lebih rela di nikahi oleh seorang satpam muda demi tidak menikah dengan seorang pengusaha angkuh dan playboy.

Sanggupkah satpam datar itu bertahan di tengah-tengah keluarga istrinya yang sering menghinanya? atau dia memilih pergi saja? dan siapa kah sebenarnya satpam muda itu?

Mari ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Penculikan

"Apa dia kakak mu? Ck, ck, ck, sungguh memalukan sekali." Ucap Arga yang belum berangkat ke kantor sembari bersedekap dada dan menyandarkan punggungnya di dinding melihat istrinya yang syok melihat adegan kakaknya yang memalukan kini ditonton oleh semua orang.

Jisya menunduk malu saat mendengar ucapan pria di balik masker itu yang seperti sedang mengejeknya.

Kak Sasa, bagaimana kau bisa melakukan itu, kak. bukankah kau sudah menikah dengan Malvin, lalu apa yang kau lakukan ini kak? Kau sudah mempermalukan dirimu sendiri kak. Batin Jisya berusaha untuk menyembunyikan rasa malunya di hadapan cucu majikannya.

Jisya melihat ke bawah lantai di mana tadi ia sempat menjatuhkan cangkirnya yang berada di nampan kini sudah berserakan di lantai.

Wanita itu berusaha untuk berjongkok guna memungut cangkir yang sudah dia pecahkan.

Tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat pusing. Pandangan Jisya langsung buram dan....

Bruk

"Jisya!"

Panik Arga saat melihat istrinya sudah terjatuh di lantai tak sadarkan diri.

Pria itu buru-buru menghampiri istrinya dan menggendong tubuh wanita itu untuk membawanya ke kamar.

Oma yang melihat cucunya, buru-buru masuk ke dalam kamar yang membawa tubuh istrinya agar dia bisa membaringkan tubuh tak sadarkan diri itu di ranjangnya. Oma juga berlari mengikuti cucunya dari belakang.

"Rega! Ada apa Rega! Apa yang terjadi dengan istrimu! Apa kau menyakiti istri mu! Kamu memukul istri mu, Rega!" Terdengar suara Oma yang marah-marah berpikir jika cucunya itu memberi kekerasan fisik kepada istrinya sehingga membuat Jisya pingsan.

"Mana mungkin aku melakukan itu kepada istriku sendiri, Oma. Tadi Jisya tiba-tiba saja terjatuh dan tak sadarkan diri. Rega juga tidak tahu ada apa dengannya, Oma." Jawab Arga mengkhawatirkan istrinya.

"Kalau begitu, cepat hubungi dokter, dan suruh dokter segera datang kemari untuk memeriksa cucu menantu ku." cemas Oma Pramusita.

Arga segera mengambil ponselnya dan langsung menghubungi dokter keluarga Oma Pramusita dan minta dokter tersebut untuk datang ke Mension dengan cepat.

Dokter yang dihubungi pun buru-buru datang ke kediaman Oma.

Rega terlihat sangat khawatir menunggu kedatangan dokter dengan tidak sabaran. Ia benar-benar mencemaskan keadaan istrinya yang tiba-tiba tak sadarkan diri.

"Maaf Tuan muda, kedatangan saya sedikit telat." kata dokter kepada Arga.

"Tidak apa-apa, segera dokter tolong periksa istri saya, karena tadi dia tiba-tiba terjatuh dan langsung pingsan." Titah Rega.

"Baik Tuan muda." Dokter tidak menunggu waktu lebih lama lagi, dia langsung menangani seorang wanita yang terbaring di atas ranjang Rega.

Sebenarnya dokter itu sedikit bertanya-tanya dalam hati, kenapa ada seorang wanita yang diizinkan berbaring di atas ranjang Tuan Rega. Padahal yang dokter itu tahu, kalau Rega belum pernah menikah.

Tak ingin membuatkan dirinya dalam masalah, dokter itu melakukan tugasnya dengan profesional meski ada rasa penasaran dalam hati.

Rega dan juga Nyonya Pramusita menunggu dokter memeriksa Jisya dengan sabar.

Beberapa menit menunggu, akhirnya pemeriksaan ke atas Jisya sudah selesai.

"Bagaimana dokter? Ada pada dengan istri saya?" tanya Rega membuat dokter itu sempat melongo.

Istri? jadi wanita itu adalah istri Tuan Rega?. Batin dokter tersebut.

Tersadar dia sedang ditanya, dokter itu buru-buru menjawab. "Ah, tidak ada apa-apa yang serius dengan istri Anda Tuan." Jelas dokter.

Mendengar jawaban dari dokter tentu saja itu membuat Rega tidak puas dengan jawaban dokter dan langsung menatap tajam dokter tersebut.

"Jangan bercanda kamu! Kalau memang istri ku tidak apa-apa, lalu kenapa dia bisa pingsan!"

Glek

Tuan muda ini, seharusnya dia mendengarkan dulu apa yang ingin aku katakan, bukan hanya main potong gitu aja pembicaraan ku. Batin dokter tersenyum kecut.

"M-maksud saya, alangkah baiknya jika Anda membawa istri Anda ke rumah sakit, karena sepertinya ini bukan keahlian saya."

"Karena sepertinya, istri Anda sedang hamil Tuan. Jika Tuhan ingin mengetahui lebih lanjut tentang kehamilan istri Anda, mungkin Anda bisa membawa Nona untuk menemui dokter yang lebih pakar di bidang ini." Saran dokter itu tersenyum.

Arga langsung bungkam saat mendengar ucapan dokter yang mengatakan jika istrinya sedang hamil.

Dia seolah tak percaya jika istrinya bisa hamil secepat itu. Karena yang pria itu ingat, dia baru sekali menyentuh istrinya. Tak menduga ternyata istrinya bisa hamil jangan begitu cepat.

Oma yang mendengar ucapan dokter langsung mendekati dokter itu dan bertanya untuk memastikan jika cucunya benar-benar hamil dan dia tidak lagi sedang salah dengar.

"Apa maksud dokter? maksud dokter cucu menantu saya sedang hamil muda, begitu?" Pramusita terlihat begitu bahagia.

"Iya, Nyonya. Cucu Anda sedang hamil, dan kalau Nyonya ingin mengetahui perkembangan janinnya, Nyonya bisa membawa cucu menantu Nyonya untuk memeriksanya di rumah sakit."

Pramusita sangat senang dan begitu bahagia ketika mendengar cucu menantunya itu ternyata sedang hamil yang membuat Jisya pingsan tadi.

***

Tak!

Seseorang melempar amplop berwarna coklat tepat di hadapan dua orang pria yang terlihat begitu sangar.

"Tangkap wanita itu, kemudian bawa dia datang kemari! Aku tidak mau ada kegagalan dalam misi penculikan kalian, aku berani membayar kalian mahal, itu karena aku tidak ingin mendengar yang namanya kegagalan!" kata Leo yang ternyata sedang membayar orang untuk menangkap Jisya dan dia ingin sekali menyiksa wanita itu karena sudah berani membunuh adiknya.

"Selebih dari uang itu, aku akan menyerahkan kepada kalian setelah kalian berhasil menangkap putri Damar!" lanjut Leo.

"Baik, Tuan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap wanita yang Anda inginkan!" jawab kedua pria itu.

"Jangan mengecewakan aku! Buruan!"

Kedua penjahat itu bergegas pergi untuk melaksanakan perintah yang di pinta oleh Leo Kakak dari Ryan.

"Jisya! mungkin kau bisa lepas dari kurungan penjara yang sudah sepantasnya kau jalani, karena sudah membunuh adik ku! tapi kau harus ingat! kau tidak akan bisa lepas dari kematian mu yang berada di tangan ku!"

"Darah dibalas darah, nyawa, dibalas nyawa!" lanjut Leo penuh tekad ingin membunuh wanita yang dia anggap pembunuh adiknya.

***

Jisya sudah tersadar dari pingsan dan membangun dirinya.

Wanita itu mengedarkan tangannya, dia mengerut ketika mengenali tempat di mana dia berada saat ini.

Kenapa aku bisa berada di dalam kamar ini? jangan sampai pria angkuh itu melihat aku yang sedang berbaring di atas ranjangnya. Batin Jisya buru-buru ingin turun dari ranjang.

"Apa yang ingin kau lakukan!" terdengar suara Arga yang menegur wanita itu.

Suara Arga membuat Jisya terperanjat kaget dan menelan salivanya saat menyadari ternyata ada pria itu di kamarnya yang melihat dia masih berasa di atas ranjang.

"M-maafkan saya, Tuan. Saya juga tidak tahu kenapa saya berada di dalam kamar Anda." Jisya bergegas berjalan cepat ingin keluar dari kamar.

"Apa kau bisa berjalan pelan! Kau bisa terjatuh saat kau berjalan secepat itu!" ucap Arga takut jika sampai istrinya terjatuh dan bisa membahayakan janin dalam perutnya.

"Maaf." Jisya langsung keluar dari kamar tanpa peduli lagi pada Arga.

Pria itu hanya bisa menghembus nafas melihat istrinya yang begitu ceroboh.

***

Jisya sedang berjalan kaki di pinggir jalan, di mana rumah yang dia tinggali bersama suaminya sudah tidak terlalu jauh.

Tiba-tiba dia merasa seperti ada yang mengikutinya dari arah belakang.

Glek

Kenapa aku merasa seperti ada yang mengikuti ku ya. Batin Jisya semakin melangkah, maka semakin terasa seperti ada seseorang yang mengikutinya.

1
Nur Hayati
Luar biasa
aku
xomplek,.obat,...B Komplek
aku
Biasa,untukmu thor bintang lima,..
bukan bintang tujuh,puyer 16,..
aku
Buruk
Bita Brily
ini cerita nya kok sikapnya terlalu kasar ya
yg masuk akal dikit dong yg seperti kehidupan nyata gitu lho jadi malas bacanya
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Nadira Nadira
lanjut...
Khoirunnisa Sweety
Buruk
Albertus Sinaga
ok trimakasih
Albertus Sinaga
itulah kehidupan yg bermacam ragam
Albertus Sinaga
rindu kasih sayang
Albertus Sinaga
lanjut
Albertus Sinaga
arga manusia bloon
Albertus Sinaga
nilam Terima hadiah akibat ulahnya
Albertus Sinaga
jisia dikasi susu sama Mia langsung diminum apa tidak takut ada racun
Albertus Sinaga
sudah tau pekakunya tapi tetap dipelihara
Muj Ran
ralat hamil dengan cepat seharusnya thor 🤭
Muj Ran
kalah telak bukan kalah telat yang seharusnya thor
Muj Ran
ortu sinting bukannya bela sang anak malah menyalahkan di mana hati nurani mu singa saja tak mau menerkam anaknya sendiri 🙄🤦🏻‍♀️
Albertus Sinaga
dendam membara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!