Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Baru saja langkah kaki Baby sampai di depan pintu mansion, Alex dan anak buahnya sudah menghalangi jalannya. Orang kepercayaan kakaknya itu mengatakan mulai hari ini kemana pun ia pergi harus seijin Boy Arbeto, dan Alex yang akan bertugas mengikuti dirinya.
"Sial! Kenapa aku merasa kak B sedang membatasi gerak ku?" umpat Baby dalam hati, dan mau tidak mau mengurungkan niatnya untuk pergi ke Perusahaan Agam.
Ia memutuskan menunggu Boy Arbeto untuk meminta semua penjelasan dari pria itu, dan malam harinya saat kakaknya itu sudah pulang Baby segera menarik Boy ke halaman belakang mansion.
"Jelaskan padaku! Kenapa kakak menyuruh Alex untuk mengikuti kemana pun aku pergi? Dan kenapa jika aku ingin pergi harus ijin dulu padamu? Dan pertanyaan yang paling penting yang sejak tadi ingin aku tanyakan adalah kenapa kak B berkelahi dengan A?" serentetan pertanyaan itu meluncur dengan sempurna dari bibirnya tanpa titik dan koma.
"Sudah selesai bicaranya?" sahut Boy setelah adiknya itu berhenti berbicara.
Baby menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Sekarang jawab pertanyaan aku." Pinta Baby.
Namun bukannya menjawab pertanyaan adiknya, Boy justru pergi dari tempat tersebut. Dan Baby yang tak terima ditinggalkan begitu saja tanpa sebuah jawaban berlari mengejar Boy Arbeto.
"Kak B kau belum jawab pertanyaan aku." Protesnya saat berhasil mengejar dan membuat kakaknya itu menghentikan langkahnya.
"Dengar Baby! Jawaban dari pertanyaanmu hanya satu, yaitu semua yang kulakukan demi kebaikanmu." Boy kembali melanjutkan langkah kakinya.
"Tapi Kak... "
Baby tidak jadi bersuara saat melihat sorot mata kakaknya yang berubah tajam bagaikan anak mata pisau yang siap menghunus jantungnya, ia tahu betul jika Boy Arbeto sudah seperti itu artinya Baby harus diam dan tidak lagi melanjutkan perbincangan tersebut.
"Dia itu kenapa?" gumam Baby dalam hati, menatap punggung kakaknya yang berjalan menjauh dan menghilang di balik pintu.
Sementara itu Boy yang sudah berada di dalam kamarnya memilih berdiri di atas balkon, ia menatap langit hitam yang ada di atasnya saat mengingat kejadian kemarin malam di mana ia melihat langsung saat Agam mencium bibir adiknya.
Ya, di malam pertunangan Agam dan Cindy, Boy melihat sepupunya itu membawa Baby ke dalam sebuah ruangan. Dan niatnya yang ingin masuk ke dalam ruangan tersebut langsung dibatalkannya, saat pintu yang baru sedikit dibuka memperlihatkan pemandangan yang tidak pernah ia duga sama sekali. Di dalam sana Agam mencium adiknya, dan bukan hanya sebuah ciuman biasa tapi sebuah ciuman yang begitu panas.
Boy yang sangat marah hendak menghajar Agam saat itu juga, namun mengingat saat ini mereka ada ditempat umum dan acara yang dihadirinya itu merupakan acara penting bagi keluarga Mateo. Ia pun memutuskan untuk menutup kembali pintu itu dengan perlahan, dan menunggu apa yang terjadi selanjutnya di sudut ruangan yang tidak jauh dari tempat tersebut.
Dan kejadian selanjutnya yang ia dengar adalah Baby yang berteriak tidak terima di tinggal begitu saja oleh Agam, membuat amarah Boy kembali naik hingga memutuskan untuk memberi pelajaran pada Agam saat itu juga.
Namun sayangnya sebelum Boy puas menghajar Agam, istrinya datang menghentikan perkelahian mereka. Dan sebelum Boy pergi dari tempat tersebut, ia meminta berbicara empat mata dengan Agam. Bukan untuk menanyakan apa alasan pria itu melecehkan adiknya, tapi untuk memberikan sebuah peringatan untuk menjauhi Baby dan memecat adiknya itu dari Perusahaan Dimitri. Corp.
"Kenapa A bisa melakukan hal menjijikkan seperti itu pada Baby?" Boy menghela napasnya dengan kasar.
"Apa yang dilakukan A pada Baby?" tanya Tita yang mendengar gumaman suaminya.
Boy menatap kebelakang dan melihat istrinya itu sedang berjalan kearahnya. "Tidak ada sayang." Boy memeluk Tita dan membawa wanita itu keatas tempat tidur.
"B aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan, dan ini berkaitan dengan kejadian kemarin malam bukan?" tebak Tita.
Boy hanya diam sembari mengusap perut Tita yang masih datar.
"B jawab pertanyaan aku."
Karena terus di desak akhirnya Boy mengatakan semua yang ia pendam sejak kemarin malam tentang apa yang dilihatnya.
"Kau tahu Tit, dia adikku! Dan A menciumnya seperti —" Boy tidak bisa meneruskan perkataannya, ia benar-benar shock dengan apa yang terjadi.
Bayangkan saja pria yang dulu pernah menggendong adiknya ketika lahir dan pria yang selalu menjaga Baby seperti adiknya sendiri, justru mencium gadis itu dengan begitu panas.
"B apa kau tahu? Baby itu sangat mencintai A."
"Apa?" Boy yang terkejut sampai membelalakkan kedua matanya.
Dan perbicangan mereka berdua selanjutnya berakhir dengan perdebatan yang begitu sengit, hingga membuat keduanya bertengkar hebat hanya karena perbedaan pendapat tentang hubungan Baby dan Agam.
tapi sekarang, aku punya suami yang endut /Shhh/
lain kali suruh pake sabuk, Mom
sllu keren karya mom and sllu suka akan alur cerita nya..