NovelToon NovelToon
Trauma, Ex

Trauma, Ex

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 29 Desember.

Jangan tuntut aku untuk sempurna, karena tak ada satupun di dunia ini manusia yang bisa sempurna! Termasuk aku!

Mungkin aku gila, aku wanita tergila yang pernah ada. Di masa lalu, aku menyewa lelaki yang kucintai hanya untuk kesenangan sekerjap mata.

Dan jika kemarin aku bodoh, hari ini aku lebih bodoh lagi... Entah, kapan aku pintar dalam hal memilih pasangan hidup...

Aku, Flory Alexa Miller yang tengah dalam dilema besar. Sebuah hubungan yang aku paksakan utuh, rupanya tidak baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMBILAN BELAS

Flory menepikan mobilnya, memarkir dengan tidak baik, ada beberapa mobil yang ditabrak karena kurangnya fokus. Dan mobil-mobil itu lecet-lecet bahkan penyok.

Flory tak memikirkan berapa banyak orang yang akan menuntut. Flory ingin menyatroni seseorang di dalam bangunan elit ini.

Flory keluar mobil dan berjalan cepat menuju pintu masuk sebuah restauran yang Elang sebutkan dengan menenteng paper bag berisi mesin pencukur rambut portabel.

Beberapa jam lalu Elang mengirimkan foto-foto Chintya, Liam dan Billy tengah duduk bersama di sebuah restauran fine dining.

Flory sendiri tak menyangka jika gadis yang Elang tiduri masih ada hubungannya dengan Billy dan Liam; manusia-manusia yang dulu pernah menjadi rivalnya.

Selama ini, Flory tidak cukup peduli tentang siapa dan dari mana gadis-gadis mahasiswi yang Elang koleksi.

Namun, hari ini Flory menemukan fakta di mana ternyata Chintya adalah sepupu dekat Billy; gadis lumpuh kekasih Liam Bagaskara.

Jujur, Flory sendiri tak beri tahu Elang soal dirinya yang mendatangi tempat ini. Biar saja Elang tak pernah tahu.

Flory hanya ingin memastikan jika semua yang Chintya lakukan, benar-benar ada hubungannya dengan Billy atau mungkin Liam Bagaskara

Tiba di dalam, mata nyalang Flory tertuju lurus pada wajah Liam, beralih pada Billy lalu beringsut kepada satu lagi wanita yang agaknya itu Chintya.

"Flo..."

Liam berdiri dengan wajah bingung. Flory yakin sebelum dia datang ke sini, ketiga orang itu sedang menertawakan nasib malangnya.

"Selamat!" Flory bertepuk tangan, dan sontak atensi semua pengunjung berpusat padanya.

"Kalian sukses buat hidup Flory Alexa Miller kacau balau!" Flory tertawa frustrasi.

"Flo..." Billy mengernyit kesal. "Kamu di sini? Ngapain?" Andai bisa berdiri, Billy ingin berdiri untuk mendorong Flory agar keluar dari sini.

Flory menatap tajam Billy, gadis lumpuh yang dulu memfitnahnya hingga dia dan Liam harus berpisah sebelum kontrak enam bulan pernikahannya selesai.

"Apa kau yang suruh gadis gila ini menggoda suamiku?" tudingnya terarah lurus pada wajah Chintya.

Gadis mahasiswi itu menunduk karena dia tahu siapa Flory. Yah, istri dosen yang dia pacari bahkan rayu hingga mendosa di atas ranjang.

"Kau kan yang suruh sundal ini merebut Elang dariku, hah!" teriaknya keras di depan Billy.

"Apa maksud mu?" Liam mencekal lengan Flory yang sepertinya sedang dalam keadaan mabuk.

Yah, Flory baru saja minum di bar. Saat dunia tak lagi berpihak padanya, dia kalap ingin mencari cara instan untuk lupakan kesakitan.

Itu juga yang membuat dia tak bisa fokus menyetir. Bahkan di jalan tadi, dia berkali-kali menabrak tiang dan tong sampah.

Beruntung Flory bisa sampai ke sini dalam keadaan baik-baik saja. Tidak, hatinya tidak sedang baik-baik saja.

Melihat pembelaan Liam, Flory lekas beringsut pada wajah pria itu. "Atau kau yang suruh sundal ini merebut Elang dariku, Liam?"

Liam terkekeh ringan. "Kau sadar dengan apa yang kau bicarakan, hmm? Aku bahkan tidak tahu apa-apa!" tukasnya.

Flory tertawa terbahak. Wajahnya, rambutnya, dandanannya, berantakan. "Jadi tidak ada yang menyuruhnya?"

"Kau murni menggoda suamiku karena kemauan mu sendiri?" cecarnya lagi pada Chintya yang duduk meremas roknya.

Flory menampar pipi pipi mulus Chintya secara bergantian, membabi buta, bahkan sambil teriak-teriak kesetanan.

"Flo!"

Liam mencoba mencegah ulah gila ibu dari putrinya. Namun, sayang dia tidak mampu mengendalikan emosi Flory yang entah dirasuki iblis mana.

"Enyah kamu pelakor!"

Setelah puas menampar wajah Chintya hingga keluar da rah dari hidungnya, Flory menjambak rambut Chintya lalu meraih cepat mesin pencukur rambut portabel miliknya untuk diarahkan pada kepala gadis itu.

"Ini pantas untukmu!" Flory menghilangkan rambut panjang nan ikal bergelombang Chintya hingga separuh botak.

"Flory!"

Liam menghentikan, beberapa orang yang melihat tak berani ikut campur. Maklum, restauran ini restauran elit, tidak semudah itu menemukan seseorang yang peduli.

Sebagian dari mereka bahkan hanya sibuk merekam kejadiannya. Hanya Liam yang mampu, tapi Liam sendiri antara tak ingin menyakiti tubuh Flory dan kewalahan sendiri.

Flory suka tangisan dan teriakan yang keluar dari mulut Chintya. "Kau pantas dapatkan ini sundal! Semoga kau dicampakkan setelah jelek begini!" sumpahnya.

"Flory!" Liam kembali merengkuh tubuh Flory, berusaha sebisa mungkin untuk tidak sedikit pun membuat Flory sakit akibat pelukannya.

"Huaaa!" Flory menjerit untuk membuang luka sesak di dadanya. Meski puas membuat Chintya menangis dan lebam nyatanya Elang sudah mengkhianatinya.

"Maaf Nona..." Satu orang berdasi maju, dilihat dari penampilannya, sepertinya pria itu manajer restauran ini.

"Apa?!" Flory mencuatkan wajah tepat di depan lelaki itu. "Kalian tahu siapa aku?!"

Flory menepuk dadanya sendiri. "Aku anak konglomerat, kau dengar?!" teriaknya. "Aku bisa beli restauran mu yang tidak seberapa ini, kau tahu!" pekiknya.

"Flory..." Liam kewalahan, dia sedih melihat kondisi Flory yang seperti ini.

"Kalian pikir aku jahat?!" Flory mengedarkan pandangannya, mencecar semua orang yang menatap miring dirinya.

"Siapa yang jahat? Istri sah, atau sundal pelakor ini?!" tunjuknya pada Chintya yang, sumpah kondisinya cukup memprihatinkan.

Gadis cantik itu menangis, tentu saja karena malu, karena rambutnya hilang, dan karena dia diperlakukan secara tidak hormat di depan mata publik.

Flory menantang Pak manager. "Ayok, laporkan aku ke polisi! Panggil mereka! Panggil! Flory Miller tidak takut!" teriaknya.

"Aku sudah pernah mengalami hal yang lebih menyakitkan daripada tidur di penjara! Kalian paham hah?!" Flory harus keluarkan isi kepala yang sudah ingin pecah. Sambil mengusap mata dia bicara.

"Aku menikah dengan pria yang tidak aku cintai, dia menyayangi ku, dia memungut ku dari kenistaan masa lalu, aku merasa dicintai, suamiku, dia benar-benar menyayangi ku juga putriku yang lucu."

Liam tergagu shock. Kesakitan Flory seolah sedang di submit padanya. Dia merasakan apa yang tengah Flory rasakan, sesak.

Flory kemudian menunjukkan gadis berpenampilan tidak baik itu. "Lalu, sundal ini datang merayu suamiku dan menghancurkan semua impian ku!"

Flory terisak. "Siapa yang lebih jahat?! Siapa?! Kalian pikir semua Nona muda jahat, hah?" teriaknya.

Di sekeliling Flory hanya terdiam, seperti sedang membiarkan wanita itu mengeluarkan uneg-unegnya. Termasuk, Chintya dan Billy yang tak bisa lakukan apa pun.

"Hanya karena aku dilahirkan kaya raya kalian pikir aku picik?!" Kembali Flory berteriak hingga serak sudah suaranya. "Aku bahkan tidak bisa membenci seseorang yang pernah menyakiti ku sedalam ini."

Liam semakin tak bisa berkata apa-apa. Jadi selama ini, inilah yang Flory rasakan.

Tersiksa karena harus menikahi Elang, dan ketika sudah mulai memiliki harapan dari pernikahan barunya, Chintya hadir merusak segalanya.

"Coba katakan padaku, di mana jahatnya aku?! Di mana jahatnya istri sah yang menghakimi perusak rumah tangganya!!"

Wanita itu terduduk di lantai, kondisinya cukup memilukan. Pakaian tak keruan tatanannya, sepatunya sudah tidak di kakinya, Flory dalam kondisi yang kacau balau.

"Aku antar kau pulang." Liam meraih tubuh Flory yang menepis berkali-kali. Tapi, lantas lelaki itu membentaknya. "Kali ini biarkan aku mengantar mu!"

Flory lemas setelah seluruh tenaganya dia kerahkan untuk membalas perlakuan Chintya padanya. Lunglai tak bertenaga lagi hingga ia pasrah saat Liam menggendongnya.

"Liam!" Menyeletuk keras, Billy menatap nyalang tunangannya. "Melangkah lagi, kamu tahu apa akibatnya, Liam!" ancamnya.

Liam menatap pegawai miliknya. "Bawa Nona kalian pulang," titahnya. Lalu, pria itu berlanjut mengayunkan langkah keluar dari restauran.

"LIAM!" Billy berteriak. Sementara punggung calon suaminya sudah kian tenggelam bersama tubuh Flory.

...😭 IMUN KU PECAH...

1
apajalah
/Rose/
Rinna Nya Fathul
Luar biasa
al rizal
😁😁😁
Umi Chomsatur Rochmah
Luar biasa
Umi Chomsatur Rochmah
Lumayan
Ria Ningroem
Elangg...😢😭😭🤗
Asriaty
kereeen ceritanya
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Fay
Alur ceritanya teratur... memang author is the best👍👍👍
🌹🪴eiv🪴🌹
kirain salah kirim pesan ternyata salah duga
🌹🪴eiv🪴🌹
mau kirim pesan ke Glo salah kirim ke Flo
py to Lang 🤣
Yuliani Latif
tak jumpa Thor casanova's stepfather nya...
🌹🪴eiv🪴🌹
cinta gila liam padahal Billy pasti nggak cinta (sok tahu ya aku )
🤣
🌹🪴eiv🪴🌹
bapak e Maurin 🤭
Yuliani Latif
abestu,vanya siapa Thor?
Cici Risna Yulianti
alur ceritanya kerennn
Ririndiyani
Luar biasa
Rose Winn
itu kembarannya si glow
iirmaynt
lah.. bisa ta Liam nungguin si jahat Billy keluar dari penjara? terus dia masih mau gitu nikahin Billy?? matanya udah rabun ketutup cinta ta*knya sama Billy 😏
iirmaynt
lah elu sebenarnya lebih parah dari Flory dong, elu kan ngejar² King terlalu terobsesi sama King, sampai² ngundang King ke vila demi utk ngajakin bercinta, gila kagak? & elu akhirnya lumpuh itu kan karena ulah busuk lu sendiri pengen celakain King dgn merusak motor King.. Billy itu gk punya harga diri banget kan? gitu kok bisa-bisanya ngatain Flo cewek murahan.. 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!