My Sugar Baby

Sesuai yang direncanakan sebelumnya, Zidan dan Chika tentunya makan siang terlebih dahulu di sebuah restoran mewah. Keduanya sangat menikmati makan siang itu sembari mengobrol dan sesekali bercanda. Terlebih lagi Chika sangat antusias bercerita tentang kegiatannya hari ini di kampus dan pastinya Zidan mendengarkannya dengan baik.

Salah satu hal yang membuat Zidan menjadi lebih menyukai dan tertarik pada Chika adalah wanita itu langsung menceritakan sesuatu tanpa diminta. Dia merasa juga kekasihnya itu sangat menghargainya dengan bisa bersikap terbuka seperti itu.

Selain itu, Chika juga tak segan memberikan sebuah perhatian pada dirinya. Sesederhana menanyakan makanan yang diinginkan dan tidak diinginkannya, itu sungguh sangat bermakna bagi seorang Zidan Biantara Mahardika. Tentunya, sebelumnya juga pria itu tidak pernah sama sekali mendapatkan perhatian yang tulus dari istrinya sendiri.

" Om, mau coba makananku, tidak? Ini enak sekali loh.. Aku yakin kalau Om pasti akan suka juga " tawar Chika yang masih mengunyah makanannya.

" Boleh.. " jawab Zidan menganggukkan kepalanya.

Tak hanya menawarinya saja, Chika juga menyuapkan makanan miliknya itu langsung pada Zidan. Sudah pasti kekasihnya itu langsung menerima suapan darinya dengan sangat senang hati.

" Bagaimana, Om? Enak, kan? " tanya Chika setelah sang kekasih memakannya.

" Iya Baby, ini sangat enak " jawab Zidan tersenyum.

Keduanya pun melanjutkan memakan makanan masing-masing dengan sesekali saling menyuapi. Tampak jelas sekali sebuah keceriaan di dalam diri Zidan, padahal baru dua hari mengenal Chika.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, pasangan kekasih itu keluar dari restoran mewah itu karena telah selesai makan siang. Tangan mereka saling menggenggam erat persis seperti akan menyebrang jalan. Namun, dengan itu Chika malah merasakan sebuah kenyamanan dan keamanan bersama dengan Zidan.

" Kita akan kemana setelah ini? Atau kamu ingin melakukan sesuatu? " tanya Zidan sambil berjalan menuju mobilnya.

" Kencan dong, Om. Kita kan baru jadian, jadi harus kencan " jawab Chika dengan cepat.

Sama seperti hubungannya sebelum-sebelumnya, Chika juga ingin merasakan kencan pertama bersama dengan sang kekasih. Apalagi ini adalah pengalaman pertamanya menjalin hubungan dengan pria yang usianya jauh lebih tua di atasnya.

" Kencan? " ucap Zidan mengerutkan keningnya.

" Iya Om.. Aku akan mengajak Om kencan ala anak muda " jawab Chika menganggukkan kepalanya.

Di dalam kepalanya sudah tersusun banyak ide dan rencana untuk menghabiskan sisa hari ini bersama dengan kekasihnya itu. Karena pernah memiliki kekasih sebelumnya, jadi Chika sudah memiliki beberapa pengalaman untuk kencannya hari ini.

" Eh.. Aku juga masih muda loh " ucap Zidan yang sepertinya sedikit tersinggung.

" Tapi jauh lebih muda aku dong, Om. Jadi, Om ikut aku saja deh.. " sahut Chika cukup berani.

" Ya sudah.. Aku akan ikuti apa yang kamu mau dan kamu inginkan, Baby " ucap Zidan tak mungkin menolak kekasihnya itu.

Apapun akan Zidan lakukan selagi bisa menghabiskan waktu bersama dan membuat Chika merasa senang. Kehadiran serta senyuman manis di bibir wanita itu benar-benar membuat suasana hatinya menjadi sangat baik dan melupakan hal-hal yang membuatnya sakit kepala.

Setelah mendapatkan persetujuan, Chika pun langsung menarik tangan Zidan untuk berputar arah menuju sebuah taman yang berada di sebrang jalan. Berhubung lokasi restoran itu berada di tempat yang cukup asri dan sangat terasa alam, maka mereka tidak perlu jauh-jauh mencari tempat untuk kencan. Lagipula juga di taman itu terdapat banyak pohon rindang dan juga sebuah danau yang airnya jernih.

Pastinya, Zidan hanya bisa menurut dan mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan Chika yang ternyata cukup lincah. Tidak terbiasa pergi bersama anak kecil atau anak muda seperti ini membuat pria itu cukup kewalahan.

" Apa anak muda sering kencan di taman seperti ini? Lalu, apa yang mereka lakukan? " tanya Zidan saat mereka sudah berada di tepi danau.

" Iya dong.. Tidak banyak yang dilakukan sebenarnya, hanya duduk dan menikmati waktu bersama. Biasalah, Om, kami sebagai anak muda belum cukup uang kalau harus pergi restoran mewah seperti tadi " jawab Chika.

Wanita itu mendudukkan tubuhnya di atas rumput cukup rapi dan diikuti oleh Zidan di sampingnya.

Suasana di sana sangat damai dan tenang, ditambah lagi udara yang berhembus juga sangat menyegarkan. Tempat itu benar-benar sangat cocok untuk menenangkan diri atau sekedar menghabiskan waktu tanpa ada gangguan.

" Seharusnya kita bisa piknik di sini, Om. Pasti seru.. " ucap Chika memandang keindahan danau di depannya.

" Nanti kita akan melakukannya, Baby.. Kita bisa merencanakan piknik lain kali " sahut Zidan mengusap lembut pundak sang kekasih.

Chika pun menganggukkan kepalanya saja dan mungkin nanti dia benar-benar akan merencanakan piknik serta banyak kegiatan lainnya bersama Zidan.

Tiba-tiba saja, Zidan merebahkan kepalanya tepat di kedua paha Chika dan tentu saja membuat wanita itu sangat terkejut. Dia merasa cukup lelah dan butuh tempat untuk menghilangkan rasa lelahnya itu.

" Aku ingin berbaring sebentar.. Boleh, kan? " ucap Zidan yang menatap kekasihnya itu dari bawah.

" Iya, boleh.. " jawab Chika tersenyum.

Sejujurnya, Chika masih sangat terkejut dengan tindakan Zidan tapi tidak mungkin juga menolaknya. Malah kini tangan wanita itu terulur untuk mengusap-usap lembut kepala kekasihnya itu.

" Terima kasih, Baby.. " ucap Zidan yang merasakan sebuah kenyamanan.

" Sama-sama, Om.. " jawab Chika.

Sejenak Zidan mencoba untuk memejamkan kedua matanya dan menikmati usapan lembut yang diberikan oleh sang kekasih. Nyaman sekali, sampai membuat pria itu terhanyut dan hampir masuk ke alam mimpi.

Andai saja ponsel miliknya tidak tiba-tiba berbunyi, maka Zidan akan benar-benar tertidur. Sayangnya, dia harus kembali bangun dan memeriksa beberapa pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

Masih dengan posisi berbaring dan kepala yang berada di atas kedua paha sang kekasih, Zidan mengambil ponsel dari kantong celananya dan menghidupkannya. Sedangkan Chika, dia hanya diam dan tidak akan mengganggu kekasihnya itu.

" Marsha? Ada apa? " batin Zidan melihat nama pengirim pesan di layar ponselnya.

Tanpa menunggu lama, Zidan pun langsung membuka pesan tersebut dan membacanya.

// Kamu dimana, Mas? //

// Cepatlah pulang ke rumah.. Mama kamu tiba-tiba memberikan kabar kalau akan datang ke rumah kita siang ini juga //

// Sekarang aku sedang di perjalanan pulang, jadi aku harap kamu juga cepat pulang. Aku tidak ingin membuat Mama kamu curiga kalau selama ini kita tinggal terpisah //

***

Chika : Sumpah, ganggu banget tu orang!

Ada yang mau tahu tentang istri dari Zidan?

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘