NovelToon NovelToon
CINTA ATAU LUKA

CINTA ATAU LUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:95.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arisha Langsa

Kata orang cinta itu indah,bisa membuat orang tertawa,dan berbunga-bunga,namun juga bisa buat orang menangis,tangis bahagia kah itu? atau tangis karena sakit?

Tapi bagiku cinta itu ibarat luka tak berdarah,sakit tak tau dimana sakitnya,itulah cinta yang aku rasakan,benarkah itu cinta? ataukah sesungguhnya itu luka yang ku kira cinta?

Tuhan....aku mengimpikan cinta yang seperti orang katakan,cinta yang seperti kisah cinta Rasulullah dengan bunda Aisyah,atau seperti cintanya Rasulullah pada bunda Khadijah_..
@..Adiba Khanza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegelisahan ibu Adiba

Abizar tersadar dari lamunan panjang nya,ia segera bangkit dari duduknya, meninggalkan setengah lagi kopinya yang sudah dingin dan setengah roti yang sudah ia gigit,selera makan nya hilang seketika.

Sedangkan pelayan yang berada di villa itu hanya melihat punggung sang majikan dengan ribuan pertanyaan,dua insan yang sepertinya terikat sebuah hubungan,bahkan beliau tau majikannya dengan wanita itu sering menghabiskan malam berdua di kamar,tapi mengapa mereka terlibat seperti orang asing, pertanyaan itu muncul tanpa bisa ia cegah.

Di sebuah rumah sakit sederhana,Adiba baru saja tiba,ia terlebih dahulu menjenguk ibunya sebelum memulai tugasnya sebagai dokter koas, resident nya kali ini cukup baik, seorang pria yang sangat humble dan humoris.

" Bagaimana perkembangan ibu saya sus?" Adiba bertanya lembut pada wanita berseragam suster itu,perawat yang ia bayar untuk merawat dan menjaga ibunya,Adiba merasa sungkan jika terus menerus merepotkan tetangga nya, walaupun mereka mengaku selalu melakukan dengan iklas.

" Keadaan ibu anda masih belum stabil dok, beliau sesekali masih mengigau bahkan menangis tersedu-sedu,tapi dengan mata masih tertutup rapat" adu wanita muda yang berprofesi sebagai perawat itu,wanita yang mungkin seumuran dengan Adiba, wanita itu begitu baik dan terlihat tulus merawat ibu Adiba.

Adiba mengangguk lesu,tapi selalu ia berusaha untuk tersenyum pada semua orang, setelah mengobrol Pendek dan ia memakai jubah putih nya,Adiba pun meninggalkan ruangan perawatan sang ibu, langkahnya terasa berat, sesuai dengan keadaan tubuh nya yang terasa masih sangat lelah karena gempuran Abizar semalam.

Adiba menyeka cairan bening yang tiba-tiba mengalir di pipinya,ia benci air itu keluar hingga dengan segera ia mengusap nya dengan kasar,Adiba tak pernah ingin ada yang melihat kerapuhan dan kehancuran nya,ia tidak ingin hidup di bawah rasa iba orang-orang,masih banyak orang lain yang mungkin lebih menyakitkan dari nya.

" Allah..hamba yakin ini adalah salah satu dari ujian yang telah Engkau siapkan untuk hamba,sebuah skenario yang Engkau yakin hamba bisa melewatinya,hamba ikhlas ya Allah, tapi bolehkah hamba meminta Engkau segera menyembuhkan ibu hamba, membebaskan ayah hamba? Hamba rindu berkumpul bersama seperti sebelum nya". batin Adiba bergejolak.

Adiba menuju ruangan dokter spesialis penyakit dalam,ini adalah Minggu kedua ia menjalani koas di bagian itu,dan ini hari pertama ia sif pagi, setelah satu Minggu yang lalu ia menjalani koas nya di sif malam dan tepat saat ia kedatangan tamu bulanan nya,maks itu ia sangat bersyukur karena Abizar membebaskan nya selama satu Minggu.

" Pagi semuanya.. assalamualaikum" sapa Adiba saat memasuki ruangan yang di khususkan untuk dokter dan perawat, ruangan untuk istirahat dan meletakkan barang pribadi mereka.

" Pagi dokter Adiba... waalaikumsalam,cantik banget sih" jawab mereka kompak di sertai candaan,membuat Adiba tersenyum bahagia,hanya saat bersama para rekan sejawatnya ia akan merasakan bahagia dan kembali terlihat ceria.

" Sudah breakfast dok? " tanya seorang perawat pada Adiba, perawat yang memang sudah mengenal Adiba sejak pertama gadis cantik itu menjadi dokter koas di rumah sakit milik pemerintah itu.

" Alhamdulillah..sudah ners,tadi di ruangan ibu bareng sus " jawab Adiba sopan dan apa adanya.

Perawat yang di panggil ners itu tersenyum dan mengangguk mengerti,ia kembali melanjutkan suapan nya yang ia bawa dari rumah.

" Enak ya kalau setiap hari makan nya bekal dari rumah" ucap Adiba pada rekan nya,selama ibunya masuk rumah sakit ia tak pernah lagi merasakan makanan rumahan, biasanya ia akan selalu membawa bekal hasil masakan sang ibu.

" Enak ga enak dok,namanya juga mamak-mamak dok, daripada beli,kalau masih sempat masak ya mending masak dok, lumayan kan uang sisanya bisa buat jajan anak"

Adiba tersenyum seraya mengangguk setuju" selain hemat,juga lebih terjamin higienis dan tanpa penyedap ya ners" Adiba mendukung pendapat perawat tersebut.

Wanita yang ia panggil ners itu tersenyum seraya mengangguk dan mengacungkan jempol nya tanda setuju" kecuali kita mampu belinya di restoran mewah seperti para orang kaya,kalau pegawai kecil seperti saya ini mana mungkin mampu,untuk sesekali boleh lah kita icip-icip" sambung nya.

Adiba tersenyum mendengar ucapan rekan bicara nya itu" tapikan suami mbak dokter" ucap Adiba.

" Dokter umum dok,bukan spesialis, gajinya masih standard,lagian kita kerja di rumah sakit milik pemerintah,ya gajinya standar pegawai negeri,berbeda jika kita menjadi tenaga medis di rumah sakit swasta, terlebih seperti rumah sakit FG hospital, mereka memberi gaji para tenaga medisnya dengan gaji yang fantastis,tapi ya sesuai dengan tanggung jawab kita yang besar juga, bahkan terkadang sangat sulit merasakan waktu santai saat jam kerja " ceritanya.

Adiba mengangguk setuju,ia tau betul seperti apa peraturan di rumah sakit swasta yang baru saja teman nya itu ceritakan,ia pernah beberapa kali mendengar dari cerita teman-teman nya dan juga dari beberapa dosen yang mengajar di kampus nya, untuk itu saat ia direkomendasikan untuk menjalani koas di FG hospital ia menolak, walaupun ia pintar,tapi ia takut tak bisa, karena ia masih harus kerja di sisa waktu koas nya.

" Dokter Randy belum datang ners?" tanya Adiba,dokter yang menjadi konsulen nya selama satu bulan.

" Belum dok, mungkin sebentar lagi, biasalah bujang, tinggal nya juga sendirian di apartemen,jadi ga ada yang bangunin" ucap lucu rekan Adiba.

" Ners bisa aja" respon Adiba santai.

Adiba menyiapkan beberapa berkas data pasien dokter Rendy yang akan visit pagi ini,ia tak sendiri,Adiba bersama dua rejan sesama Koas nya melakukan tugas masing-masing dengan sudah membaginya.

" Diba...Lo kamu merasa ngak kalau dokter Rendy itu sering perhatiin kamu? Beberapa hari lalu dia nanya-nanya tentang kamu ke aku dan juga tentang keadaan ibu mu" ucap Ana teman dekat Adiba.

" Jangan suka berasumsi sembarangan An kalau belum ada buktinya, mungkin beliau melakukan itu karena beliau tau kalau aku tetangga mas Adam,beliau kan sahabat mas Adam " Adiba menolak asumsi dari Ana.

Ana mengaguk walaupun hatinya menolak pemikiran Adiba tentang dokter Rendy,ia yakin dan ia terlalu sering memergoki dokter tampan itu menatap serius pada Adiba,bukan tatapan biasa,tapi tatapan kagum dan cinta dari seorang pria pada wanitanya.

Adiba dan para rekannya melakukan aktivitas dengan sangat lancar, walaupun lelah mendera tapi mereka menikmati,ini pilihan mereka maka mereka harus totalitas dalam meraih finis,tak lama lagi mereka akan menyandang gelar dokter ,dan setalah nya barulah mereka melanjutkan prosedur-prosedur lainnya seperti UKMPPD yang berupa ujian tertulis secara online dengan menjawab sekitar 150 soal dan jika lulus maka para calon dokter akan mengikuti proses akhir untuk mendapatkan gelar dokter,yaitu sumpah dokter, yang dilaksanakan bersama para calon dokter lainnya.

Tepat pukul lima sore,Adiba dan rekan-rekan nya terbebas dari tugas, dengan langkah gontai ia melangkah menuju ruangan perawatan sang ibu,hari ini ia memiliki banyak waktu untuk bersama sang ibu, karena tepat setelah ibadah Maghrib nya ia harus segera ke villa, tentunya atas perintah partner ranjang nya.

" Assalamualaikum.." Adiba mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan sang ibu.

" Waalaikumsalam...kamu sudah selesai nak?" ibu Adiba bertanya dengan nada lembut,saat melihat putri kesayangan nya mesum, sedangkan perawat yang menjaga tengah berada di dalam kamar mandi.

Adiba mengangguk seraya tersenyum manis,ia tak ingin ibunya melihat kelelahan nya" Alhamdulillah Bu, ibu sudah makan ?" ia bertanya karena memang sudah waktunya sang ibu makan, sebagai calon dokter ia tau tak baik untuk ibunya jika makan di waktu malam, karena memang ibunya memiliki riwayat penyakit diabetes.

" Belum nak, makanan nya baru aja datang,Nak ayu sedang mandi" jawab ibunya Adiba.

" Diba suapin ya,ayo Diba bantu ibu duduk " dengan sigap Adiba membantu sang ibu duduk bersandar di kepala ranjang,dan mulai menyuapi sang ibu dengan penuh sayang hingga selesai.

" Nak..." panggil ibu Adiba.

" Ia Bu? Ada yang ibu inginkan?" Adiba bertanya dengan nada lembut.

" Kenapa ibu ga di rawat di rumah aja nak,disini pasti akan banyak menghabiskan biaya,kamu uang dari mana untuk bayarin semua nya,kamu juga butuh uang untuk biaya sehari-hari mu" ibu Adiba menyampaikan unek-uneknya dengan mata berkaca-kaca.

Adiba tersenyum,ia meraih kedua tangan sang ibu, menggenggam nya dan mengusap nya dengan sangat lembut " Bu..ibu ga perlu pikirkan semua itu,Diba masih ada uang Bu,kan baru bulan lalu beasiswa Diba cair lagi,dan insyaallah masih cukup bu jika di tambah dengan gaji Diba di klinik,ibu Jangan khawatir ya" Adiba menjawab dengan ekspresi tenang,tak sedikitpun ia menunjukkan kegelisahan di wajahnya.

" Ibu hanya tidak tega terlalu membebani kamu nak,kamu pasti capek harus kerja lagi setelah selesai bertugas di sini,ibu juga takut kamu memilih jalan pintas untuk mendapatkan uang,jujur semalam ibu bermimpi buruk,dan semoga itu hanya mimpi" ungkap ibu Adiba.

" Ibu jangan khawatir tentang Diba ya, insyaallah Diba ga akan berbuat sesuatu yang dilarang agama kita Bu,Diba janji pada ibu,bagi Diba tak ada di antara ibu atau ayah yang membebani Diba Bu,ini masih masih belum seberapa dibandingkan dengan jasa ayah dan ibu yang telah membesarkan Diba, memberikan Diba semuanya yang terbaik,ibu bahkan mengorbankan nyawa untuk menghadirkan Diba ke dunia ini,jadi tolong ibu ikuti keputusan yang Diba ambil ini ya Bu, insyaallah semuanya akan baik-baik saja " jawab Adiba yakin.

Ibu Adiba mengangguk,wanita paruh baya itu begitu terharu sekaligus bangga mendengar kata demi kata yang sangat putri ucapkan,tapi juga sedih secara bersamaan, Putri nya harus bekerja keras dan di paksa dewasa di usianya yang asih muda.

1
Aras Diana
kok belum up thor
chusnul chuzan
kirainn udaaa up/Sob/
Indrawati Andira
ya elah mana up nya Thor, udah capek 2 belain begadang tungguin up nya, ternyata berbuah kecewa, yg konsisten dong Thor, kadang 2 bahkan pernah 3x punya sekarang kok cuma 1 x/Puke//Puke/
Yuliana Tunru
ayo dea suruh rendy untuk memgundang adiba ke pernikahan mu buar sedikut x ada penjelasan o aby tak hamili dea sekalian aby harus pekenalkan diba sebagai istri pd klga x ..tak mgkin diba nolak undangan rendy
Aras Diana
upnya thot
chusnul chuzan
di tunggu upny kak
Aras Diana
nungguin upnya thor,mana nih
chusnul chuzan
jdi pnasarann ..nntar khanzaa manngiil abinyy siapaa ya.. klau mereka udaa baikkan .mass abii??? hehe.. smamgatt kakk arishaa
Aras Diana
upnya mana nih thor
Ayesha Almira
pas Adiba tau Dea menikah ma Rendi PST kaget,pa lagi kalau tau Rendi ma Abi saudara..wlu saudara angkt
Lenty Fallo
lnjut thor upx 💪💪🙏
Aras Diana
upnya thor
Milla
Lanjut thorrrr nanggung banget inii 🙏😅 padahal tuan muda Abizar sedang di kasih faham itu ama si kakek keren kesayangan oma celin 🤗👌🌹
Nurhayati Nia
lanjutttt thorr jangan lamaa yaa
Nurhayati Nia
untuk dokter dea insya Alloh pernikahan kamu dan dokter Randi akan membawa kebahagiaan percayalah seiring berjalan waktu cinta perlahan akan tumbuh di antara kalian ❤❣💕💞💓💗💖💘💝
Aras Diana
lanjut thot
Putri Hardhita Kasih
udah sebulan Lo Diba,, awas nanti kamu yg tinggal nyesel,,
chusnul chuzan
d tunggu up ny kak
Aras Diana
thor upnya di lanjut
Nur Janah
namanya anak Uki pipik semua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!