Trauma, Ex

Trauma, Ex

BAB SATU

"Sayang..."

"Maaf Buk." Gadis itu turun dari mobil dengan rambut acak-acakan, kancing terbuka, dan rok span yang terangkat.

Lelaki di dalam tampak mengusap wajah dengan dua tangan, seperti malu, frustrasi, dan mungkin pening. Aksi intimnya belum sampai, sudah terkena sidak seseorang yang dia panggil Sayang.

Parkiran basement, tempat di mana Flory berdiri, wanita cantik berambut cokelat keemasan itu meraih sapu tangan dari dalam tote bag mininya demi meraih sebuah CD yang tergulung di atas jok mobil suaminya.

"You bawa itu ke rumah!" Flory lemparkan CD beserta sapu tangan tersebut ke arah gadis berpenampilan buruk itu. "Lain kali, minta diajak ke hotel, jangan mau ditempat umum!"

Walau sakit, Flory si manik biru masih sanggup berkata demikian. Gadis mahasiswa semester akhir itu menundukkan wajahnya lalu ngeluyur pergi setelah diusir pelan oleh pria yang barusan turun dari mobil.

"Sayang..." Pria itu Elang. Dan gadis yang pergi barusan, satu di antara murid cantik Elang yang berusaha masuk ke dalam rumah tangganya demi sebuah nilai bagus.

"Ini yang ke lima kalinya kamu melakukan ini, Elang, dan itu baru yang ketahuan sama aku. Aku tidak tahu yang tidak aku ketahui."

"Aku tidak pernah berhasil selingkuh. Kamu selalu punya mata-mata!" tegas Elang, dan memang begitulah Flory, selalu menguntit ke mana pun Elang pergi, sedikit sikap anak anak yang sering membuat Elang muak.

"Kamu tahu apa alasan aku melakukan ini bukan? Kau pastinya lebih tahu!"

Flory memejamkan mata, ada seruak sesak yang tiba-tiba melesak ke bagian dada yang paling dalamnya, panas yang dia rasakan.

Yah, Elang selalu punya alasan untuk jajan, dan itu karena dirinya yang tidak benar-benar sempurna dalam hal ranjang. Tapi meski begitu, bukankah Elang tak berhak sakiti dia seperti ini?

Flory mengalihkan pandangan ke arah Kiandra, si asisten personal yang sudah melayaninya dari tahun ke tahun. "Apa kau mau gajimu aku lipat gandakan?" tanyanya.

Elang berkerut kening begitu pula dengan Kiandra yang cukup keheranan. Istri Kiandra baru saja melahirkan, tentu akan senang jika gajinya akan naik berlipat-lipat.

"Cium aku!" titah Flory.

"Flo!" Seketika rahang Elang mengencang.

Flory semakin jadi, dia meraih kemeja putih asistennya. "Cium aku, dan bulan ini gajimu naik!"

Satu tamparan keras mengenai pipi Flory yang terisak setelah itu. "M-maaf, Sayang... Aku..."

Elang memang marah jika Flory bertindak keras kepala seperti ini, tapi menyakiti secara fisik, sungguh Elang tak ingin. "Aku tidak bermaksud menyakiti mu."

"Kau mengotori pipiku dengan cairan mahasiswi mu, Elang." Flory menatap tajam pria itu. Siapa yang selingkuh, dan siapa yang bermain tangan, sempurna sekali suaminya.

Ya, memang sesempurna itulah pandangan orang pada suami Flory. Elang seorang dosen genius di fakultas kedokteran.

Flory beruntung bisa menikah dengan pria itu setelah hal-hal yang menimpa dirinya di masa lalu, Elang dengan tulus menerimanya.

"Coba introspeksi diri. Kamu tahu aku melakukan ini karena apa!" Elang hanya ingin merasa bagaimana nikmatnya bercinta.

"Kamu mirip boneka, hampir sama sekali tidak punya ekspresi saat melakukannya dengan ku!"

Flory menunduk. Ya, dia akui dia sakit, dia akui dia tidak baik-baik saja dalam urusan ini, bahkan Flory perlu psikolog untuk bisa waras kembali. Dia mungkin gila...

"Kamu tahu aku sangat mencintaimu, dan aku rasa cuma aku yang mencintaimu! Kau tidak mau sekalipun melihat ku." Elang berkata sangat lirih dan terdengar frustrasi.

Flory kemudian masuk ke dalam mobil suaminya, dia tertegun di jok penumpang bagian depan, lalu tak lama Elang masuk untuk meraih kemudi.

Flory bergeming meski Elang menarik sabuk pengaman dan melilit tubuh berisinya. Flory memang lebih gemuk setelah menikah dan memiliki satu orang anak.

Flory Alexa Miller, nama wanita cantik berambut cokelat keemasan. Diusia ke dua puluh dua tahun, Flory telah menyelesaikan dua program pendidikan S1 dan S2 bisnis.

Flory tak melanjutkan hingga S3. Setelah lulus, Flory segera bergabung dengan perusahaan keluarga besarnya hingga kini usianya sudah menginjak 26 tahun.

Flory melahirkan setelah tujuh bulan menikah dengan Elang. Sekarang, usia putrinya sudah memasuki empat tahun.

"Apa masih pedih?" Elang meraih minuman kaleng dari box pendingin di mobilnya, dia tempelkan benda itu pada pipi mulus istrinya.

Elang tertegun ketika Flory menepis dan berkata dingin. "Tidak sepedih hatiku, Elang."

"Aku minta maaf," ujarnya lirih.

"Don't touch me!" Elang berusaha menyentuh kulit wajah Flory yang jujur saja dia masih jijik membayangkan jari-jari Elang telah menjajah milik mahasiswinya. "Jangan kotori aku!"

Elang menghela napas berat.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

baru mampir ka

2024-11-07

0

Kasacans 5924

Kasacans 5924

flory

2024-10-05

0

Kasacans 5924

Kasacans 5924

flory

2024-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!