Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 2
Grace berjalan ke kantor dengan mata yang melihat ke sekeliling, ia mencari keberadaan Jimmy untuk menayangkan perihal kemarin.
"Sayang." Panggil Grace saat melihat Jimmy.
Jimmy terdiam dan tersenyum tipis, "Ada apa?" Tanya nya dengan nada datar.
"Kemarin kamu makan bareng sama Erika?" Tanya Grace dengan penuh hati-hati.
"Iya, memangnya kenapa?" Jawabnya dengan tenang tanpa rasa bersalah.
Grace kembali terdiam dan tersenyum, "Enggak, cuman kenapa kalian gak bilang jika makan bareng. Kan mau bagaimana pun, aku pacar kamu." jelas Grace, ia merasa keberatan dengan apa yang terjadi kemarin.
Jimmy menghela nafas bosan, ia menatap Grace dari ujung kaki sampai kepala. "Kenapa sih hal seperti itu juga harus di permasalahkan? Aku dan Erika satu divisi, jadi wajar jika kita sering menghabiskan waktu bersama. Aku sebaiknya berpikir dewasa sedikit dan bisa membedakan mana kerjaan dan mana bukan." Omel Jimmy.
Ia langsung berbalik pergi, seketika paginya terasa sangat buruk dengan sikap Grace yang seperti itu.
Jimmy kembali ke kantor miliknya, ia merupakan manager di bagian keuangan. Sementara Grace merupakan Anggo di divisi pemasaran.
Jimmy tengah duduk dengan perasaan kesal dan marah, ia sangat kesal dengan sikap Grace yang menurutnya cemburuan.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk." Ucap Jimmy.
Ia melihat Erika masuk ke dalam kantornya dengan pakaian yang indah, dan tentu saja dengan rok sepam yang cukup pendek dan menampilkan paha putih dan mulus.
"Kenapa Grace memiliki teman yang secantik dan seseksi Erika? Sementara gadis itu, malah terlihat seperti pegawai kebersihan. Jika saja Grace, secantik Erika." Pikir Jimmy dengan mata yang masih menatap Erika.
"Pak." Panggil Erika dengan senyuman malu-malu, ia membawa beberapa dokumen keuangan yang harus di periksa oleh Jimmy.
"Iya kenapa, Erika?" Tanya Jimmy.
"Ini beberapa dokumen yang harus di periksa." Erika meletakkan dokumen yang ia bawa di atas meja Jimmy.
Jimmy tersenyum hangat, "Kenapa memanggil ku dengan sebutan Pak." Tanya Jimmy.
"Emm.. Enggak enak aja, kan lagi di kantor. Lagi pula aku enggak mau buat Grace salah paham." Jelas Erika dengan tatapan sedih.
Jimmy tersenyum hangat saat melihat ekspresi Erika yang nampak sangat lucu dan polos, "Mana mungkin Grace berpikiran seperti itu." jelas Jimmy.
Erika tersenyum, lalu ia melihat Jimmy. "Mas, kayaknya lagi banyak masalah yah?" Tanya Erika menebak.
Jimmy tersebut senang saat mendengar hal itu, ia merasa jika Erika bahkan lebih peka daripada Grace.
"Kau perhatian sekali, aku memang sedang banyak masalah." Jelas Jimmy seraya memijat pelipisnya.
Erika tersenyum, ia berjalan mendekat ke arah Jimmy. "Mau aku pijat?" Tanya Erika.
"Boleh.. Boleh." jawab Jimmy dengan antusias.
Ia melihat bongkahan buah dada Erika yang nampak sangat jelas dan hanya tertutup oleh pakaian ketat gadis itu.
Erika dengan perlahan memijat Jimmy, pria itu bisa merasakan bongkahan yang lembut dan kenyal menempel pada punggungnya.
"Uh.. Enak, pijatan mu memang yang paling enak." Ucap Jimmy, ia menikmati pijatan Erika dan tentu saja yang lainnya.
Erika tersenyum dan terus memijat Jimmy dengan senang, ia sesekali mendekatkan tubuhnya dengan Jimmy dan membuat sensasi yang berbeda untuk pria itu.
Hingga tak beberapa lama Erika menghentikan pijatannya, ia tersenyum dan berjalan ke hadapan Jimmy.
"Bagaimana, enak?" Tanya Erika dengan nada lembut dan menggoda.
"Iya enak." Jelas Jimmy dengan mata yang menatap tubuh Erika yang indah dan tentu saja menggoda.
"Kalau begitu saya pamit dulu yah, Semangat." Ucap Erika yang langsung pergi meninggalkan ruangan Jimmy dan meninggalkan kesan penasaran untuk Jimmy