NovelToon NovelToon
My Baby'S Daddy

My Baby'S Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:47.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Alina, seorang gadis lugu yang dijebak kemudian dijual kepada seorang laki-laki yang tidak ia kenali, oleh sahabatnya sendiri.

Hanya karena kesalahan pahaman yang begitu sepele, Imelda, sahabat yang sudah seperti saudaranya itu, menawarkan keperawanan Alina ke sebuah situs online dan akhirnya dibeli oleh seorang laki-laki misterius.

Hingga akhirnya kemalangan bertubi-tubi menghampiri Alina. Ia dinyatakan positif hamil dan seluruh orang mulai mempertanyakan siapa ayah dari bayi yang sedang ia kandung.

Sedangkan Alina sendiri tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Karena di malam naas itu ia dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat bius yang diberikan oleh Imelda.

Bagaimana perjuangan seorang Alina mempertahankan kehamilannya ditengah cemoohan seluruh warga. Dan apakah dia berhasil menemukan lelaki misterius yang merupakan ayah kandung dari bayinya?

Yukk ... ikutin ceritanya hanya di My Baby's Daddy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Derita Alina

"Akh, kepalaku sakit!"

Alina terbangun dari tidurnya sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit. Gadis itu memperhatikan sekelilingnya kemudian membulatkan matanya dengan sempurna.

"Oh Tuhan, dimana aku!" pekik Alina sembari melompat dari tempat tidur.

Karena kepalanya yang masih terasa berat, tubuh Alina pun melayang dan jatuh tepat di samping tempat tidur tersebut. Keterkejutan Alina tidak hanya sampai di situ. Sekarang ia kembali memekik setelah sadar bahwa dirinya tidak mengenakan sehelai benang pun.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Di mana aku?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibirnya. Ia kembali mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan itu hingga ke tempat tidur yang tadi ia tempati. Betapa terkejutnya Alina ketika mendapati sebuah noda merah di atas seprei berwarna putih tersebut.

"Apa itu?"

Tubuh mungil Alina bergetar hebat saat ia tahu bahwa noda itu adalah noda darah perawannya. Rasa sakit dan perih pada area sensitifnya membuat ia yakin bahwa seseorang sudah merenggut kesuciannya.

Tubuh Alina jatuh ke lantai kamar hotel tersebut. Ia terisak sambil mengingat-ingat kejadian tadi malam sebelum ia tidak sadarkan diri.

. . .

Ya, beberapa hari yang lalu Alina berkunjung ke rumah sahabat karibnya, Imelda. Alina yang sedang mendapatkan kesusahan, mencoba meminta bantuan kepada sahabatnya itu.

Imelda sendiri berasal dari keluarga yang mampu, berbanding terbalik dengan Alina yang selama ini hidup serba kekurangan bersama Ibunya yang sakit-sakitan.

Alina mencoba mengutarakan keinginannya kepada Imelda. Ia ingin meminjam sejumlah uang untuk membayar biaya perawatan Ibunya yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.

"Bagaimana, Mel? Apa kamu bisa membantuku?" tanya Alina untuk kedua kalinya, karena Imelda hanya diam dan tidak bicara sepatah katapun.

Imelda masih nampak berpikir keras dan setelah beberapa saat kemudian ia pun mulai membuka suaranya.

"Baiklah, tapi apa kamu mau menunggu satu atau dua hari lagi?"

Tanpa pikir panjang, Alina pun menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ia sangat senang karena akhirnya ia tidak perlu meminjam uang ke rentenir.

Padahal sebelumnya Alina sudah sempat berpikir untuk meminjam uang tersebut kepada rentenir yang sering meminjamkan uang di kampungnya, walaupun ia harus membayarnya berkali-kali lipat dari jumlah yang ia pinjam.

"Terima kasih banyak, Mel. Kamu memang sahabatku yang paling baik," ucap Alina seraya memeluk tubuh Imelda.

Imelda nampak tidak nyaman saat Alina memeluknya. Ia melerai pelukan gadis itu sambil memasang wajah malas.

"Ya, ya, baiklah!"

Dua hari kemudian, Alina mendapatkan sebuah pesan dari Imelda bahwa sahabatnya itu ingin bertemu dengannya. Dengan penuh harap, Alina pun bergegas menemui Imelda walaupun ia harus meninggalkan Ibunya sendirian di Rumah Sakit.

Namun, ketika Alina tiba di kediaman Imelda, Alina merasakan ada yang aneh dari sahabatnya itu. Imelda meminta Alina untuk mengganti pakaian yang sedang gadis itu kenakan dengan pakaian miliknya.

Alina merasa risih karena dress yang diberikan oleh Imelda terlalu seksi dan terbuka. Tidak hanya sampai di situ, Imelda juga mendadani dirinya hingga kini penampilan Alina mendadak berubah 180 derajat.

"Kenapa aku harus berpakaian seperti ini, Mel? Memangnya kita mau kemana malam-malam begini?" tanya Alina dengan wajah heran menatap Imelda yang sekarang menuntunnya memasuki sebuah taksi online, yang memang sudah dipesan oleh gadis itu sebelumnya.

"Sudah, kamu tenang saja, Alina. Pokoknya malam ini kita akan bersenang-senang," sahut Imelda seraya masuk ke dalam taksi tersebut.

"Mel, saat ini aku butuh uang dan bukannya bersenang-senang," lirih Alina.

"Bersenang-senang dan uang yang banyak, itulah yang akan kita dapatkan malam ini. Percayalah padaku." Imelda mengedipkan matanya kepada Alina sambil menyeringai licik.

Setelah beberapa saat, kedua gadis itupun tiba di depan sebuah hotel berbintang. Imelda mengajak Alina memasuki hotel tersebut. Ia juga menuntun Alina memasuki sebuah suite room yang sudah dipesan oleh seseorang sebelumnya.

Sejuta pertanyaan masih menghantui pikiran Alina saat itu. Ia bingung kenapa Imelda mengajaknya ke tempat itu. Di saat Alina masih terheran-heran menatap kamar mewah yang sedang mereka tempati, tiba-tiba saja Imelda menyodorkan sebuah minuman kepadanya.

"Minumlah."

Tanpa memaruh rasa curiga sedikitpun, Alina meraih gelas itu kemudian meminumnya. Kebetulan saat itu Alina memang sedang kehausan. Alina menghabiskan segelas minuman itu hanya dalam beberapa kali tegukan.

Imelda tersenyum licik sembari memperhatikan Alina yang sedang menikmati minuman itu. Hingga beberapa menit kemudian Alina merasakan sakit di kepalanya.

"Mel, kepalaku sakit! Ada apa ini?" pekik Alina sambil memegang kepalanya.

Imelda tidak berniat membantu sedikitpun. Ia malah tersenyum puas melihat Alina yang tergopoh-gopoh, mencoba keluar dari ruangan itu. Namun, akhirnya gadis itu jatuh dan tak sadarkan diri lantai kamar hotel tersebut.

Di saat-saat terakhir, sebelum Alina jatuh tersungkur, ia sempat melihat seorang laki-laki masuk ke dalam ruangan itu dan segera di sambut oleh Imelda dengan senyuman hangatnya. Seorang laki-laki tua dengan perawakan pendek dan perut buncit.

***

1
Renie Antieka
lama g pasang apl NT lupa udh baca sampe mana/NosePick/
durratul
Luar biasa
Mamah Kekey
Mereka udah nikah dulu ya Thor
Aiko Amallya
aku yg baca rasanya gerah deh...greget bgt ceritanya thorr🙏🙏🙏😂
Nhimasera Sera Sera
Luar biasa
Irmaya Prasetyo
Kecewa
Irmaya Prasetyo
Buruk
♡ Sachi_ Kapuet ♡
meninggal kan jejal dulu
Gagas Permadi
mereka hamil barengan Mulu ya
Bhęå Thęå..
wekdor..mamam tuh hasil perbuatanmu Imelda..ingat karma itu tak semanis kurma.
Bhęå Thęå..
jujur dan tanggung jawab adalah jalan untuk menyelesaikan masalah.
Bhęå Thęå..
pasti yang membeli keperawanan Alina itu tuan Erlan..
Bhęå Thęå..
nah loh Imelda perbuatanmu di bayar KönTån...
Ananda Saraswati
Luar biasa
Rusidah Gudin
pembalasan c pitung suda bermula
Anis Mawati
Luar biasa
Anis Mawati
Biasa
Rusidah Gudin
alinaaaa....
Rusidah Gudin
sabar Alina...akan ada cahaya untuk mu nanti
Rusidah Gudin
lelaki botak...hancurrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!