Xu Ya, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang sempurna dan memiliki seribu talenta sehingga ribuan orang memuja mujanya.
Tetapi, semuanya berubah drastis seluruh keluarganya mengalami pembantaian yang keji terkait dengan perebutan tahkta sehingga Xu Ya harus masuk ke dalam kemiliteran demi membalaskan dendam dan membersihkan nama keluarganya.
Namun perjalanan ini tidak mudah dan penuh dengan darah, dengan ditemani oleh seorang Jenderal hebat yang memiliki tujuan yang sama.
Keduanya saling bekerja sama satu sama lain sebelum akhirnya berubah menjadi saling mengandalkan.
Akankah Xu Ya berhasil membalaskan dendam keluarganya?
Tag : Strong Female lead, smart female lead, arrogant male lead, angst, violence, military
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 11 - Mimpi Buruk
Xu Ya tiba tiba tenggelam ke dalam mimpi buruk yang berdarah pada hari itu lagi dan merasa bahwa seluruh hatinya terkikis secara perlahan lahan dan sengaja untuk menyiksa dirinya.
Bagaimana Ayahnya menghalangi serangan untuknya, bagaimana Ibunya mengucapkan perpisahan dan bagaimana Qingchen mengorbankan diri untuknya terus menerus berulang di dalam mimpinya.
Di dalam mimpinya mereka menyalahkannya karena bodoh , karena tidak mampu, karena tidak memiliki pengaruh. Membuatnya terbangun dengan nafas yang terengah engah. Dia membuka matanya dan menyadari bahwa bantalnya telah basah dengan air matanya.
Selama berhari hari belakangan ini, bukannya sifatnya benar benar berubah. Hanya saja situasinya yang mengharuskannya untuk berubah se drastis itu.
Selain itu, perubahan ini sangat cepat dan jika dia tidak bisa beradaptasi maka dia akan ditinggalkan dan dia tidak akan bisa balas dendam.
Dari dalam lubuk hatinya, dia merasakan ketakutan, sakit hati dan kesedihan juga..... kesepian. Air mata masih mengalir deras dari kedua mata indahnya, dia menangis tanpa suara sehingga tidak ada yang tahu sama sekali bahwa dia sedang menangis.
Dia hanyalah seorang gadis kecil yang dipaksa untuk dewasa dalam waktu yang sangat cepat oleh keadaan. Berulang kali dia tertawa, orang orang mengatakan bahwa dia tidak berperasaan tetapi sebenarnya dia merasa takut di lubuk hatinya.
Hanya ketika di dekat Huo Xincheng maka dia merasa agak damai dan aman. Entah bagaimana ada sebuah kepercayaan yang muncul di dalam hatinya bahwa Huo Xincheng tidak akan melukai dirinya.
Mungkin juga karena Huo Xincheng telah melindunginya berulang kali dan merawatnya di saat semua orang ingin menghapus hubungan dengan Keluarga Xu miliknya.
Huo Xincheng juga adalah satu satunya penghubung antara dirinya dengan Paman Kaisarnya dan karena itu dia merasa dekat.
Xu Ya benar benar tidak tidur semalaman dan menangis sepuas puasnya, melampiaskan semua perasaannya yang telah ditahan selama beberapa hari belakangan ini.
Ketik pagi hari tiba, dia membuka matanya dengan berat dan merasa bahwa matanya agak bengkak. Kehidupan di kamp militer memang tidak mudah, harus bangun sebelum ayam berkokok.
Ini bahkan mungkin baru pukul 4 pagi, sementara di masa lalu dia baru bangun pukul 8 atau pukul 9 . Hidupnya memang berubah drastis, Xu Ya berusaha untuk menggerak gerakkan tubuhnya agar tidak mengantuk lagi.
Sejak lonceng berbunyi maka mereka diberikan waktu 30 menit untuk bersiap siap lalu mereka harus berkumpul di lapangan.
Xu Ya turun dari ranjangnya dan melompat lompat di lantai sembari menggerakkan tubuhnya dengan semangat.
"Aku harus semangat !" Seru Xu Ya dengan antusias.
"Apakah kamu sedang membunuh musuh atau sedang memarahi lalat ?!" Tanya suara marah dari seberang sana.
Xu Ya mengerutkan dahinya dan baru saja mengingat bahwa ini bukan kediaman Xu miliknya dan dia tinggal dengan atasannya di dalam kamar yang sama.
Jika orang orang di Ibukota tahu maka mereka pasti akan menyebutkan ribuan rumor antara dirinya dengan Jenderal Guangxi.
"Maafkan aku, Jenderal. Aku hanya terlalu bersemangat, karena Jenderal belum bersiap siap maka aku akan menggunakan kamar mandi terlebih dahulu !" Seru Xu Ya segera melarikan diri.
Kamp milik Huo Xincheng benar benar mewah dan memiliki kamar mandi di dalam, Xu Ya mengerutkan dahinya lagi ketika menyentuh air yang sangat dingin.
Di masa lalu ketika dia akan mandi maka akan ada yang menyiapkan air hangat namun sekarang sudah berbeda.
Xu Ya menarik nafas dalam dalam sebelum akhirnya mulai menyiram dirinya dengan air dingin , seluruh bulu kuduknya berdiri dan dia mandi dengan cepat sebelum akhirnya segera berganti pakaian dan berlari keluar.
Xu Ya berlari ke arah arang dan duduk di sana dengan tubuh yang agak gemetar sementara Huo Xincheng baru saja turun dari ranjangnya dengan pakaian tidurnya.
Pakaiannya tidak terikat dengan baik sehingga menunjukkan dada bidangnya dengan ototnya yang sangat baik.
Xu Ya menatap dengan tatapan terpana sebelum akhirnya tertawa ringan, Huo Xincheng menatapnya dengan tatapan menghina tetapi Xu Ya hanya bersikap biasa saja dan menganggapnya sebagai bentuk candaan.
Jika orang luar mengetahui bahwa mereka saling memandang satu sama lain dengan pakaian tidur maka pasti tidak akan bisa tidur dengan tenang dan akan merumorkan mereka dengan berbagai macam rumor aneh selama berbulan bulan.
Bahkan Kaisar pun mungkin akan muntah darah setelah mengetahui bahwa keponakan dan putra angkatnya tidur di kamar yang sama.
Jika hal ini diketahui publik maka pasti akan menjadi sebuah skandal yang sangat besar hanya saja berhubung mereka tinggal di kamp maka disini kemungkinan besar aman jika mereka masih menyayangi kepala mereka.
"Ternyata seperti ini dada dari Jenderal terkenal yang disukai oleh ribuan gadis di Ibukota. Orang orang mengatakan bahwa Jenderal sangat gagah ketika mengenakan pakaian zirah, namun menurutku itu salah. Jenderal paling gagah pada saat mengenakan pakaian seperti ini. " Goda Xu Ya sembari mengejeknya.
Huo Xincheng hanya mendengus kesal sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar mandi, terutama karena Xu Ya yang menyebalkan dan tidak tahu malu ini mulai tinggal bersama dengannya.
Xu Ya hanya tertawa bahagia ketika berhasil mengganggu pria itu, dia mengenakan seragamnya lalu berlari keluar ketika mendengarkan suara gendang yang menandakan bahwa waktu persiapan mereka akn berakhir dalam 5 menit.
Orang yang terlambat tidak hanya tidak akan mendapatkan makanan, mereka bahkan akan mendapatkan pukulan di punggung dengan tongkat militer yang sangat besar.
Jadi karena tidak ingin terlambat di hari pertamanya maka dia harus berlari ke depan jauh lebih cepat dibandingkan dengan Huo Xincheng.
Dia berbaris di paling belakang dan hampir tidak bisa melihat apapun ke depan karena tubuhnya yang pendek.
"Hari ini, jadwal kalian adalah kalian akan membawa air dari atas gunung menuju ke bawah selama tiga jam. Namun jika ada yang berani untuk bermalas malasan maka lihat saja bagaimana aku akan menangani kalian !" Seru seorang pria dengan janggut yang agak panjang.
"Kakak, siapakah Tuan yang sedang berbicara ini ?" Tanya Xu Ya.
"Kamu adalah gadis yang direkrut Jenderal itu, ya ? Siapa namamu ? Ah, Jianchou aku baru mengingatnya. Orang di depan adalah Komandan Xue, dia bertugas untuk melatih kekuatan fisik. Di kamp ini ada tiga Komandan yang melatih pasukan , ada kekuatan fisik, ada senjata dan juga ada pelatihan kecepatan dan berkuda. " Jawab pria di sebelahnya.
"Ya, namaku adalah Jianchou. Aku baru saja tiba disini sehingga tidak mengetahui banyak hal, bagaimana perilaku Komandan Xue pada biasanya ?" Tanya Xu Ya dengan ramah.
"Sebaiknya berhati hati selalu padanya, dia sering memberikan hukuman tidak masuk akal pada orang orang yang menatap matanya. " Jawab pria di sampingnya bergidik ngeri.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁
kelemahan kebanyakan Tuan Muda adalah sombong,arogan,serakah dan menganggap dirinya terlalu tinggi membuatnya jadi tak tau diri,,,hancurkan segera nona Jianchou,,,,,
selalu saja itu yg jadi masalah,entah di dunia fiksi ataupun di dunia nyata,,,