Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—
"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.
Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.
Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya? Akankah karier Alicia hancur, atau sesuatu yang tak terduga akan terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Perhitungan
Bhaskara terbangun karena mendengar suara dering ponselnya. Ia mengerjapkan mata untuk mengumpulkan kesadarannya sejenak, baru kemudian meraih ponsel yang ada di atas nakas.
Leon. Ia membaca nama sang penelepon. Dengan mata setengah mengatup, Bhaskara berdiri sambil menekan tombol hijau.
"Halo?"
"Bro! Lo dimana?"
"Dimana?" Bhaskara mengulang pertanyaan itu sembari melihat ke sekeliling. "Gue lagi di hotel,"
"Pantesan Gue cari cari di klub Lo nggak ada. Lo nginep sama cewek yang semalem?"
"Hm," Bhaskara mulai merasakan ada yang ganjil. Kenapa dirinya sudah tidak memakai topeng? Dan kenapa pula dia tidak melihat keberadaan wanita itu di kamar ini?
"Ceileh! Akhirnya Lo pecah telor juga! Nggak sia-sia kan Gue ajak Lo ke klub semalem?"
Bhaskara sudah tidak terlalu mempedulikan ucapan Leon. Ia melangkah mendekati ranjang dengan wajah gusar. "Leon, Gue tutup teleponnya. Ada yang mau gue pastikan."
"Oke, Oke, have fun bro!" Terdengar kekehan Leon di seberang sana sebelum sambungan telepon terputus. Bhaskara menatap lantai kamar yang sudah berantakan, menyadari satu hal. Baju wanita itu sudah tidak ada.
"Sial!" Bhaskara melangkah ke kamar mandi, membuka pintu dengan paksa. Kosong. Bahkan sepertinya tidak ada yang memakainya karena kondisi kamar mandi benar-benar kering.
"Sialan, Alicia!" Bhaskara mengepalkan tangan, menahan kesal. "Berani-beraninya Lo ninggalin Gue?!"
Ternyata, sejak awal, Bhaskara sudah tau kalau wanita itu adalah Alicia.
Malam itu, Bhaskara dipaksa oleh Leon, sepupunya yang merupakan pemilik klub besar di ibukota untuk menghadiri acara pesta topeng. Bhaskara awalnya menolak mentah-mentah ide itu, tapi Leon membujuk dengan bilang kalau di sana nanti akan hadir Pak Arman Raharja, CEO dari perusahaan Raharja Group yang proyeknya sedang diincar Bhaskara.
Karena menyangkut pekerjaan, Bhaskara akhirnya setuju. Tapi dasar sepupunya itu tidak bisa dipercaya. Ternyata yang datang bukanlah Pak Arman, melainkan putrinya.
"Ya nggak apa-apa bro, kan Lo bisa ngerayu dia lewat anaknya," Kata Leon memberi alasan.
"Lo pikir Gue ada waktu buat ngerayu cewek sekarang?" Balas Bhaskara yang membuat Leon tidak bisa berkata-kata.
Karena kepalang kesal, Bhaskara pun berniat untuk segera pulang. Namun, saat itu ia melihat seorang wanita yang menurutnya familiar.
"Bukannya itu Alicia? Ngapain dia di sini?" gumam Bhaskara menyebut nama salah satu sekretarisnya.
Bhaskara awalnya skeptis. Selama ini yang ia tahu Alicia adalah seorang sekretaris kompeten yang semangat kerjanya tak main-main. Selama dua tahun bekerja bersamanya, Alicia juga tak pernah kelihatan berusaha menggoda Bhaskara. Gadis itu akan menampilkan wajah datar dan selalu menundukkan kepala dengan hormat seperti robot pekerja. Maka, saat melihat Alicia berada di tempat seperti ini, dia menjadi heran.
Bhaskara memperhatikan wanita itu lebih lama. Meskipun memakai topeng, Bhaskara bisa mengenalinya dari cara berjalan, proporsi tubuh, dan gerak-geriknya. Setelah dilihat dengan seksama, Bhaskara yakin seratus persen bahwa wanita itu adalah Alicia.
Bhaskara mengernyitkan dahi saat ia melihat Alicia hanya duduk di sudut ruangan sambil menyantap kue-kue yang ada di sana. Bhaskara diam-diam tertawa di dalam hati. Emangnya dia datang hanya untuk makan apa? Batinnya.
Bhaskara tiba-tiba kepikiran sebuah ide. Bagaimana kalau ia kerjai Alicia sedikit. Sekaligus untuk mengetes kepekaan Alicia, apakah ia mengenali bosnya sendiri atau tidak.
"Permisi," Bhaskara mendekati Alicia. "Gue boleh duduk di sini?"
Alicia tampak memandanginya sejenak, tapi kemudian ia menganggukkan kepala. "Boleh," Katanya dengan suara lembut. Bhaskara tersenyum. Ternyata Alicia tak mengenalinya.
Percakapan mereka pun mengalir seperti air. Saat Alicia mulai menyinggung soal bosnya di kantor yang katanya sangat galak, Bhaskara mulai memancing-mancing. Ia ingin tau bagaimana kesannya selama ini di mata gadis itu. Bhaskara sedikit terkejut saat mengetahui kalau Alicia ternyata tertekan bekerja dengannya selama ini. Sampai pada puncaknya, Alicia berkata:
"Lo nggak tahu seberapa menyeramkannya dia. Kadang gue mikir, bos gue itu manusia beneran atau titisan makhluk dari dunia lain."
Meledaklah tawa Bhaskara. Astaga, bisa-bisanya Alicia mengatainya begitu. Bagaimana kalau gadis itu tau siapa yang ia ajak bicara sekarang? Bisa-bisa dia pingsan di tempat.
Sedang asyik-asyiknya mengobrol, lampu tiba-tiba mati. Di atas panggung, Leon muncul dengan kostum noraknya dan berkata bahwa acara inti dari pesta topeng adalah dansa. Ia menyuruh para pasangan untuk turun dan berdansa bersama. Awalnya Bhaskara hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan kelakuan sepupunya ini. Tapi, saat melirik Alicia, ia jadi kepikiran ide lain.
"Kayanya seru," ujarnya sambil menoleh ke Alicia. "Mau coba?"
"Eh?" Alicia tampak terkejut. "Tapi gue nggak bisa dansa,"
Bhaskara menyeringai, lalu bangkit dari kursinya. "Gue juga nggak bisa. Kita joget sebisanya aja,"
Alicia tertawa, dan mereka pun akhirnya menari bersama-sama. Melihat tawa Alicia yang begitu lepas, Bhaskara jadi berpikir kalau ternyata sekretarisnya itu sangat cantik. Kenapa selama ini ia tak menyadarinya?
Lagi-lagi, lampu mati saat Bhaskara sedang bersenang-senang. Bhaskara menjadi kesal, kenapa sih Leon banyak sekali acaranya? Hingga kemudian sebuah lampu sorot bersinar di tengah-tengah mereka.
"Shit!" Bhaskara mengumpat lirih. Ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya karena Leon pernah menceritakannya meskipun Bhaskara tak meminta. Leon bilang, setelah acara dansa, nantinya dia akan memilih salah satu pasangan untuk berciuman.
Benar saja. Leon, sepupunya yang kurang ajar itu kembali naik ke atas panggung dan mengumumkan kiss time. Dari kejauhan, Bhaskara bisa melihat senyum tengil pria itu kepadanya.
Mustahil, kan? Bhaskara mulai merasa was-was saat lampu sorot mengarah kepadanya. Dan memang, firasat buruk tak pernah salah. Lampu itu tepat berhenti di atas Bhaskara dan Alicia.
Awas aja Lo, Leon. Pulang dari sini, gue hajar Lo, tekadnya di dalam hati. Tapi sekarang masalahnya bukan itu. Alicia yang masih di depannya tampak membeku, sepertinya dia juga tak menyangka akan berada di situasi seperti ini. Bhaskara mulai panik, ia membuka mulutnya, berusaha untuk menjelaskan. Tapi tiba-tiba, ia merasa kerahnya ditarik dengan kuat dan Cup! bibir Alicia sudah menempel ke bibirnya.
Bhaskara jelas kaget. Sekarang, Gue lagi dicium sama Alicia, sekretaris Gue sendiri? Tapi pikirannya itu kemudian teralihkan pada bibir Alicia yang terasa manis dan lembut.
Alicia lalu melepaskan ciumannya setelah beberapa saat. Bhaskara yang masih tertegun menyadari Alicia akan pergi, dengan cepat menahan lengannya. Bhaskara juga tidak tau kenapa tubuhnya tiba-tiba bergerak sendiri. Ia maju dan melumat bibir gadis itu dengan intens. Ciuman itu berlangsung lama, dan Bhaskara merasa tubuhnya melayang. Ada perasaan aneh yang menyuruhnya untuk meminta lebih. Maka, dengan napas berat, ia berbisik di telinga wanita itu. "Mau lanjut ke kamar?"
Kejadiannya selanjutnya tak terlalu diingat Bhaskara, karena ia sudah terlena dengan kenikmatan aktivitas panas mereka malam itu. Lalu pagi harinya, ia mendapati Alicia sudah tidak ada di kamar dan topengnya terlepas. Bhaskara yakin, Alicia sudah tau siapa dirinya dan akhirnya kabur.
"Berani-beraninya," Bhaskara saat ini menatap ke jendela kamar hotel dengan wajah marah. "Gue akan bikin perhitungan karena Lo udah berani ninggalin Gue, Alicia. Memangnya dia pikir Gue ini cowok bayaran atau apa?"
kebelet baget pengen jadi bapak. kalau tau Alice gk hamil gymana reaksinya bhas ya/Facepalm//Facepalm/.
ini nih malu bertanya salah paham jadinya/Grin/