NovelToon NovelToon
Santri Badung Pemikat Hati

Santri Badung Pemikat Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Buaya Darat

Pagi-pagi gus Ahtar sudah di bikin pusing dengan kemauan Mala, yang membuatnya melongo tidak kaena sangat ajaib sekali.

“A” Panggil Mala

“Kulan, ada apa ?” Tanya gus Ahtar

“A kalau aku jadi cicak, a tetep cinta gak sama Mala ?” Tanya Mala membuat gus Ahtar menatap istrinya dengan tatapan penuh kebingungan.

“Kenapa bertanya seperti itu ?” Tanya gus Ahtar mendekatkan dirinya ke Mala

“Jawab aja, a” Jawab Mala

“Tapi sayang, bukannya membunuh cicak itu boleh ya ?” Tanya gus Ahtar mendengar itu raut wajah Mala seketika berubah, yang membuat gus Ahtar igin sekali tertawa melihat ekspresi istrinya itu.

“Jadi aa mau bunuh Mala ?” Tanya Mala merasa sedih

“Siapa bilang ?” Tanya gus Ahtar

“Lah tadi aa bilang, bunuh cicak itu boleh. Sedangkan Mala menghayal posisi Mala itu lagi jadi cicak” Omel Mala

“Lagian kamu petanyaannya aneh banget, apapun bentuk kamu aa tetap akan mencintaimu tanpa dirimu tidak akan menjadi seorang gus Ahtar Abidzar Rizkullah saat ini” Ucap gus Ahtar yang membuat pipi Mala bersemu merah

“Malu a gombalnya depan uma sama abah” Jawab Mala

“Gak papa nak, anggap saja kami ini patung pajangan aja” Ucap abag Rais tersenyum sambil bercanda

“Tapi aku gak mau di anggap patung, aku manusia ya” Jawab ning Hani

“Makanya cepat nikah kamu, biara bisa mesra-mesraan kaya aa sama abah. Benarkan bah ?” Tanya gus Ahtar

“Iya, sebenar. Eh tapi nanti dulu kamu kuliah yang benar dulu saja jangan pikirin nikah” Jawab Abah Rais

“Iya abah, aku juga mau fokus kuliah dulu” Ucap ning Hani

“Nak, jangan lupa kasih tahu orang tua Mala atas kehamilannya” Ujar Abah Rais

“Sudah bah, kemarin” Jawab Mala

“Alhamdulillah kalau sudah mah” Ujar Abah Rais

“Makannya sudah selesai aku izin ke pessantren ya, abah uma” Ucap gus Ahtar

“Aku ikut ya a” Ujar Mala

“Kan kamu harus kuliah online ?” Tanya gus Ahtar

“Katanya dosennya gak akan masuk, hanya kasih tugas aja” Jawab Mala

“Ya sudah ayo. Uma abah kita ke pondok dulu ya” Pamit gus Ahtar

“Iya nak, hati-hati di jalannya, jaga menantu uma Ahtar” Ucap Uma Hana

“Baik uma” Jawab gus Ahtar

\*\*\*\*\*

Mala dan gus Ahtar berjalan menyusuri pesantren, di perjalanan ada aja yang menyapa dan memberikan salam kepada keduanya. Tapi pada saat melewati asarama teman-teman Mala, karena teman-temannya masih mengabdi di pesantren sambil kuliah dan mengajar disana.

“A aku ke asrama teman-temanku ya” Izin Mala pada suaminya

“Ayo aa, antar ke sana” Jawab gus Ahtar

Mereka pun akhirnya menuju asrama teman-teman Mala.

“Assalamu’alaikum” Ucap Mala

“Wa’alaikumsalam, Malaaa. Aku kangen banget sama kamu” Ucap Luthfi langsung memeluk Mala

“Aku juga kangen kalian” Jawab Mala

“Kalau gitu aku, ke kantor pengurus dulu ya. Kamu jaga diri baik-baik ya” Ujar gus Ahtar

“Nanti kalau aku sudah mau pulang, aku akan menelpon aa” Jawab Mala

“Saya titip Mala pada kalian ya, tolong di jaga” Ucap gus Ahtar

“baik gus akan kami jaga” Jawab Sri

Gus Ahtar pun melanjutkan perjalanannya ke area kantor pengurus, sedangkan Mala sedang berbincang-bincang bersama teman-temannya

“Gimana hamil itu enak gak ?” Tanya Cika

“Enak gak enak sih” Jawab Mala

“Enaknya gimana dan kalau gak enaknya gimana ?” Tanya Sri penasaran

“Enaknya ya karena alhamdulillah allah langsung mempercaya kami untuk langsung memiliki anak, kan ada tuh yang sudah beberapa tahun belum juga memiliki anak” Jawab Mala

“Kalau gak enaknya ?” Tanya Ririn

“Ya kalau gak enaknya, kalau sudah ada makanan yang aku gak suka dan otomatis aku seharian gak makan karena selalu mual” Jawab Mala

“Ternyata perjuangan ibu sesusah itu ya, gimana kilah lancarkan ?” Tanya Sri

“Alhamdulillah lancar, ya gitu bosen aja di rumah” Jawab Mala

Tak terasa waktu menjelang siang Mala sudah di jemput oleh gus Ahtar, mereka sedang pulang ke ndalem tetapi pas di jalan Mala menginginkan sesuatu.

“Mas aku mau pelihara buaya” Ucap Mala tiba-tiba

“Aku takut masa kamu mau pelihara buaya” Jawab gus Ahtar

“Aku gak mau tahu, pokoknya akum au nanti langsung ada buayanya. TIDAK ADA PENOLAKAN” Ucap Mala

“Baiklah” Jawab gus Ahtar membuat Mala tersenyum bahagia

\*\*\*\*\*

“Ustad Dani saya mau data yang kemarin santri yang ketahuan pacarana dan mojok di kelas, sekarang juga” Perintah gus Ahtar dengan tegas, membuat ustad Dani sebagai coordinator keamanan tidak berani membantah gus Ahtar dengan segera ia mengambil sebuah buku besar yang dimana tertera banyak santri yang termasuk melanggar bagian kemanan salah satunya yang gus Ahtar cari adalah santri yang memiliki kasus pacarana dan mojok di kelas.

“Paggilkan dari satu sampai sepuluh nama santri disini dari urutan satu untuk ke ndalem. Mereka suruh menghadap saya sekarang, saya tunggu di sana ustad” Ucap gus Ahtar

“Baik gus aka saya laksanakan sekarang” Jawab ustad Dani

Lama menunggu dengan beberapa makanan di tangannya, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang, terlihatustad Dani membawa 10 santri putra yang ia panggil mereka terlihat dari raut wajahnya tersirat ketakutan karena di panggil oleh gus Ahtar. Mereka tahu akan gus Ahtar yang tidak pernah main-main dengan ucapannya.

“Sudah gus” Sahut ustad Dani

“Bagus, kalian ikut saya ke rumah” Ajak gus Ahtar yang membuat para santri itu menatap dengan penuh pertanyaan

Di sela-sela pertanyaan, gus Ahtar menghentikan langkahnya dan menatap Dani dengan tatapan mengintrogasi.

“Kenapa kamu ikut ?” tanya gus Ahtar yang membuat ustad Dani melongo

“Jadi saya gak di ajak gus ?” Tanya ustad Dani

“Siapa yang ngajak kamu ?, emang kamu buaya ?” Tanya gus Ahtar yang membuat para santri yang ada di situ mencerna ucapam gus Ahtar, apa maksud kata buaya yang gus Ahtar keluarkan.

“Sudah lanjutkan kembali perjalanan kita” Ucap gus Ahtar tidak mau ambil pusing, mereka melanjutkan perjalalanan untuk ke rumah gus Ahtar walau pun banyak pertanyaan yang harus mereka kubur dalam-dalam.

Sesampai di depan rumah Ahtar, ia membalikkan tubuhnya.

“Tetaplah disini, tunggu perintah dari saya. Baru kalian bisa masuk” Ucap gus Ahtar

Namun saat masuk, gus Ahtar di suguhkan sang istri sedang asik tertawa dengan menonton film kartun upin ipin.

“Sayang ayo keluar, buayanya sudah aa dapatkan” Ajak gus Ahtar pada Mala

“Seriusan ada a ?” Tanya Mala

“Iya, ayo keluar” Jawab gus Ahtar

“Btw kok aa bisa dapat buaya gak sampai 1 jam ? dapat dari mana a ?” Tanya Mala penasaran

“Aa nyari buaya darat sayang” Jawab gus Ahtar membuat Mala berpikir keras

Mala pun duduk di sopa yang ada di halaman rumah belakang, dan menunggu buaya yang akan gus Ahtar perlihatkan kepadanya. Gus Ahtar menemui santri-santri yang ia panggil tadi.

“kalian mau kan hukuman pacarana kalian di maafkan ?” Tanya gus Ahtar, sudah pasti hal itu membuat para santri mengangguk antusias

“Jadi tugas kalian, kalau istri saya nanti nanya. Dimana buayanya ?, kalian harus menjawab dengan serentak menjawab “Kami ning” mengerti ?” Lanjut gus Ahtar tegas

“Meng….ngerti…gus” Jawab para santri dengan ragu-ragu

“Gak usah mikir-mikir, lakukan apa yang saya perintahkan !. Ayo masuk” Ucap gus Ahtar

“Mana a buayanya ?” Tanya Mala clingak-clinguk

“KAMI BUAYANYA NING” Jawab para santri

“Hahhh ?!” Beo Mala dengan kening berkerut

“Sayang ini buayanya, ini spesies buaya darat, jadi tuga aa sudah selesaikan. Kalau kamu gak percaya, aa akan buktiin, bukan begitu buaya ?” Tanya gus Ahtar dengan senyum penuh arti kearah para santri

Mala masih mematung, ia masih bingung untuk beberapa saat.

“Ayo di mulai para buaya, di mulai dari kamu. keluarkan kata-katamu” Intruksi gus Ahtar sambil menunjuk salah satu santri tersebut

“Jika kamu jadi bintang biarkan aku jadi bulannya, agar apa ? agar kita selalu bersama”

“Jika mim mati bertemu bazaman di sebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu kamu di sebut cinta sampai mati”

“Alaaa siaaah boyyy” Seru para santri salting namun tidak dengan Mala

“Lanjut kamu yang di ujung” Ucap gus Ahtar

“Ya Allah gak sia-sia belajar jadi kang gombal selama ini” batin salah satu santri yang di tunjuk oleh Mala tadi

“Sudah-sudah, jadi ini buayanya a ?” Tanya Mala berlagak galak

“Kalian di sini pasti ada pemimpinnya kan ? Biasanya untuk anak seumuran kalian pasti ada gurunya bukan ?” Tanya Mala sekali lagi berdiri sambil mondar-mandir, gus Ahtar yang terlihat ikut berbaris di barisan para santri

“Siapa rajanya di sini ?” Lanjut Mala bertanya

“GUS AHTAR NING !!!!!!” Sahut para santri serempak membuat mata gus Ahtar membukat

“oh ini rajanya, tolong spil dong kata-kata manisnya” Tantang Mala

‘Definisi senjata makan tuan ini mah’ Batin gus Ahtar

“Gak berani ya ?” Tanya Mala

“Siapa bilang ?” Tanya gus Ahtar

“Sok coba atuh” Jawab Mala

“Ibarat bintang sebagai pelengkan bulan di langit begitu juga kamu sebagai pelengkap hidupku” Ucap gus Ahtar membuat Mala tersipu malu

“Sudah kalian pergi, hukuman kalian sudah saya hapuskan” Ujar gus Ahtar

“Baik gus terima kasih” Jawab para santri putra

Dan merekapun, bergegas pergi dari rumah gusnya ke pondok lagi.

1
it's me ×_×
bagus banget 👍, tp bnyk typo🥲
SEMANGAT YAA, ditunggu karya yang kayak gini
💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!