Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menata Masa Depan Ayu
Aku bahagia, mas Rendra menyayangi aku dan kedua anakku dengan tulus, dia bahkan merasa di rendahkan saat orangtuanya ingin membantu anakku, Terima kasih mas, semoga kamu selalu seperti ini pada kedua anakku apabila darah daging kamu sudah hadir di dunia ini. Gumam Fatimah dalam hati
Aku tidak menyangka jika Ayah Rendra akan berjuang untuk pendidikan serta masa depan aku, aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk ayah Rendra supaya selalu setia dengan ibu. Gumam Ayu dalam hati
Dari awal bertemu ayah, aku sudah suka karena dia baik pada ku saat belum bertemu ibu, setelah bertemu dengan ibu kebaikan dan perhatian ayah sangat lebih untukku. semoga ayah bisa menjaga ibu seumur hidupnya. Gumam Dito dalam hati
"Oh ya aku mau sekarang Ayu di panggil dengan sebutan kaka, tidak mau mendengar bantahan" ucap Rendra tegas
Yang dimeja makan hanya saling pandang dan tersenyum melihat tingkah Rendra yang menyebalkan selama Fatimah hamil.
"Emang kaka benaran mau buka usaha?" tanya Rendra serius sambil makan buah
"Mau sih, apalagi kaka sekolah ambil jurusan Bisnis dan Accounting, jadi pengen coba, waktu itu udah pernah coba jualan online tapi tidak banyak, sampai saat ini masih juga sih jualan online" jawab Ayu hati-hati takut ada salah kata
"Jualan online? online apa?" tanya Rendra kaget mendengar anaknya jualan
"Online hijab ayah, ibu juga tau kok" jawab Ayu pelan melihat ke ibunya
"Kok kamu tidak cerita sama aku?" tanya Rendra pada istrinya dengan lembut
"Ayu kan penjualannya tidak banyak masih bisa di hitung pakai jari, makanya aku pikir itu hanya iseng-iseng Ayu saja, makanya aku ngga bilang sama kamu mas" jawab Fatimah pelan
"Tapi setiap hari ada yang beli kak?" tanya Rendra lagi penasaran
"Jadi aku sistemnya PO gitu ayah, misal aku buat video hijabnya atau kadang makanan juga sih, lalu setelah membuat video aku selalu bilang misalkan ada yang minat bisa langsung PO ke no aku dan barang akan hari rabu ready, jadi aku harus buat video minggu, nah rabunya dikirim semua jadi aku juga tidak bolak balik ke jasa pengiriman, nanti aku buka lapak lagi hari kamis, sabtu ready kaya begitu tiap hari" tutur Ayu lembut
"Wah hebat, sini nene bantu promosi, hijabnya seperti apa?" tanya mama Alisha
"Hijab biasa nek, masa nene bantu promosi nanti malah nene yang malu" jawab Ayu pelan
"Tidak apa, nene mau lihat" ucap mama Alisha dan Ayu segera mengambil hijab yang dijual untuk dikasih lihat lada nenenya
"Ini nek beberapa model kerudung dari yang segi empat hijab syar'i dan yang lain" ucap Ayu memberikan beberapa hijab
Mereka semua pindah ke rumah keluarga untuk membahas Ayu, sementara Dito kembali ke kamar katanya harus buat presentasi tuga sekolah
mama Alisha membuka satu persatu produk cucunya, dia teliti dari bahan dan kenyamanan saat digunakan.
"Tunggu ini merek apa kamu?" tanya mama Alisah meihat ada mereknya
"Iya nek, itukan hijabnya Ayu sendiri yang buat juga Ayu" ucap Ayu menunduk takut pada Rendra
"Buat sendiri? dimana?" selidik Rendra menatap Ayu, Fatimah pun kaget dia pikir itu beli di orang dan dijual lagi sama Ayu
"Dirumah lama, disana kan ada mesin jahit bekas ibu dulu, setiap pulang sekolah Ayu selalu kesana" jawab Ayu gugup dan takut
"Astaghfirullah, kenapa kamu tidak minta sama ayah jika butuh sesuatu" tanya Rendra tidak menyangka anaknya harus kerumah lama naik sepeda sendiri perjalanan yang lumayan jauh
"Kasih sayang kamu belum sepenuhnya untuk Ayu dan Dito Rendra, sehingga dia enggan untuk meminta sesuatu, atau dari diri kamu sendiri yang masih memasang benteng diantara kalian" ucap papih Ammar menatap anaknya
"Selama ini kan kalian sudaj berbagi cerita sama ayah dll, tapi kenapa kalian sulit minta sama ayah" tanya Rendra seolah mengabaikan omongan papihnya
Ayu melirik ibunya untuk meminta bantuan.
"Sebenarnya aku yang melarang Ayu untuk minta sama kamu, tadinya Ayu mau minta tolong sama kamu meminta bawakan mesin tersebut ke sini, tapi aku larang" jawab Fatimah pelan tidak enak hati
"Meraka anak aku juga, kenapa kamu yang membentengi antara aku dan anak-anak" ucap Rendra menatap istrinya
"Maaf, kemarin-kemarin kamu juga kan sibuk, jadi aku tidak ingin Dito atau Ayu memberatkan kamu, hanya itu tujuan ku" jawab Fatimah pelan
"Sudah berapa kali aku bilang sama kamu Fatimah, jangan selalu bilang merepotkan lah menyusahkanlah, kita ini keluarga, tolong lah berikan akses anak-anak untuk meminta sesuatu pada ku, aku akan lebih bahagia dan dianggap oleh mereka" ucap Rendra memohon
"Sudah-sudah Rendra, lebih baik kamu itu fokus sama Ayu, dia butuh mesin jahit dll untuk usahanya kamu tinggal fasilitasi itu semua menurut mama ini sudah baik dari pemilihan bahan dll, tugas mu sebagai orangtua mendukung dan memberi fasilitas terbaik untuknya, jangan dibahas ini lagi" ucap mama Alisha menengahi kerusuhan yang ada
"Baiklah, Kaka kira-kira butuh apa untuk kegiatan online kaka ini?" tanya Rendra lembut
Ayu melirik ke ibunya.
"Tolong kaka tidak perlu minta persetujuan ibu, sebut saja apa yang kamu butuhkan" tanya Rendra lagi
"Ayu minta tolong bawakan saja mesin yang ada dirumah lama" ucap Ayu pelan
"Ayah akan belikan yang baru untuk kamu bukan yang lama" jawab Rendra santai
"Begini saja Rendra, sebelah rumah ini tadi mama lihat rumah dijual, lebih baik kamu beli dan buka kompeksi disitu untuk usahanya Ayu, lalu mesin yang di rumah lama kamu ambil saja di untuk tambahan" ucap mama Alisha tenang
"Ide mama bagus akan aku lakukan, besok akan langsung aku beli semua rumah serta mesin lainnya" jawab Rendra senang
Fatimah dan Ayu tidak menyangka jika Rendra akan bertindak secepat itu.
"Apa itu tidak berlebihan mas?" tanya Fatimah hati-hati
"Tidak, itu pantas buat Ayu, nanti tugas Ayu mencari orang yang mau kerja di tempat jahit kamu untuk modal awal ayah yang keluarkan semua, jika kamu maju bantulah adik-adikmu, oh ya jika kamu ingin membuka cafe atau toko kue akan ayah wujudkan, ayah akan mencari tempat yang tepat untuk usaha seperti itu" ucap Rendra semangat
"Papih mendukung semua rencana Rendra untuk Ayu, karena itu untuk masa depan Ayu juga, nanti Ayu belajar bisnis dengan Rama sahabat ayahmu, dia itu jago dan pandai sekali berbisnis" sahut papih Ammar senang
"Besok aku akan hubungi Rama, kan kamu cari waktu untuk saling konsultasi, ayah tidak pandai berbisnis juga soalnya. ayah jadi tidak sabar mengurus semua kebutuhan kamu" ucap Rendra semangat, senang dan bahagia
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣