Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14.
Aleena menatap Lucy penuh dengan amarah, ia sudah tidak tahan lagi, karena selama ini ia diam saja dengan kelakuan Nella, dan Andre.
"A.. apa maksudmu Aleena?" tanya Lucy dengan mata tidak berkedip.
"Tanyakan sendiri pada putrimu! apa yang baru saja dia katakan! jangan sesuka hatinya bicara sembarangan, karena suamiku miskin! dia tidak menunjukkan rasa sopan pada suamiku!!" cecar Aleena dengan nada yang tinggi.
"Ini semua karena kamu mau saja di ceraikan Alan, dan mau begitu saja menerima pria miskin ini, dan menyusahkan kami yang hidup kesulitan di sini!!" Lucy tiba-tiba mengatakan hal yang di luar dugaan Aleena.
"A.. apa katamu??" Aleena terkejut bukan main mendengar nada tinggi Lucy, "Ternyata kamu selama ini menganggap aku seperti ATM berjalan kalian! menghasilkan uang untuk kehidupan kalian?!"
"Kamu sebagai kakak, harus punya tanggung jawab kepada adik-adik mu, karena mereka belum mendapat pekerjaan!!" ujar Lucy tanpa merasa ada yang salah dengan perkataannya.
Aleena tidak dapat berkata-kata mendengar apa yang di katakan Lucy. Akhirnya ia mengetahui isi hati Lucy yang sebenarnya.
Alfred juga sudah menduga sedari tadi, sikap Ibu tiri Aleena tidak sesederhana yang kelihatan.
Ia memiliki hati yang licik, menjadi Ibu bagi Aleena.
"A.. apa baru saja kamu katakan? aku harus bertanggung jawab pada kalian? orang asing yang datang ke rumahku, dengan membawa dua anak merayu Papaku, agar dapat masuk dalam keluarga Cony! kamu pikir sudah begitu berjasa, karena selama ini merawat Papaku?!"
"Apa maksud mu! aku dan Andre anak Papa, kamu yang anak haram!!" teriak Nella melotot pada Aleena.
"Apa?!" Aleena terkejut bukan main, mendengar perkataan Nella, "Jadi.. selama ini kamu menghasut anak-anak mu, dengan mengatakan aku ini anak haram?!"
"Eng.. i.. itu..!" Lucy tidak bisa menjawab.
"Anak haram?? kamu mengatakan seperti itu kepada anak-anak mu? bukankah anak-anakmu yang anak haram, tidak di ketahui benih dari siapa!!" teriak Aleena penuh dengan emosi.
"Apa katamu? aku bukan anak haram, kamu yang anak haram, aku putri Papa Robert Cony!!" teriak Nella tidak senang mendengar apa yang di katakan Aleena.
"Ha ha ha haaaa...!!" Aleena tertawa dengan kencangnya.
"Ada apa lagi ini? kenapa lama sekali turun?" suara Robert terdengar datang mendekat ke depan pintu kamar Aleena.
"Oh.. ini.. kami sudah mau turun, Nella dan Aleena seperti biasa, hanya membahas hal sepele, yang seperti biasa mereka lakukan, Ayo.. kami sudah mau turun kok!" Lucy kalang kabut, menjadi gugup melihat Robert naik, karena mendengar suara ribut mereka.
"Papa.. Aleena menghina aku dan Andre!!" teriak Nella dengan kencang, dan membuat Lucy sontak pucat.
"Hentikan! Nella!!" teriak Lucy dengan kencang, ia berlari dengan cepat ke arah Nella, untuk menutup mulut Nella.
"Ma... mmmm!!" mata Nella terbelalak marah melihat Ibunya, mendadak membekap mulutnya.
"Diam! jangan bicara lagi!!"
"Tidak! Papa harus meluruskan tentang statusku dan Andre, agar dia tahu siapa yang lebih berkuasa di rumah ini!!" Nella menarik tangan Lucy dengan kencang.
Plak!!
"Kamu adik tiri tidak tahu diri! kamu di akui Papaku sebagai putrinya, karena belas kasihannya! kalau bukan karena rayuan menjijikkan dari Mamamu, kalian bukan anggota keluarga Cony!!" cecar Aleena dengan penuh amarah.
"A.. apa katamu? kurang ajar kamu! kamu terlalu sombong! kami putra dan putri kandung Papa Robert!!" Andre dengan langkah cepat, mengayunkan tangannya untuk menampar wajah Aleena.
"Sungguh berani kamu!!" Alfred tiba-tiba mencekal tangan Andre dengan erat.
Andre terkejut melihat Alfred memegang tangannya, mata Alfred tampak begitu dingin, auranya terasa sangat menakutkan.
"Sedikit saja tadi tanganmu menyentuh kulit istri ku, ku patahkan tanganmu!!" suara bariton Alfred terdengar begitu mendominasi.
Andre menjadi pucat, lututnya tanpa sadar gemetar, melihat tatapan mata Alfred yang dingin, membuat ia reflek menarik tangannya.
Andre kemudian berlari ke arah Robert, "Pa, a.. aku tidak bermaksud memukul Aleena, aku hanya ingin ia jangan terlalu arogan bicara!" suara Andre bergetar memegang tangan Robert.
"Apa katamu? siapa yang mengajari kamu kurang ajar pada kakakmu?!"
Plakk!!
Robert menampar pipi Andre dengan kencang.
Lucy dan Nella tersentak di tempatnya, mereka diam berdiri, tidak berani buka suara.
Bersambung....