Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.28
"Kompetisi kali ini akan langsung saya mulai karena saat ini setiap arena nya udah ada wasit yang bersiap untuk memandu kompetisi kali ini."
ucap tuan kota membuka suaranya kemudian ia sengaja menjeda ucapan nya itu sebelum kemudian ia melanjutkannya kembali.
"Sementara untuk peraturannya hanya ada satu, yaitu di larang membunuh sementara untuk yang lainnya kalian bebas melakukan apapun selama musuh kalian itu belum menyerah."
Setelah itu tuan kota pun langsung mengambil 10 nomor secara acak dari kotak yang berisikan nomor nomor urut peserta kompetisi kali ini.
"Untuk nomor yang aku sebut silahkan langsung masuk ke arena 1!" ucap tuan kota yang kini bersiap membacakan nomor nomor yang sudah ia ambil sebelum nya.
"Nomor 103, 111, 412, 899, 80, 23, 44, 921, 356, 821, silahkan menuju arena." Ucap tuan kota dengan lantang.
Kemudian 10 peserta yang memiliki nomor urut itu pun langsung berjalan masuk ke arena 1.
Setelah itu tuan kota pun kembali melakukan hal yang sama seperti sebelum nya, hingga sepuluh arena itu akhirnya terisi semua dengan jumlahnya yang sama.
Dan menariknya baik Ling Zain dan Long Fan malah satu arena, yaitu di arena 10.
Membuat keduanya hanya bisa tersenyum saja setelah mengetahui hal itu.
"Waktu pertarungan kalian semua hanya 10 menit dari sekarang, dan siapapun yang bertahan setelah waktu itu berakhir maka bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya." ucap tuan kota menjelaskan aturan dan waktu yang mereka miliki.
"Mulai!"
Setelah kata itu keluar dari mulut tuan kota maka seluruh arena itupun langsung bergemuruh dengan suara pertarungan para peserta itu.
Terlihat di setiap arena tidak ada yang menahan kekuatan nya sama sekali untuk menjatuhkan peserta lainnya dengan sesegera mungkin mengingat waktu yang mereka miliki hanya sebentar.
Di tengah pertarungan itu, para penonton di buat kesal dengan tingkah dua peserta yang nampak seperti tidak tertarik untuk bertarung seperti peserta lainnya.
Membuat para penonton itupun langsung meneriaki kedua peserta itu agar mereka juga ikut kedalam pertarungan seperti peserta yang lainnya, bukan malah mencari keuntungan seperti itu dengan hanya saling mengobrol tanpa melakukan apapun.
Di tribun khusus.
"Long, bukan kah kedua bocah itu adalah cucumu?" Patriak Jing Bu pura pura bertanya pada Ling Long agar semua orang tahu jika itu merupakan cucu dari nya.
"Benar, mereka memang cucuku, lalu kenapa?" jawab Ling Long dengan malas.
"Hahaha tidak tidak, aku tidak bermaksud apa apa hanya ingin mengatakan jika kamu memiliki cucu yang baik."
ucap Jing Bu dengan tawa yang cukup nyaring sehingga para petinggi klan dan sakte yang cukup dekat dengan posisi keduanya saat ini langsung menatap ke arah kedua nya.
Sementara Ling Long yang sadar jika saat ini tengah di hina oleh musuh bebuyutan nya itu hanya diam tanpa membalas nya lagi, karena menurut nya cukup tunggu dan lihat saja apa yang akan di lakukan kedua cucunya itu setelah ini.
...
Arena nomor 10.
Melihat waktu sudah 6 menit berlalu, Zain pun langsung memberikan kode pada Ling Fan unjuk bergerak menyerang peserta yang saat ini tinggal 8 orang termaksud mereka berdua.
Yang artinya mereka memiliki 3 lawan masing masing untuk di urus saat ini.
"Ayo tendang mereka semua keluar saudara." ucap Zain pada Ling Fan.
Kemudian setelah itu Zain dengan santai nya berjalan ke arah tiga peserta yang saling bentrok di sisi kiri arena.
Sementara Ling Fan menuju ke area kanan dengan juga berjalan dengan gaya santai nya sama seperti yang di lakukan Zain.
Sontak hal itu membuat para penonton yang sebelum nya meneriaki keduanya pun langsung kembali bersuara saat melihat mereka mulai berjalan menuju para peserta yang tengah bertarung di kedua sisi arena saat ini.
"Apa apaan cara jalan mereka berdua itu, apakah mereka kira saat ini mereka tengah berlibur sehingga dengan santainya berjalan seperti itu." teriak salah satu penonton yang dekat dengan arena 10.
Namun apa yang terjadi selanjutnya membuat penonton yang sebelum nya berteriak itupun langsung melongo tak percaya di tempat nya begitu juga dengan penonton lainnya.
"Bammm!"
"Bammm!"
"Bammm!"
"Bammm!"
"Bammm!"
"Bammm!"
Terdengar suara bersahut sahutan di arena 10 dimana itu adalah suara yang di timbulkan oleh tendangan dari Zain dan Ling Fan yang telak mengenai bokong ke enam peserta itu.
Hingga membuat mereka langsung terpelanting ke luar arena tanpa bisa mereka bereaksi ataupun melawan saat mereka mendapat tendangan itu di bokong mereka.
"Selesai, ayo istirahat karena waktu masih ada beberapa menit lagi."
ucap Zain pada Ling Fan Setelah berhasil mengeluarkan keenam peserta sebelum nya.
Kemudian keduanya pun langsung duduk di pojok arena yang mana di sana Zain sudah menyiapkan buah buahan untuk mereka berdua nikmati seraya menunggu waktu 10 menit itu habis.
"Hahahaha"
"Hahahaha"
"Hahahaha"
Sontak penonton yang sebelum nya masih syok dengan apa yang di lakukan oleh Zain dan Ling Fan itupun langsung tertawa terbahak bahak setelah melihat apa yang di lakukan oleh kedua pemuda itu di arena saat ini.
Bahkan tuan kota pun hanya bisa geleng geleng Kepalanya saat melihat kelakuan keduanya itu, sebab ia mau menegur pun tidak bisa karena di peraturan tidak ada larangan untuk itu, karena apapun boleh selain membunuh.
"Pantas saja mereka berdua terlihat tidak bersemangat sebelum nya, rupanya itu karena mereka memang dari awal tidak pernah menganggap serius lawan lawan nya itu, bahkan mereka terlihat seperti tengah berpiknik dari pada berkompetisi."
ucap salah satu penonton yang nampak tengah berbicara pada teman yang ada di samping nya.
"Kamu benar saudara. Aku jadi malu dengan apa yang aku lakukan sebelum nya." ucap teman nya tersenyum kecut.
Karena sebelum nya dia merupakan salah satu dari banyak nya penonton yang meneriaki Zain dan Ling Fan.
Beberapa waktu kemudian....
Akhirnya pertarungan di sepuluh arena itupun berakhir setelah waktu yang di tentukan sudah terpakai semuanya.
Alhasil yang tersisa dari 100 orang peserta itu hanya tinggal 30 orang saja.
Dimana arena 01 merupakan penyumbang terbanyak dari 30 orang itu, yang mana di arena itu masih menyisakan 8 orang setelah waktu berakhir.
Sementara untuk peserta paling sedikit yang tersisa tentu saja berada di arena 10 tempat Zain dan Ling Fan berada sebelum nya.
Setelah itu, tuan kota pun memanggil kembali peserta yang lainnya seperti sebelum nya.
Yang mana terlihat Jing Li dan Fang Luyu sama sama naik ke arena saat ini namun keduanya terlihat memasuki arena yang berbeda,
Dimana Jing Li di arena 1 sementara Fang luyu di arena 7.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan