Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Sekertaris Lee bergegas masuk ke dalam mobil yang sudah di tumpangi Tuannya lebih dulu. "Berangkat pak," ucapnya pada supir yang mengendarai mobil milik Rion itu.
"Baik Sekertaris Lee."
Pria tampan yang kini sedang duduk di kursi belakang menatap Leandro dengan wajah datarnya, "kau apakan gadis bodoh itu?"
"Dia sed--" Leandro menghentikan ucapanya, dia takut salah berbicara apalagi mengenai Nona Eria yang terlihat marah.
"Hei! kau apakan dia Lee!!" sentaknya membuat Lee tersadar dari lamunannya.
"Ah, dia sudah aku suruh pulang lebih dulu dengan taksi yang ku pesan, agar tidak mengikuti Tuan," bohong Lee, namun itu niat awalnya sebelum gadis yang bernama Aily itu di selamatkan oleh Eria pikirnya.
Leandro menatap sekilas Tuannya lewat spion tengah yang kini sedang memeriksa berkas di tanganya. Pria tampan incaran banyak wanita bak Dewa Yunani itu sama sekali terlihat biasa saja setelah apa yang terjadi pada dirinya.
"Ada apa?" tanya singkat pada Lee yang sejak tadi mencuri-curi pandang pada dirinya lewat Spion.
"Ti--tidak tuan, apa anda mengenal gadis tadi?" tanya Lee mengalihkan pembucaraannya.
"Tentu saja tidak!" jawabnya singkat padat dan menyebalkan.
"Gadis itu seperti nya seumuran dengan Nona Eria, dan masih sangat energik layaknya anak muda," ucap Lee sambil terkekeh mengingat kejadian saat Aily mencium paksa tuannya.
Rion menatap tajam pada Leandro yang ada di depannya. "Sepertinya kau sangat senggang sampai bisa membahas orang yang baru pertama kali kamu lihat!" ucap Rion dengan nada mengejek.
"Hahah ya ampun pekerjaanku banyak, tapi aku hanya senang melihat gadis penuh semangat sepertinya," jawabnya dengan tertawa terbahak, tanpa sadar dirinya sudah di tatap dengan tatapan horor milik Rion.
"Baiklah karena kamu memang sedang tidak ada pekerjaan, kerjaakan semua pekerjaanku hari ini! agar kau tidak memakan gaji buta," ketus Rion sinis menatap Leandro dan menberikan setumpuk berkas untuknya.
Dengan sigap Leandro langsung menerima kerkas yang Rion lemparkan kepadanya, "Tuan Rion, pekerjaanku masih banyak--"
"Oh kamu masih mau aku tambahkan lagi kerjaan! kalau begitu kerjakan juga berkas yang ada di meja kerjaku!" sentaknya menatap sinis pria berkacamata itu.
Leandri sangat mebyesali ucapannya barusan, 'sial kenapa aku malah membahas gadis tadi, sudah tau Tuan Rion pasti membenci gadis yang mendapatkan ciuman pertamanya itu' pekiknya dalam hati.
Sementara Rion sudah memejamkan matanya sambil menyenderkan tubuhnya, dia teringat gadis kecil yang memeluknya sangat erat dan melunat bibir dan dengan sensual.
Walaupun kejadian nya sekilas Rion dapat melihat wajah cantiknya, dengan bulu mata panjang dan lentik apalagi saat bibir mungil layaknya strawberry itu sedang menyesap bibir suci miliknya yang belum pernah di sentuh siapapun. Rion menyunggingkan kedua ujung bibirnya dengan mata yang masih terpejam saat mengingat kejadian itu.
"tahi lalat," gumamnya saat sadar jika gadis itu mempunyai tahi lalat di ujung mata kanannya.
**
Sementara Aily dan Eria sudah berada di Cafe terdekat mereka saling berbohong saat satu sama lain bertanya apa yang mereka lakukan di Rumah Sakit itu.
Jika Eria berbohong dirinya hanya menjenguk salah satu sodaranya yang sakit, walaupun benar memang sodaranya atau tepatnya Kakeknya sendiri yang sakit.
Lain halnya dengan Aily, dia bilang jika Ibu tirinya yang sakit dan dia mau tidak mau harus menjenguknya karenya Ayahnya yang memaksa dirinya untuk datang. Karena Aily tidak mau jika sahabatnya tau dan sedih mendengar apa yang sedang menimpa dirinya.
Aily dan Eria mereka berteman sangat dekat, jika Eria tau semua tentang Aily dan masalah keluarganya. Namun Eria tidak sepenuhnya jujur kepada Aily. Walaupun dia tidak berbohong tapi dia tidak menceritakan jika dirinya terlahir dari keluarga kaya.
Bukan karena niat buruk kepada Aily, namun menurutnya itu bukan hal yang harus di banggakan. Karena nyatanya Aily memang tulus berteman denganya karena dia benar-benar ingin berteman berbeda dengan teman-teman nya saat berada di sekolah menengah pertama. Kebanyakan dari mereka hanya memanfaatkan keluguhan Eria dan kekayaannya untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Dan hanya Aily yang menolongnya selama ini dari rundungan teman-temannya dan menerima Eria yang terlihat culun dan polos. Namun dimana Aily Eria sangat dewasa dan sering memanjakan gadis itu layaknya seorang Kakak yang memanjakan Adiknya.
Ya walaupun Aily yang nampak seorang adik di mata Eria, Aily sangat menakutkan ketika melihat sahabatnya sedang di rundung orang lain, dan dia sudah oasti akan membalas senua perbuatkan yang orang lain lakukan kepada sahabatnya itu.
Dari situlah awal mula pertemanan kedua gadis dengan umur yang sama itu.
"Jadi kamu menyukai kakakku?" tanya Eria terkejut, "eh, maksudku Kakak tampan itu?" ralatnya karena Eria belum bisa jujur pada Aily jika pria yang di taksirnya itu adalah kakak kandungnya.
Aily memang tau jika Eria mempunyai sodara laki-laki berbeda 8 tahun dengannya, namun dia tidak tau pasti seperti apa rupa kakaknya.
Aily menganggukan kepalanya dengan senyum manis di wajahnya, dia tidak mau memberi tau tujuan utamanya mendekati pria itu, karena masih berhubungan dengan penyakit yang dirinya derita pikirnya.
.
.
𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒𝑑...