Di tumbal kan oleh sang paman untuk menjadi penebus hutang membuat Anya ketakutan secara orang yang menginginkan nya adalah bos besar yang terkenal kejam.
Anya sudah merencanakan pernikahan yang nya dengan sang kekasih tapi justru paman nya meminta Anya membalas budi karena selama ini dia yang membesarkan Anya setelah kematian kedua orang tua nya.
Bagaimana dengan kekasih Anya saat tau Anya akan di ambil oleh orang lain?
Akan di jadikan apa Anya oleh bos besar Edrick?
Apakah Anya menerima atau justru memilih kabur?
Yuk mampir di cerita terbaru ku Gadis penebus hutang hanya di Nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
istri
Selesai sudah acara pernikahan Anya dan Edward,saat ini mereka berada di perjalanan pulang, dari tadi Anya hanya diam saja air mata nya tak berhenti mengalir.
"Maaf aku memaksa mu untuk menikah"ucap Edward tapi Anya hanya diam saja.
Anya memilih untuk memejamkan mata nya tak ingin menatap lelaki yang tak dia kenal ini.
Perjalanan yang membosankan membuat Anya tertidur lelap.
Edward menatap perempuan yang sudah menjadi istri nya ini,Anya benar-benar cantik dia tak pernah berubah.
Sebenarnya Edward sudah lama mencari Anya, setelah gadis ini menolong nya dulu Edward kehilangan jejak dan bertemu kembali di kafe tempo hari, Edward meminta orang suruhan nya untuk mencari tau kehidupan Anya dan ternyata perempuan ini keponakan Suryo orang yang berhutang pada nya.
"Bos sudah sampai" ucap Asisten Joo membuat lamunan Edward buyar.
Edward melihat ke arah Anya yang masih tertidur pulas.
"Biar saya saja yang mengangkat nya" ujar Asisten Joo
"Kamu tau dia istri ku buka jangan berani-berani mengambil keputusan sepihak"
"Maaf Bos"
Edward segera turun dan menggendong Anya.
"Kenapa Anya tuan?" tanya bik Sum yang melihat tuan nya menggendong Anya.
"Hanya tidur bik"jawab Edward lalu segera membawa Anya ke arah kamar nya sedangkan bik Sum terlihat kaget begitu juga dengan pembantu lain nya.
Asisten Joo yang merasa juga lelah segera masuk ke kamar nya.
Edward meletakkan Anya di atas sofa nya lalu keluar kamar meminta bik Sum untuk mengambil kan baju tidur untuk Anya.
"Bik apa Anya sudah menggoda tuan Edward?" tanya Elena
"Sttt... jangan sembarang bicara,kamu tidak tau permasalahan nya"
"Tapi kenapa Tuan Edward membawa nya ke kamar beliau bik?" tanya Hilda penasaran.
"Saya juga tidak tau,besok akan saya tanyakan pada Anya"jawab bik Sum lalu segera pergi, sebenarnya wanita tua ini juga penasaran dengan cerita nya tapi dia tak berani bertanya.
****
Anya membuka mata nya perlahan,dia lihat nya sekeliling kamar dan Anya menyadari kalau ini bukan kamar nya,dia segera bangkit dan hendak beranjak dari ranjang empuk itu.
"Sudah bangun" sapa Edward
Anya hanya diam dia ingin pergi tapi tangan nya di tahan oleh Edward.
"Mau kemana?"
"Kembali ke kamar ku"
"Mulai sekarang kamu tidur di sini" tegas Edward
"Kau yang sudah menggantikan pakaian ku?" tanya Anya menatap Edward sinis.
"Aku suamimu dan aku berhak atau tubuh mu" jawab Edward membuat Anya terdiam.
"Mandi aku tunggu sarapan di bawah" lanjut Edward membuat Anya segera berjalan kearah kamar mandi.
Anya menangis di bawah guyuran air shower,kenapa dia terjebak dengan lelaki kejam ini,dia tidak ingin menjadi istri Edward dia mencintai Arga.
"Bik siapakah sarapan untuk Anya" perintah Edward dan diangguki Bik Sum.
Asisten Joo menatap Edward lekat.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya Edward
"Tidak apa-apa bos,hanya ingin menatap mu saja"jawab Asisten Joo cepat.
"Apa hari ini anda akan masuk kantor?"
"Tentu, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan di kantor"
"Apa anda tidak berniat untuk pergi?" tanya Asisten Joo hati-hati.
"Kau mengusirku dari rumah ku sendiri"
"Bu-kan begitu bos,ta-pi setau saya biasanya pengantin baru pergi berbulan madu"
Bik Sum menutup mulut nya tak percaya kalau Bos nya sudah menikah dan pasti orang itu Anya.
"Kamu kenapa bik?" tanya Edward dan di jawab gelengan oleh bik Sum
Anya keluar dari kamar depan penampilan rapi dan langsung duduk di meja makan.
"Mulai sekarang perlakuan Anya seperti nyonya di rumah ini,dia istri ku" ujar Edward membuat semua terkejut sedangkan Anya hanya menunduk.
"Makan lah aku harus berangkat ke kantor" ucap Edward segera bangkit dan mengambil jas nya.
Melihat sang atasan sudah beranjak pergi Asisten Joo segera mengikuti langkah nya sedangkan Anya hanya menatap makanan yang sudah terhidang di meja makan.