NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 pengganggu

Setelah selesai makan, ibunya cecep kembali menjalankan mobilnya dan mereka bertiga pun pergi meninggalkan tempat penjual nasi goreng itu untuk melanjutkan perjalannan pulang.

Baru beberapa menit berlalu dari mereka meninggalkan tempat makan itu. putra sudah mengalami gangguan saja.

"Hati-hati raden, ada yang ingin bermain-main dengan mu" ucap kantata yang tiba-tiba saja sudah ada di samping putra dengan mahasura.

"Ada apa kantata? siapa yang ingin bermain-main dengan ku" tanya putra.

"Aku juga tidak tahu raden, tapi dia tidak bisa di remehkan raden kita harus berhati-hati" jawab kantata.

"Nyai apa kau bisa fokus untuk mengendalikan kuda besi ini" tanya mahasura ke ibunya cecep.

"Tentu tuan, aku akan mencoba untuk fokus. sementara kau dan kantata menghadapi makhluk itu" jawab ibunya cecep.

"Baik kalau begitu. gunto apa kau bisa menjaga raden putra? sementara aku dan kantata akan menghadapi makhluk itu" tanya mahasura pada mbah gunto.

"Bisa, bisa raja aku akan menjaga nak putra. kau tidak perlu khawatir urus saja makhluk itu, serahkan saja nak putra padaku" jawab mbah gunto.

"Baiklah mari kita habisi makhluk itu kanta" ucap mahasura yang sudah siap dengan mode tempurnya.

Mahasura dan kantata pun melesat menghadang makhluk yang ingin mencelakai putra itu.

Nyai di mana kamu aku butuh bantuan mu nyai" gumam putra dalam hati memanggil nyai ambar, tapi tidak ada jawaban sama sekali darinya.

"Maaf raden aku tidak bisa membantumu sekarang. aku ingin melihat sejauh mana kamu memanfaatkan kelebihanmu itu"

"Shut!!"

"Shut!!"

Mahasura dan kantata melesat menghadang makhluk itu.

"Siapa kau? apa tujuanmu kesini" tanya mahasura pada makhluk itu.

"Kau tidak perlu tau siapa aku, tapi yang pasti aku akan membawa anak itu bersamaku" jawab makhluk itu.

"Cih kau pikir kita akan membiarkanmu begitu saja dasar makhluk bodoh" balas mahasura.

"Terserah apa kata kalian saja. yang jelas jika kalian menghalangiku aku tidak akan segan-segan untuk menghabisi kalian. karena aku tidak akan memandang apa kasta kalian" ucap makhluk itu lagi coba untuk mengancam mahasura dan kantata

"Kau pikir kita akan takut dengan ancamanmu itu" ucap mahasura.

"Baiklah kalau begitu mari kita mulai permainan ini sura" ucap kantata yang sudah siap menerkam.

"Tus!!"

"Tus!!"

Bola api berwarna biru milik kantata melesat menuju makhluk itu.

"Das!"

"Bum!"

Serangan kantata mampu di tepis dengan mudahnya oleh makhluk itu.

"Hahaha, ku akui serangan mu itu cukup kuat macan liar. tapi itu tidak ada apa-apa nya bagiku" ucap makhluk itu dengan sombong nya.

"Berani-berani nya kau memanggilku dengan sebutan itu makhluk bodoh" ucap kantata yang mulai terpancing oleh ulah makhluk itu.

"Hahaha silakan saja macan. keluarkan saja semua kemampuan mu itu, akan ku hadapi dengan senang hati" ucap makhluk itu lagi dengan jumawa.

"Krong!"

"Shut!!"

Kantata melesat dengan cepat menyerang makhluk itu.

"Dump!!"

"Serak!!"

Hentakan dan cakaran kantata berhasil mengenai tubuh makhluk itu. tapi tiba-tiba saja. "Krek!!"

"Krek!!"

"Srat!!"

Sebuah benda pusaka berbentuk keris dengan aura hitam yang begitu pekat muncul dari bawah tanah. dan langsung menebas tubuh kantata, sehingga kantata terlempar cukup jauh kebelakang.

"Kantata"

"Shut!!"

Mahasura melesat menghampiri kantata yang tergeletak dengan beberapa luka yang cukup parah di bagian perutnya. sementara putra, cecep, ibunya cecep dan mbah gunto masih melanjutkan perjalanan tanpa menghiraukan pertarungan mereka.

"Kanta apa kau baik-baik saja? tanya mahasura.

"Arkh... iya aku baik-baik sura, sebaiknya kita jangan meremehkan nya" rintih kantata.

"Hah!!... baru serangan segitu saja kau sudah takut dengan nya, apakah nyalimu sudah tidak seperti dulu lagi" ucap mahasura meledek kantata.

"Kau memang tidak pernah berubah sura. kau masih saja seperti dulu. siapa juga yang takut dengan nya. hanya saja kita tidak boleh meremehkan nya. dasar kera. pergilah hadapi dia dulu aku butuh waktu untuk memulihkan lukaku ini, dan berhati-hatilah dengan keris itu aku merasakan betapa kuatnya energi dari keris itu" ucap kantata.

"Baiklah sembuhkan dulu lukamu itu. biar aku yang akan menghadapi nya" balas mahasura.

"Ahahaha. baik lah kali ini aku akan lebih serius" ucap makhluk itu.

Terlihat mahasura mulai merapalkan sesuatu dari mulut nya. Begitu juga dengan makhluk itu.

"Baiklah ayo maju makhluk sialan" umpat mahasura.

"Wus!!"

Makhluk itu melesat cepat menuju mahasura.

"Shut!!..."

"Duar!!"

Hentakan kedua energi tampak beradu dengan sama kuatnya.

"Boleh juga perisai mu itu kera" puji makhluk itu pada perisai milik mahasura.

Beberapa menit bertarung, mahasura tampak sudah tidak bisa mengimbangi makhluk itu lagi karena kehabisan banyak tenaga. sehingga membuatnya terluka oleh serangan makhluk itu.

"Shut!!.."

"Bum!!" mahasura terpental beberapa meter kebelakang dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya.

"Arkh...."

"Sial dia berhasil mengenaiku, aku bisa mati jika tidak segera bangkit" rintih mahasura.

"Hahaha..."

"Apa cuma segitu saja kekuatan seorang raja kera putih yang di gadang-gadang mampu bersaing dengan para bangsa naga" ucap makhluk itu seakan sudah memastikan kemenangan nya.

"Sebaiknya aku menghabisimu sekarang kera bodoh. dengan begitu berkuranglah penghalang ku untuk membawa bocah itu" ucap makhluk itu lagi.

"Wus!!"

Sebuah bola energi yang cukup kuat di lesatkan oleh makhluk itu untuk menghabisi mahasura.

"Duar"

Mahasura pun hancur menjadi kepulan asap putih yang membumbung tinggi.

Sura, apa kali ini kau benar-benar meninggalkan ku, gumam kantata dalam hati yang melihat mahasura kembali hancur menjadi kepulan asap setelah sebelum nya oleh laksmi.

"Hahah ahaha..... Hahahahah"

Sekarang giliranmu macan, ucap makhluk itu denga percaya diri nya.

Sementara putra di buat tidur oleh mbah gunto, agar tidak menanyakan keberadaan mahasura dan kantata.

"Kau sudah berani menghabisi temanku, maka kau harus menerima akibatnya" ucap kantata yang terlihat sudah berapi-api untuk menghabisi makhluk itu.

Tapi belum sempat kantata menyerang. tanah yang mereka pijaki berguncang hebat seolah akan terjadi ledakan dari bawah.

Apa ini, kenapa tanah tiba-tiba berguncang. apa ada sesuatu di dalam sana. gumam makhluk itu dengan raut wajah panik.

"Dar!!...."

"Dar!!...."

"Darrr!!"

Ledakan demi ledakan menyembur dari bawah tanah, dan menyerang makhluk itu bertubi-tubi. sehingga membuat makhluk itu kewalahan oleh serangan dadakan itu.

"Sial sebenarnya apa yang terjadi. mengapa tiba-tiba saja ada serangan dari bawah tanah. apa mungkin ada bantuan? atau ini serangan dari macan itu?. makhluk itu tampak bertanya-tanya dalam hatinya, sambil berusaha menghidari serangan itu.

Beberapa menit berlalu. makhluk itu tampak kelelahan dan mulai tidak bisa menghindari serangan dadakan itu lagi sampai dia terkena serangan itu, dan nampak tergeletak tak berdaya.

"Arkh..."

"Arkh..."

Sial sebenarnya serangan siap ini? mengapa kekuatan nya begitu dasyat. dan siap dalang di balik serangan ini? makhluk itu tampak bertanya-tanya dalam pikiran nya dengan keadaan yang masih tergeletak tak berdaya.

Serangan siapa itu, mengapa kekuatan nya begitu dasyat. apa mungkin serangan ini milik mahasura? ahh... tidak mungkin. aku tidak merasakan ada energi nya di sini. tapi serangan milik siap itu apa mungkin ada bantuan dari nyai ambar? kantata juga nampak bertanya-tanya dalam benaknya.

Belum sempat kantata mendapat jawaban. ada sesuatu yang muncul dari bawah tanah dengan energi yang sangat kuat. dan melesat menghampiri makhluk itu, yang tampak sedang memulihkan tenaga nya.

"Blus!!"

"Sret!!"

"Bagaimana siluman?... apa kau masih ingin bermain-main denganku? dasar makhluk bodoh" ucap mahasura yang muncul dengan sekujur badan di selimuti api.

1
Usmi Usmi
lelert si putra
Mbak Fitri
ceritanya bagus saya suka bc novel seperti ini
anggara: thanks
total 1 replies
Usmi Usmi
putra kurang gemlengan nya
Usmi Usmi
semangat Thor
anggara: terimakasih
total 1 replies
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
anggara: trmksh
total 1 replies
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!