Tak kusangka aku bisa jatuh cinta.
Sebuah cerita hidup perjuangan Daniah, seorang yang rela menjadi gadis penebus hutang orang tuanya. Terpaksa Menikahi tuan muda kaya raya yang bisa melakukan apa saja.Dia memasuki pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap dicintai.
Apakah dia berhasil lepas dari cengkraman tuan muda yang melemparkan kontrak pernikahan padanya, atau semakin terjerat dan tidak bisa lari kemana-mana. Karena tuan muda itu mulai mengikatkan rantai cinta di lehernya. Dibumbui dengan cerita manis bagaimana tuan muda berusaha menunjukan cintanya dan kisah lucu serta mengharukan yang membuat hati bergetar.
Jangan lupakan Han, sekertaris misterius yang akan selalu berdiri di belakang tuan muda. Seseorang yang akan melakukan apapun agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya untuk tuan mudanya.
Update : Rabu
IG : tulisan_lasheira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Laporan Pak Mun
Saga dan Sekretaris Han sudah masuk ke dalam mobil.
“Katakan pada Pak Mun tidak perlu membangunkan gadis itu!”
“Baik Tuan Muda.”
Sekilas Han melihat senyum samar di bibir Saga. Mereka melajukan mobil kembali ke rumah. Sekretaris Han mengirimkan pesan kepada Pak Mun. Lalu dia meletakan hp, dan fokus mengemudi.
“Tuan Muda.”
“Hemm.”
“Dua bulan lagi Nona Helena akan kembali.” Han melirik kaca spion. Saga masih terdiam sambil menyandarkan kepalanya, memejamkan mata. “Dia akan mengadakan pameran tunggal kepulangannya ke tanah air. Apa Anda mau saya mengurus semuanya.” Han melihat kaca spion lagi, Saga belum bereaksi. “Sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan diri untuk menjadi sponsor, tapi kalau mereka tahu Tuan Muda akan menjadi sponsor Nona Helena, mereka pasti akan mundur dengan sukarela.”
“Lakukanlah. Aku ingin lihat sebaik apa dia hidup selama ini.”
“Baik Tuan Muda.”
Mobil menyusuri jalanan yang mulai lengang. Mobil melaju dengan cepat masuk ke dalam gerbang besar, dan sampailah di depan rumah utama. Saga keluar dari mobil sementara Pak Mun sudah menunggu di depan pintu dan berjalan mendekat.
“Selamat datang Tuan Muda.”
“Pulanglah,“ katanya pada Han.
Han yang sudah mau ikut masuk menghentikan langkah kakinya. “Baik Tuan Muda. Selamat istirahat.” Dia menundukkan kepala, menunggu sampai Saga masuk ke dalam rumah. Baru berbalik menuju mobil yang dia kendarai tadi. Keluar dari gerbang utama.
Pak Mun membatu Saga melepaskan jas, dipegangnya pakaian itu seperti memegang sesuatu yang sangat berharga. Saga duduk di kursi, sementara Pak Mun berjalan ke belakang mengambilkan sandal rumah. Dia melepaskan sepatu Saga dan meletakan sandal di dekat kaki.
“Ada kejadian apa hari ini di rumah?”
Pak Mun mendekat dan menyerahkan hp yang dia keluarkan dari kantong bajunya.
“Nona muda bertengkar dengan Nona Jenika, Nona Sofia dan pagi tadi juga dengan Nona Clarissa.”
“Hebat sekali, siapa yang menang?”
“Sepertinya nona muda yang menang. Anda bisa melihat dua vidio di hp ini.”
Saga membuka hp yang tadi diberikan Pak Mun. Adegan drama perkelahian tiga lawan satu. Wajahnya berkerut sebentar, tapi tidak lama sudah terdengar gelak kecil setelah mendengar kata pamungkas yang dikeluarkan Daniah untuk menjatuhkan Clarissa. Mental Clarissa sepertinya langsung down setelah mendengar kalimat “Haha, ternyata wanita yang disukai Tuan Saga bukan Nona Clarissa ya."
Gadis ini ternyata benar-benar lumayan.
Seperti habis menonton pertunjukan yang membuatnya puas. Sekarang Saga beralih melihat vidio yang kedua. Senyumnya kembali terlihat apalagi saat adegan Daniah mengebrak meja dan meletakan sendoknya.
"Rambutnya benar-benar lurus"
Mata Saga melihat vidio yang sedang diputar.
“Apa kalian bisa berhenti bersikap mengerikan seperti ini?” Daniah bangun dari tempat duduknya, memandang ibu mertua dengan kesal. “Bisakah kalian tidak menggangguku, mari hidup di tempat mengerikan ini tanpa saling mengganggu.”
“Beraninya kau bilang ini tempat mengerikan, kau tahu kau wanita beruntung yang bisa menikah dengan Kak Saga.”
“Ya, ya, aku wanita beruntung yang bisa menikah dengan Tuan Saga.” Daniah terlihat menggigit bibirnya geram.
“Apa kau pikir kalau kau meluruskan rambutmu kamu bisa seperti Kak Helena?”
Saga yang melihat vidio itu menatap tajam, bibirnya bergetar. Pak Mun yang berdiri di sebelahnya sudah ingin mengambil hp di tangan Saga, tapi tentu dia tidak berani melakukannya.
“Aku tidak meluruskan rambutku karena ingin mirip dengan siapa pun.”
“Haha benarkah, tidak tahu malu. Kau itu licik sekali, apa itu yang diajarkan ibumu padamu.”
“Hentikan! Jangan menghina ibuku. Kalau kau mau aku pergi suruh kakakmu itu menceraikan aku. Suruh dia mengusirku dari rumah ini. Aku akan pergi keluar dari rumah ini dengan bahagia. Aku akan memeluk kalian dan berlutut di kaki ibu mertua karena bahagia.”
“Kau!”
Saga menjatuhkan hp ke lantai.
Beraninya kau mengucapkan kata cerai dari mulutmu tanpa izinku. Sepertinya aku sudah terlalu baik padamu sampai kau bisa berfikir kurang ajar begitu.
Saga bangun dari duduk. Pak Mun mengambil hp yang tadi dijatuhkan Saga.
“Apa dia belum makan malam?”
“Nona makan malam dengan mi instan bersama para pelayan di rumah belakang.” Saga menghentikan langkahnya. Menunggu cerita lebih lanjut. “Nona muda menyapa para pelayan dan mengajak mereka bicara terlebih dulu. Lalu mereka sudah makan malam bersama tadi.”
“Tidak usah mengantarku, istirahatlah.” Saga menyuruh kepala pelayan tidak mengikutinya.
“Baik Tuan Muda, selamat istirahat.” Pak Mun menundukkan kepalanya, dan menunggu sampai Saga menaiki tangga dan hilang menuju kamarnya. Lalu ia pun beranjak juga, menuju kamarnya sendiri. Menghela nafas dalam. Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh tuan mudanya.
BERSAMBUNG........................
ini cerita tuan saga knpa harus di hilangin separo nya sih jdi kurang greget ,biasanya bnyk adegan daniah berantem mulu sama si han ,awal saga masih galak bgt klo yg sekarang kaya to the poin gtu ceritanya