Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 14_Mabuk
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
"Iya tuan muda, ada apa?" tanya Kyra menghentikan langkah kakinya.
"Duduk dan makan." seru Gavin.
Kyra yang merasa takut pun langsung duduk di tempat, dia mengambil makan siang untuk dirinya juga pastinya, entah mengapa sikap Gavin itu terus berubah-ubah kepadanya? kadang sang suami terlihat perhatian dan perduli kepadanya, tapi kadang Gavin juga menunjukkan sikap dingin dan menakutkan kepada Kyra.
Makan siang di pun berlalu dengan kesepian, Kyra dan Gavin fokus dengan pikiran mereka masing masing hingga tak lama Gavin sudah selesai dengan makan siang nya dan langsung kembali ke kamarnya.
"Aku akan ke ruang kerja ku lagi jadi jangan pernah ganggu seperti tadi." tegas Gavin meninggalkan Kyra begitu saja.
"Baik tuan muda." jawab Kyra bahkan belum selesai menjawab namun Gavin sudah pergi saja dari sana.
Kyra pun menyudahi juga makan siang nya karena nafsu makannya sudah menghilang, dia segera membersihkan sisa-sisa makanan mereka.
Setelah itu dia langsung masuk ke dalam kamarnya sambil merenung di balkon kamarnya yang bisa langsung melihat ke arah taman yang cukup indah, dia juga bisa melihat balkon kamar milik Gavin yang terlihat lebih luas dan lebih tinggi dari balkonnya, entah mengapa Kyra berharap agar Gavin keluar juga.
"Kyra kamu kenapa sih? Ingat tuan muda Gavin tidak bakalan bisa tertarik dengan pembantu kayak kamu." seru Kyra memperingatkan dirinya sendiri.
Setelah dia merenung sejenak akhirnya Kyra memutuskan untuk masuk ke dalam karena di luar sudah mulai gelap dan seperti nya akan segera turun hujan.
Apartemen yang cukup tinggi namun untung saja apartemen milik Gavin berada di lantai lima jadi tidak terlalu tinggi karena memang apartemen di lantai lantai bawah maka harga nya akan semakin mahal dan apartemen milik Gavin termasuk paling mahal, karena apartemen apartemen di atas semuanya tidak ada balkon seperti para pemilik apartemen bahwa yang semua ada balkon, dan di dalam apartemen Gavin jauh lebih mewah dari pada yang lainnya.
Malam pun tiba, bahkan Kyra mencari keberadaan sang suami tidak ada karena Gavin ternyata sore tadi sudah pergi entah kemana Kyra pun tak tahu.
.
Di sisi lain dari sore tadi Gavin memang sudah pergi, dia menuju ke bar milik sahabatnya siapa lagi kalau bukan Simon, di sana juga ada para sahabat nya itu.
"Lo kenapa Vin?" tanya Niel yang sangat tahu sekali kalau sahabat nya itu seperti nya ada masalah.
Yang lainnya mendengar ucapan Niel pun langsung melihat ke arah Gavin yang memang dari awal datang sudah terlihat loyo dan lemes.
"Lo ada masalah sama bini lo?" tanya Mike yang ceplas-ceplos sekali.
"Enggak." sahut Gavin singkat.
"Lo belum bisa menerima istri elo?" tanya Willy tiba-tiba dan sialnya tebakan nya benar sekali.
"Sob asal lo tahu ya pernikahan ini juga atas persetujuan elo Vin, gw cuma bisa kasih saran buat elo lebih bisa mengatur perasaan elo, inget yang jadi tumbal di sini bukan hanya elo doang, tapi istri elo juga." ucap Niel dengan bijaknya dan di setujui oleh yang lainnya.
"Kalau elo gak mau sama Kyra, cerai in Kyra dan elo bisa kasih Kyra ke gw, gw juga bisa kok nafkahi nya." ucap Simon yang tiba-tiba masuk dengan membawa dua botol wine yang cukup mahal itu dan termasuk minuman dengan alkohol cukup banyak di sana.
Gavin yang mendengar hal itu pun langsung mendelikkan matanya, dia memang sedang bimbang, namun dia tidak ada sama sekali pemikiran untuk hal seperti itu.
"Lo kalau ngomong bisa lebih halus dikit gak sih? Siapa juga yang bakalan cerai, gw baru nikah dan belum jebol gawang enak aja. Inget ya di kamus gw gak ada yang namanya perceraian kapan pun selain pasangan gw selingkuh." tegas Gavin yang memang itu lah prinsipnya selama ini.
Simon, Niel, Willy dan Mike hanya mengangguk kan kepalanya dengan senyum-senyum gemas melihat sikap Gavin.
Mereka tahu kalau Gavin itu sebenarnya ada rasa dengan istrinya namun Gavin hanya terlalu gengsi untuk mengatakan nya.
"Kalau elo pingin prinsip kayak gitu, kenapa elo gak cintai aja istri elo?" tanya Willy membuat Gavin diam, dia bingung harus mengatakan apa lagi sekarang ini.
"Karena gw yakin kalau istri elo tuh gak bakalan melakukan hal hal yang merugikan elo." lanjut Willy dengan bijaknya, untuk yang bilang Willy bukan Mike atau Simon.
"Udah gw gak mau bahas itu, lebih baik sekarang kita seneng seneng aja gw pusing." ucap Gavin.
Akhirnya mereka pun minum-minum hingga larut malam, bahkan Gavin sudah mulai mabuk di buat nya dan bahkan sudah mulai tepar karena terlalu banyak minum.
"Mendingan gw telepon Max dulu biar dia jemput nih tuan muda nya." ucap Simon dan di angguki yang lainnya.
Teman teman Gavin lainnya mabuk tapi mereka masih sadar, sedangkan Gavin benar benar sudah mabuk berat bahkan dia sudah mulai melantur.
Tak lama Max datang dengan terburu-buru saat mendapatkan kabar dari sahabat tuan muda nya bahwa tuan muda nya itu sedang mabuk.
"Tuan muda." panggil Max datang ke ruang VIP tersebut.
"Max akhirnya kau datang, buruan bawa tuan muda mu itu pergi kasihan juga kalau istrinya menunggu nya, pasti dia menunggu Gavin begitu lama." ucap Mike dan di angguki oleh Max.
Dia pun pamit dengan memapah Gavin menuju ke mobil tuannya itu karena memang dia datang menggunakan taksi agar dia tidak repot mengambil kembali mobil tuan nya itu, karena memang kebetulan apartemen nya berada di atas apartemen tuan muda nya itu sehingga dia tidak perlu susah susah bolak balik.
.
Di sisi lain Kyra masih mondar-mandir menunggu kedatangan Gavin, dia sama sekali tidak tahu kemana Gavin berada sekarang ini karena pria itu tak berpamitan kepada dirinya, bahkan nomor telepon tuan muda nya saja dia tidak tahu.
"Kamu harus sadar diri Ra, siapa tuan Gavin dan juga siapa kamu hingga harus di perhatikan dan di kasih kabar oleh tuan muda." ucap Kyra dengan air mata yang sudah mulai luruh begitu saja dan juga dia merasa terlalu sesak dadanya mengingat bagaimana sikap suaminya itu.
Kyra adalah sosok wanita yang cengeng sebenarnya namun hanya saja tertutup oleh canda tawanya karena dia tidak ingin orang lain tahu kesedihan nya.
"Kamu kenapa sih Ra nangis kayak gitu? Aku mohon jangan pernah ada rasa untuk tuan muda." seru Kyra dengan menyalahkan dirinya sendiri karena sudah menangis begitu saja untuk tuna muda nya itu.
Karena terlalu lelah menangis, dia pun langsung menuju kamarnya dan mencuci muka di kamar mandi kemudian berbaring di kasurnya karena jujur batin nya terlalu capek hari ini, bahkan jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas namun tidak ada tanda tanda suaminya akan pulang.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...