Seorang Gadis Yatim Piatu, yang memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan.
Namun memiliki banyak rahasia, yang hanya si ketahui oleh kakak dan adiknya. Bahkan ia juga menyembunyikan identitas dirinya, dengan berpenampilan culun. Menyembunyikan kemampuannya, yang ternyata membuat seorang pria takjub.
Dwi panggilannya, ia juga menyembunyikan warna berbeda di kedua matanya.
Bagaimana kisahnya?? Suka-suka kalian ajaaaa.... 😁😁😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Saat Dwi hendak melangkahkan kakinya, lengannya di tarik seseorang. Sampai ia hampir menabrak dada, si penabrak. Tapi kedua tangannya reflek terangkat, sehingga menahan tabrakan itu terjadi.
Sehingga kedua telapak tangannya, berada di dada seseorang saat ini.
Dwi melihat si penarik, ia menepis kasar tangan tersebut.
"Jangan berani melakukan sentuhan fisik dengan saya, ada apa?" ucap Dwi dengan menatap tajam Evan, wajahnya benar-benar dingin
Evan tak menyangka bila ia, akan dipertemukan dengan perempuan sedingin ini. Bahkan lebih dingin darinya, ia bisa merasakan aura intimidasi di sekitarnya.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Evan tak kalah tajam menatap Dwi, Dwi mengangkat salah satu ujung bibirnya.
"Ck.. tidak penting" Dwi segera berbalik dan meninggalkan Evan, dengan rasa penasaran yang sangat besar.
Evan pun mengusap kasar wajahnya, ia jadi merasa kesal sendiri.
"Siapa kamu sebenarnya, aku yakin kamu bukan perempuan biasa. Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan??" gumamnya seraya memperhatikan punggung Dwi, yang
semakin menjauh.
.
.
Sesampainya di rumah sakit, ternyata anak tadi sudah mendapatkan perawatan. Kini ia berada di ruang perawatan, tentunya di temani sang ibu.
Ceklek
"Assalamu'alaikum" ucap Dwi dan Aca
Sang ibu yang sedang duduk di samping ranjang sang anak, langsung menoleh dan tersenyum.
"Wa'alaikum salam, Masuklah" ucapnya, ia pun berdiri dan berpindah tempat.
Kini mereka sudah sudah duduk di sofa, yang di sediakan di ruangan tersebut. Tentunya wanita ini, bukan dari kalangan biasa. Karena ia meminta ruang perawatan VVIP, untuk sang putra.
"Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih, dokter bilang... bila ada sedikit keretakan di tulang rusuknya. Namun tidak terlalu membahayakan, karena selain putraku masih muda. Sehingga pembentukan tulang, akan membantu penyembuhan nya. Hanya di bantu dengan vitamin dan istirahat yang cukup, seandainya kamu tadi tidak bergerak cepat. Huft... Aku tak tau apa yang terjadi pada putraku, terima kasih." jelas sang ibu
"Alhamdulillah, syukur lah." ucap Aca menghembuskan nafas lega, begitu juga dengan Dwi.
"Mmm... Sebelumnya saya mau tanya, apa nyonya memiliki musuh?" tanya Dwi, dahi wanita itu berkerut.
"Musuh??" Aca dan Dwi mengangguk
"Aku tidak terlalu yakin, karena aku baru pindah ke negara ini 1 bulan lalu. Setelah 7 tahun tinggal di Korea, aku memang pergi dari negara ini karena suatu hal. Menyembuhkan luka, dari pria yang seharusnya menjadi ayah kandung anakku. Tetapi karena ada pekerjaan, yang tidak bisa terwakili oleh siapapun. Membuat mau tak mau, aku harus kembali menginjakkan kaki ke negara ini." jawabnya, Aca dan Dwi mengangguk paham
"Apa pria itu sudah menikah?" tanya Aca
"Aku tidak tau, hanya saja kabar terakhir yang aku dengar 2 bulan lalu bila ia akan menikah dengan wanita yang ia bilang adalah kekasihnya." jawab wanita itu
"Jangan bilang, bila pria itu yang melakukan hal ini? Aku sengaja menjauh darinya, karena penolakan yang aku dapatkan saat meminta pertanggung jawaban 7 tahun lalu. Aku sudah bertekad, untuk tidak mempertemukan putraku dengan ayah kandungnya. Aku tidak mau putraku sakit hati, menerima penolakan dari ayah kandungnya. Cukup aku yang merasakannya, jangan putraku. Kami sudah hidup bahagia selama 7 tahun ini, tanpa ada dirinya." lanjut wanita tersebut, kini wajahnya terlihat cemas
"Bagaimana ini?? Sepertinya aku harus cepat kembali ke Korea, aku tidak mau putraku mengalami hal yang lebih buruk dari ini. Aku tau pria itu bukan orang biasa, mudah baginya menemukan kami. Tapi aku tidak menyangka bila ia akan melakukan hal sekeji ini, untuk menolak keberadaan putranya." tubuh wanita itu kembali bergetar, padahal selama ini ia sudah bisa menguasai diri bila serangan panik menderanya.
Dwi menggenggam kedua tangan wanita tersebut, memberikannya ketenangan. Wanita itu mengikuti instruksi dari Dwi, untuk menenangkan dirinya.
Lambat laun, wanita itu kembali tenang.
"Apa nyonya mengenal wanita ini?" tanya Aca, setelah dirasa cukup tenang. Aca memperlihatkan tangkapan layar pada video, yang ia dapatkan tadi. lalu memperjelas gambar pelaku penyerangan tersebut, agar lebih mudah memperlihatkan nya pada wanita tersebut.
Wanita itu menyipitkan kedua matanya, ia seperti kenal dengan wanita ini. Lalu tak lama membulatkan kedua bola matanya, ia kembali menatap Aca dan Dwi secara bergantian.
"J-jangan bilang, p-pelakunya adalah wanita ini.. " ucap Wanita itu, seraya menutup mulutnya dengan salah satu telapak tangannya.
"Siapa dia??" tanya Dwi
"D-dia adalah kekasih dari pria b*jingan, yang sudah menghamili dan tidak mau bertanggung jawab. D-dia juga merupakan mantan sahabatku dulu, wanita yang menghalalkan segala cara untuk membuat hubunganku dengan pria itu retak dan berakhir tidak menyenangkan." jawab nya
"Maksud nyonya?" tanya Aca, wanita itu menghembuskan nafas pelan dan bahkan terdengar berat.
"Dulu aku bersahabat dengannya, lalu memiliki kekasih. Pria b*jingan itu, mantan sahabatku ternyata menyukai pria b*jingan itu, sehingga membuat aku seolah selingkuh darinya. Entah dapat darimana foto-foto saat aku tak sadarkan diri, dan di gendong oleh seorang pria. Yang ternyata pria itu menemukan aku tak sadarkan diri, karena saat itu aku pingsan yang disebabkan oleh kehamilanku. Bahkan saat itu, aku tersadar di rumah sakit. Dan dari situlah aku baru tau, bila aku tengah hamil 2 minggu. Pantas saja, aku merasa lemas dan pusing.... "
"Tapi naas... Saat aku hendak meminta pertanggung jawaban dari pria b*jingan itu, aku memergokinya tengah bertukar keringat dengan mantan sahabatku. Hahahaha... Miris memang, sakit sekali rasanya. Aku terlalu naif, karena mempercayai pasangan yang sama-sama sampah itu. Ternyata, mantan sahabatku memperlihatkan foto dimana aku dibopong seorang pria saat tak sadarkan diri saat itu. Saat aku bilang aku hamil, b*jingan itu malah menuduh ku telah tidur dengan pria yang menolongku. Karena hasutan wanita ular itu, dan ia pun dengan mudahnya tidur dengan wanita ular itu. Dengan alasan aku yang sudah mengkhianati dia, sehingga ia membalasnya dengan hal yang sama." wanita tersebut menarik nafas panjang, tubuhnya kembali bergetar karena rasa benci luar biasa di hatinya.
"Aku yang tidak ingin kembali berbuat dosa, karena sudah khilaf berhubungan intim. Memilih untuk pergi ke Korea, daripada harus menggugurkan kandungan ini. Biarlah semuanya menjadi kenangan pahit dan pelajaran hidup untukku, agar aku tak kembali mengulang kesalahan yang sama. Tak mudah aku melewati hari, karena rasa sakit hati dan juga benci. Aku berkali-kali harus ke psikiater, karena selalu mendapatkan panik attack. Dan dokter bilang, aku mengalami depresi."
"Di sana aku melanjutkan usahaku, yang berawal dari hobi. Awalnya hanya untuk pengalihan, agar aku tak mengingat kenangan buruk itu. Membuat desain perhiasan, sehingga membuat aku bisa berdiri sendiri dan sukses dengan usahaku sendiri. Sampai akhirnya aku melahirkan putra kecilku, kalian bisa lihat wajahnya. Tanpa harus tes DNA, wajah putraku menuruni ayah kandungnya. Entah apa maksud Tuhan, melakukan hal itu?" wanita itu mengatur nafasnya, yang kembali terasa sesak.
Selama di Korea, ia tinggal dengan sepasang suami istri yang baik hati. Bahkan mau menampung dan merawatnya, selalu memberikan dukungan di saat tiba-tiba ia down.
Tanpa mereka sadari, ada yang mendengar curahan hati tersebut di luar. Ia mengepalkan kedua tangannya, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
...****************...
Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓
...Happy Reading all🥰🥰...