Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 31
Yun Li An, Pangeran kedua dan pasukanya tiba di perbatasan selatan pada sore hari, mereka disambut oleh pasukan yang berada di sana.
"Bagaimana keadaan di sini?" ucap Yun Li An setelah turun dari kudanya.
"Tidak baik, Jenderal. Pasukan kerajaan Huang siang tadi beberapa kali menyerang kapal yang berada di dermaga,"
"Lalu bagaimana pasukan Yang Mulia Putra Mahkota?"
"Mereka berada di salah satu rumah di sana, ada lebih dari 50 orang yang terluka parah,"
Yun Li An mengangguk, lalu bersama Choi Han Min pergi untuk menemui pasukan Putra Mahkota.
Kriet!
Pintu rumah terbuka, Pasukan Putra Mahkota yang berada di dalam rumah menoleh, dan segera berdiri setelah melihat Pangeran kedua datang bersama Yun Li An.
"Salam kepada Yang Mulia Pangeran Choi?" ucap Pasukan Putra Mahkota.
Choi Han Min mengangguk, "Katakan padaku semuanya!"
Pasukan Putra Mahkota terdiam, mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan pada Choi Han Min. Sebab mereka diperintah untuk menyerang kerajaan Huang oleh Putra Mahkota.
"Baiklah, jika begitu. Jenderal Yun, lebih baik kita lihat bagaimana keadaan di dermaga," ucap Choi Han Min.
Yun Li An mengangguk. Pasukan Putra Mahkota tidak mau mengatakan apapun pada mereka, yang artinya mereka tidak mau jika Yun Li An dan Choi Han Min ikut campur urusan mereka dan Putra Mahkota.
Jadi apapun yang terjadi pada mereka nanti, itu bukanlah urusan Yun Li An dan Choi Han Min.
Mereka berdua keluar dari rumah itu, dan berjalan menuju dermaga.
"Jenderal Yun, Yang Mulia. Rumah untuk kalian beristirahat sudah siap, lebih baik kalian beristirahat lebih dulu," ucap Kepala Pasukan.
"Tidak, kami akan melihat dermaga dulu. Kami ingin memastikan seperti apa kerusakan dari serangan Pasukan kerajaan Huang,"
Pasukan Yun Li An sangat kagum akan Jenderal mereka, baru saja tiba namun dia langsung melihat kondisi yang ada.
Seolah tidak merasa lelah, setelah setengah hari berkuda. Begitupun dengan Pangeran kedua, yang ikut pergi ke dermaga dengan sang Jenderal.
Melihat keadaan dermaga yang hancur, dan juga sebagian kapal yang ada di sana juga hancur. Membuat Yun Li An semakin ingin mengalahkan pasukan kerajaan Huang.
"Jenderal Yun, ada tiga kapal dari arah laut datang!" ucap seorang prajurit.
Yun Li An melihat bendera yang berada di atas kapal itu, "Itu kapal kerajaan Huang, berikan aku busur dan anak panah!"
Mendengar itu, prajurit yang ada di sana segera memberikan anak panah dan juga busur pada Yun Li An.
Yun Li An menerima busur dan anak panah itu, tiga anak panah yang ada di tangannya, dia arahkan ke atas. Dan dengan kuat, Yun Li An menarik busur itu, sehingga tiga anak panah itu melesat dengan cepat.
Syuuuut!
Tiga anak panah melesat dengan cepat ke arah kapal kerajaan Huang.
Jleb!
Jleb!
"Aaaakh!"
Dua anak panah dari tiga yang Yun Li An lesatkan mengenai dua Prajurit dari pasukan kerajaan Huang.
"Mereka menyerang!" ucap salah satu Prajurit yang ada di atas kapal itu.
"Di dalam pasukan kerajaan Choi yang kemarin menyerang kita, tidak ada yang bisa melesatkan anak panah sejauh itu, dan juga tiga anak panah sekaligus, kecuali...."
"Jenderal Yun! Pasti dia yang melakukannya. Dia selalu melesatkan tiga anak panah sekaligus dalam satu kali menarik busur panahnya!"
"Kurang ajar! Dia sudah sampai di perbatasan sebelum kita datang menyerang!"
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Tentu saja kita harus mundur lebih dulu! Apa kau tidak melihat anak panah yang mengenai dua prajurit kita? Dalam jarak sejauh ini, dia bisa melesatkan tiga anak panah dengan baik,"
Tiga kapal kerajaan Huang terlihat berbalik, dan kembali ke perairan kerajaan mereka.
"Mereka berbalik!" ucap salah satu Prajurit dari Pasukan Yun Li An.
"Tentu saja, itu karena mereka menyadari jika Jenderal Yun sudah ada di sini lewat tiga anak panah tadi," ucap Kepala Pasukan.
Dari sekian Jenderal perang di kerajaan-kerajaan, hanya Yun Li An yang selalu melesatkan tiga anak panah kepada musuh, dan jarak yang dapat dia jangkau tidak main-main. Karena itu, sebagian besar dari Pasukan kerajaan musuh sudah sangat tahu, jika itu adalah Jenderal Yun dari kerajaan Choi.
"Kita kembali, besok kita akan menyerang ke kerajaan Huang sesaat setelah air laut pasang. Mereka pasti tidak akan menduga jika kita akan langsung menyerang keesokan hari, setelah aku sampai!" ucap Yun Li An.
"Baik, Jenderal Yun!"
Yun Li An dan Choi Han Min berjalan meninggalkan dermaga, dan diikuti oleh pasukannya di belakang.
"Kau yakin akan melakukan penyerangan besok?" ucap Choi Han Min.
"Tidak ada pilihan lain, jika dilihat air pasang hari ini, kemungkinan besok kita akan berkumpul di jam yang sama, dan menunggu di sini sampai air pasang datang. Karena selisih waktu air pasang besok dengan hari ini adalah 24 jam 50 menit!"
Choi Han Ming tidak begitu mengerti mengenai selisih air pasang hari ini, besok maupun beberapa hari yang akan datang. Tetapi mendengar penjelasan Yun Li An, dia yakin jika perkiraan Yun Li An akan tepat.
"Aku harap ini akan menjadi pukulan keras untuk kerajaan Huang, dan juga untuk Yang Mulia Putra Mahkota, agar dia tidak bertindak sembarangan!" ucap Yun Li An.
"Jenderal Yun, benarkah kau adalah Jenderal Yun yang selama ini aku kenal?"
Yun Li An terhenti lalu tersenyum tanpa berbalik, "Yang Mulia, jika aku berkata bahwa aku bukanlah Jenderal Yun yang anda kenali, apakah anda akan percaya?"
"Maksudmu, kau adalah orang lain?"
"Jika aku adalah orang lain, dapatkah aku bersikap seperti saat ini dalam menghadapi musuh kerajaan?"
Choi Han Min terdiam, sementara Yun Li An melanjutkan langkah kakinya.
"Pangeran kedua dari kerajaan Choi ini, aku harus lebih berhati-hati saat di dekatnya. Dia cukup sensitive dan mudah mencurigai orang lain!"
Yun Li An masuk ke dalam rumah yang sudah disiapkan oleh Pasukannya untuk beristirahat.
"Yang Mulia, anda juga lebih baik beristirahat terlebih dulu," ucap Kepala Pasukan.
"Iya,"
Choi Han Min masuk ke dalam rumah, yang berada di samping rumah yang ditempati oleh Yun Li An.
Kepala Pasukan sendiri menatap rumah yang ditempati oleh Yun Li An, "Apa maksud dari ucapan Yang Mulia Pangeran kedua tadi?Jenderal Yun yang sekarang, bukanlah Jenderal Yun sebelumnya?"
Dengan bingung Kepala Pasukan berbalik dan berjalan menuju pasukannya.
...----------------...
Ana : Maaf ya kakak semua, kalau Ana upnya kadang telat. Agak ribet bikin konflik perang 😅. Di tambah ini karya pertama tentang peperangan antar kerajaan, yang Ana buat dari awal sampe chapter sebanyak ini.
Tapi Ana berharap, kakak semua menyukai karya Ana ini. Terima kasih atas dukungannya, serta terima kasih juga sudah menjadi pembaca setia karya-karya Ana, yang masih pemula ini 🙏🙏😊.
dan dari kerajaan mana asalnya. jangan sampai mata mata dari kerajaan Huang deh.
Seandainya Raja wu menikah dg orang lain bagaimana pembagian kerajaaan ini?
sedangkan pulau & pembangunan nya hasil keringat jendral Yun?
hrs dapat kaisar yg hebat, dingin dan tak tersentuh wanita tp bucin akut sama jendral Yun 🤣🤣🤣🤣hrs ya thor.. 🤣