Menceritakan kisah cinta laura saat masih masa masa remaja,pahit manisnya cinta saat masa remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Kabar kehamilan Arabella membuat semua para guru terkejut. Hal itu tidak pernah terbayang akan menimpa sekolah Nusa Bangsa. Bagaimana reputasi sekolah kedepanya jika kabar kemilan Arabella sampai tersebar keluar.
Devan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. kedua orang tuanya sampai harus datang kesekolah.Para guru terlihat panik dan sibuk sendiri sendiri.Devan memutuskan masuk ke ruang UKS memastikan keadaan Arabella.
"Apa yang terjadi kenapa orang tua kita harus datang kesekolah..? kata Devan
Arabella berbalik membelakangi Devan. "Aku juga gak tau. " ungkap Arabella.
Devan gelisah dan bertanya tanya ada apa ini sebenarnya.Kedua orang mereka sudah tiba di sekolah. Kepala sekolah mempersilahkan mereka untuk masuk ke ruang guru. Devan dan Arabella di panggil untuk ikut masuk ke ruang guru.
Betapa terkejutnya mereka mendengar pengakuan dari kepala sekolah bahwa anak mereka Arabella sedang hamil. Ayah Arabella berdiri dan melotot ke arah Arabella dan Devan. Mereka tak percaya bahwa anak gadis kesayangannya itu kini telah hamil.
Ibu Arabella terlihat menangis meratapi nasibnya. Betapa malunya jika semua orang tau anak mereka hamil duluan apa lagi masih duduk di bangku SMA.
Ayah Arabella menunjuk. "Katakan apa benar yang di katakan kepala sekolah barusan..!!! " Bentak nya.
Arabella tertunduk diam.
"Cepat katakan. Jangan diam saja..! "
Arabella berlutut. "Maafkan Arabella ayah..?"
Melihat itu ayah Arabella terduduk lemas tidak percaya dengan yang di katakan anaknya. Ayah Arabella berdiri dan menghampiri Devan.
Ayah Arabella mencengkram leher Devan. " Kamu yang sudah menghamili anak ku...?!! "
Devan tersontak kaget.. " Gak om... saya tidak pernah sedikitpun menyentuh Arabella ya kan bell...?" ucap Devan
Bella hanya terdiam.
"Jawab bell jangan diem aja. Bilang ke orang tuamu kalo bukan aku yang menghamilimu. "
Ayah Devan menangkis tangan ayahnya Arabella. "Jangan asal menuduh anak saya ya. Anak saya gak mungkin menghamili anak kamu.. "
"Coba tanya anak kamu siapa ayah dari bayinya...? "
Bella menangis. "Cukup ...kamu yang sudah menghamiliku... " Bella menunjuk ke arah Devan.
"Jangan sembarangan kamu bell. Kapan aku pernah menyentuh kamu. Kita pacaran aja baru ada beberapa hari itupun karena aku terpaksa. Jadi mana mungkin aku menghamilimu. "
"Buakk.... "
Tibat tiba ayah Arabella melancarkan bogeman ke wajah Devan. Darah keluar dari bibir Devan. Ibu Devan teriak histeris melihat anaknya di pukul pas di hadapanya. Suasana menjadi semakin tegang dengan adanya pengakuan Arabella.
"Kurang ajar kamu berani menghamili anak saya..!! "
"Saya bersumpah saya tidak pernah menyentuh Bella. Saya berani buat tes DNA. "
Melihat suasana yang semakin memanas kepala sekolah menenangkan mereka. Perawat UKS masuk ke dalam ruangan.
"Tadi saya sudah memeriksa dan bertanya kepada Nak bella. setelah saya hitung dari periode terakhir datang bulan nak Bella, kemungkinan kehamilan nak bella kisaran berumur 1 bulan lebih. "Ungkap perawat UKS.
Mendengar pernyataan itu Devan sedikit lega. Dia datang ke kota ini belum ada satu bulan. Dia juga berpacaran dengan bella baru satu minggu lebih jadi mana mungkin dia menghamilinya.
"Kamu dengar itu anak saya gak mungkin menghamili anak kamu..!! "ungkap ayah Devan.
Ayah Arabella semakin murka mendengar pernyataan perawat UKS. Bisa bisanya anaknya menuduh orang lain yang menghamilinya. Dia menarik tangan Arabella dan mendesak siapa yang berani menghamilinya.
Arabella menjelaskan yang sebenarnya. yang menghamilinya adalah orang lain Dia sudah tidak bersekolah .Mereka berkenalan saat di cafe dan masih menjalin hubungan hingga saat ini. Devan merasa lega karena dia sudah terbebas dari tuduhan. Selama ini juga Arabella tidak pernah menyukainya melainkan hanya memanfaatkannya saja.
Arabella di tarik keluar menuju mobil. Ayah dan ibunya terlihat begitu marah dan malu dengan kelakuan anaknya. Kepala sekolah meminta maaf atas ketidak nyamanan ini. kedua orang tua Devan berpamitan meninggalkan sekolah bersama Devan.
***************
Pagi itu saat berbaris kepala sekolah memberikan pengumunan bahwa Arabella sudah keluar dari sekolah. Untuk menghilangkan kesalah fahaman kepala sekolah menjelaskan bahwa kehamilan Arabella bukan di sebabkan Devan melainkan orang lain.Sepengetahuan semua orang Devan adalah pacar Arabella.
Kepala sekolah meminta anak anak untuk tidak usah membahas nya lagi.mereka juga harus bisa menjaga diri dan martabat sekolah. Naura terkejut mendengar kalo Arabella hamil. Tapi sedikit lega ternyata bukanlah Devan laki laki yang menghamilinya.
Kepala sekolah berpesan agar menjaga pergaulan mereka. Jangan sampai menyesal saat sudah terjadi .masa muda masih sangat panjang dan masa depan cerah menanti. mereka membubarkan diri dan masuk ke dalam kelas masing masing.
Tentu saja berita itu membuat heboh satu sekolah. Tapi mereka tidak berani terang terangan membicarakannya sembarangan. kalau terdengar oleh guru bisa mendapat hukuman.
"Gak nyangka gue Bella bakal hamil. " kata lely.
"Udahlah kita gak usah bahas ini lagi.. kasian Arabella... "sahut Naura.
"Kasian kau bilang dia udah begitu jahat loh sama kamu Nau..! "
"Apa itu karma ya buat dia..? "Ucap Riana.
Nando mendekat. "Bener kata Naura kita gak usah bahas ini lagi gak ada gunanya, Ya gak Nau... "
Naura mengangguk." Iya aku malah prihatin mendengarnya.Dia harus mengalami hal ini padahal jalanya masih panjang harusnya dia bisa sekolah tinggi dan menggapai masa depan yang cerah."
Mereka semua terdiam mendengar perkataan Naura. Hari ini proses ajar mengajar belum kondusif seperti biasa. Sekolah akan mengadakan pariwisata kebogor sehingga para guru sibuk menyiapkan segala perlengkapannya.
Naura berjalan kearah pintu. "Aku ketoilet dulu ya...? "Kata Naura
"Mau aku temenin gak.. "Ucap lely.
"Gak usah gak papa.. "
Sekembalinya dari toilet Naura melihat Devan dudu termenung di bawah pohon taman sekolah. Naura menghampirinya sekedar ingin menghibur Devan.
" Hai kak.... boleh aku duduk disini...?
Devan bergeser. " Ia boleh Nau... Kamu dari mana...? "
"Aku dari toilet kak. Aku perhatikan kak Devan lagi sedih ya. Apa ada yang sedang kak Devan pikirkan.Ingat kan aku siap dengerin semua keluh kesah kak Devan ...! "Naura tersenyum.
Naura menunjuk pipi Devan. "Loh itu pipinya kak Devan kenapa kok jadi lebam gitu..? "
Devan memegang pipinya. " Ini di pukul ayahnya Bella. Awalnya dia mengira aku yang menghamilinya jadi aku dapat bogeman mentah darinya. "Devan tertawa.
"Pasti sakit banget ya kak. Kakak juga pasti terkejut mengetahui bahwa bella hamil. ?"
"Ia Nau aku sangat terkejut tapi juga senang karena sekarang aku terbebas darinya. Setiap hari dia selalu mengancam ku sekarang aku lega.. "
"Cuma aku juga kasian padanya. Ayahnya terlihat begitu marah aku takut dia akan di hajar oleh ayahnya.. "
"Masih sempat sempatnya kak Devan mikirin itu ya. Ya gak mungkin Bella di hajar kak bagaimana pun juga Bella itu anaknya. Apa lagi saat ini bella sedang mengandung..? Tutur bella.
"Iya semoga aja.. Nanti pulang bareng aku ya Nau, Ada cafe yang menyajikan kue enak kamu mau gak..? "
" Gak..... Naura pulang sama aku...!! " Sahut Nando.
"Nando... " Naura tersentak
"Memangnya kamu siapa ngatur ngatur Naura...!! "
"Gak penting aku siapanya Naura yang jelas Naura pulang sama aku...!! " Nando menarik tangan Naura.
Devan juga menarik tangan Naura "Biar Naura yang putuskan dia pulang sama siapa...? "
Naura kebingungan dengan tingkah mereka berdua. Dia tidak bisa memilih harus pulang bersama siapa. Kedua tanggan Naura di tarik Nando dan Devan.
"Lepaskan.... Kalian ini kenapa sih..? Aku gak akan pulang sama kalian berdua. "ungkap Naura.
Devan dan Nando saling pandang.
"Nau aku sudah janji sama orang tuamu bakalan jagain kamu...!! " tegas Nando
"Aku bukan anak kecil yang harus kamu jagain.Aku juga gak pernah minta itu kan...? "Naura kesal.
"Tapi Nau.... "
"Nando aku tu dah gede bisa jaga diriku sendiri gak perlu kau atur aku harus pulang sama siapa.. "
Mendengar pernyataan Naura membuat Nando kecewa. Naura lebih memilih Devan dari pada dirinya padahal Devan baru saja di kenalnya sedang dia sudah lama berteman dengan Naura. Devan marah pergi meninggalkan mereka berdua .
semangat belajar!!!!!!
sabar ya kak masih proses.