Dalam waktu dekat, umat manusia telah mengembangkan teknologi canggih yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan antar bintang. Misi perurkan dengan harapan menemukan planet yang layak huni. Namun, saat kru tiba setelah bertahun-tahun dalam cryosleep, mereka menemukan sinyal misterius dari peradaban asing, mengubah misi eksplorasi ini menjadi perjuangan bertahan hidup dan penemuan besar yang bisa mengubah nasib umat manusia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Ramadhan Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Bab 28: Pusat dari Semua Dimensi
Setelah perjalanan yang melelahkan melalui anomali ruang-waktu, Nova Spear akhirnya melambat saat mendekati struktur raksasa yang berada di tengah dimensi pusat. Struktur itu tidak seperti apa pun yang pernah mereka lihat sebelumnya. Bentuknya tidak sepenuhnya geometris, lebih mirip sebuah makhluk hidup yang beku di antara waktu, memancarkan cahaya dari ribuan simbol kuno yang bersinar di sepanjang permukaannya.
Tim Elena berdiri di jendela observasi, menatap ke arah struktur itu dengan kekaguman dan ketakutan. Tidak ada yang bisa memastikan apakah itu sebuah bangunan, mesin, atau bahkan makhluk hidup yang lebih besar dari pemahaman mereka. Satu hal yang jelas: tempat ini adalah inti dari semua dimensi yang telah mereka lalui, pusat dari jaringan dimensi yang telah mengganggu alam semesta.
“Elena, ini... ini tidak mungkin hanya sebuah bangunan,” ujar Kara dengan nada bergetar. “Energinya terasa... hidup.”
Elena menyipitkan matanya, memperhatikan dengan cermat setiap detail. “Apa pun ini, ini bukan tempat yang diciptakan oleh peradaban biasa. Aku bisa merasakannya. Ini lebih tua dari yang bisa kita bayangkan.”
Samuel menyela dengan cepat, memeriksa data yang mereka dapatkan dari sensor. “Struktur ini memiliki emisi energi yang sangat tinggi. Ini seperti pusat energi yang mengatur semua dimensi lain. Dan aku mendeteksi sesuatu di dalamnya. Ada... sebuah inti atau pusat kendali di sana, tapi sinyalnya aneh. Seolah-olah itu bukan sesuatu yang kita bisa pahami dengan teknologi kita.”
“Kita harus masuk ke sana,” kata Elena tegas. “Jika tempat ini adalah pusat dari semua dimensi, maka inilah kunci untuk menghentikan segala sesuatu yang telah terjadi. Entitas yang kita hadapi di dimensi sebelumnya, distorsi ruang dan waktu, semuanya dimulai dari sini.”
Mark yang biasanya tenang kini terlihat gelisah. “Apakah kita benar-benar yakin dengan ini? Kita bahkan tidak tahu apa yang menunggu kita di dalam. Tempat ini bisa saja menjadi perangkap yang lebih besar dari apa yang kita duga.”
Elena memandang timnya satu per satu. “Aku tahu ini berbahaya, mungkin yang paling berbahaya yang pernah kita hadapi. Tapi kita tidak punya pilihan lain. Jika kita tidak menghentikan ini sekarang, semua dimensi akan hancur, termasuk dunia kita.”
---
Persiapan untuk memasuki struktur raksasa itu dilakukan dengan hati-hati. Mereka memutuskan untuk menggunakan sebuah kapsul kecil yang bisa membawa tim masuk ke dalam, sementara Nova Spear tetap berada di jarak aman. Mark, Samuel, Kara, dan Elena masuk ke dalam kapsul, dilengkapi dengan persenjataan dan peralatan untuk segala kemungkinan yang bisa mereka hadapi.
Saat kapsul mulai bergerak menuju pintu masuk besar di struktur tersebut, suasana di dalamnya terasa tegang. Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka temui di dalam, dan masing-masing dari mereka merasakan bahwa ini bisa menjadi misi terakhir mereka.
“Sensorku menunjukkan atmosfer di dalam stabil, tapi energinya sangat fluktuatif,” lapor Samuel saat kapsul mendekati permukaan struktur. “Kita harus bersiap menghadapi apa pun yang ada di dalam.”
Kapsul itu akhirnya mendarat dengan mulus di sebuah platform yang tampak seperti dermaga besar, seolah-olah tempat itu pernah digunakan oleh makhluk lain yang telah lama pergi. Pintu kapsul terbuka, dan mereka melangkah keluar, disambut oleh keheningan yang menakutkan. Di depan mereka, pintu besar menuju bagian dalam struktur berdiri terbuka lebar, seolah-olah menunggu mereka.
“Elena, kita harus berhati-hati,” kata Mark sambil mengangkat senjatanya. “Tempat ini mungkin penuh dengan jebakan.”
Elena mengangguk, memberi aba-aba agar timnya tetap waspada. Mereka berjalan dengan hati-hati, memasuki struktur yang dipenuhi dengan simbol-simbol kuno yang terus memancarkan cahaya lembut. Setiap langkah terasa semakin berat, bukan karena fisik mereka, tetapi seolah-olah ada sesuatu yang menahan mereka secara mental, mencegah mereka mendekat ke inti struktur.
Saat mereka semakin dalam, suara aneh mulai terdengar, seperti bisikan yang datang dari dinding-dinding di sekitar mereka. Suara itu bukanlah suara fisik, melainkan masuk langsung ke pikiran mereka.
“Samuel... apa ini?” tanya Kara dengan nada takut, mencoba menahan bisikan yang semakin kuat di dalam kepalanya.
Samuel memeriksa pemindainya lagi, meskipun jawaban yang ia dapatkan tidak memberikan kenyamanan. “Ini bukan suara yang kita dengar. Ini seperti gelombang energi yang langsung berinteraksi dengan otak kita. Sesuatu di sini mencoba berbicara dengan kita... atau mungkin memperingatkan kita.”
Mereka terus berjalan, dan akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang dipenuhi dengan perangkat aneh yang berkilauan dengan energi. Di tengah ruangan itu, mereka melihat apa yang tampak seperti sebuah inti besar, berbentuk seperti bola cahaya yang berdenyut dengan ritme lambat, seperti jantung yang berdetak.
“Itu intinya,” bisik Elena. “Tempat di mana semua energi dimulai.”
Namun, saat mereka mendekati inti itu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Cahaya dari inti berubah, dan dari bayangannya muncul sosok besar yang memancarkan aura kekuatan luar biasa. Sosok itu tidak memiliki bentuk yang jelas, tetapi mereka bisa merasakan kehadiran yang menekan jiwa mereka.
“Apa itu...?” tanya Mark, suaranya penuh ketakutan.
Makhluk itu tidak berbicara dengan kata-kata, tetapi mereka bisa merasakan pesannya langsung masuk ke pikiran mereka. Ia adalah entitas yang telah ada selama miliaran tahun, yang telah menciptakan jaringan dimensi ini untuk tujuan yang mereka belum pahami sepenuhnya. Makhluk itu menyebut dirinya sebagai Penjaga Dimensi, entitas yang bertugas menjaga keseimbangan antar dimensi.
“Jadi, kau yang menciptakan semua ini?” tanya Elena, menatap makhluk itu dengan penuh keberanian. “Mengapa? Mengapa kau menciptakan jaringan dimensi ini dan menyebabkan kekacauan di seluruh alam semesta?”
Makhluk itu tidak menjawab langsung. Sebaliknya, mereka merasakan aliran informasi yang mengalir ke dalam pikiran mereka, menunjukkan sejarah panjang tentang bagaimana makhluk ini menjaga keseimbangan dimensi, mencegah runtuhnya realitas. Namun, seiring waktu, kekuatan yang lebih besar dari luar dimensi mulai merusak keseimbangan itu, dan sekarang jaringan dimensi itu berada di ambang kehancuran.
“Apa maksudmu dengan kekuatan dari luar?” tanya Samuel, mencoba mencerna informasi yang baru mereka terima.
Makhluk itu akhirnya mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan. Ada entitas lain, lebih tua dan lebih kuat, yang berusaha menghancurkan keseimbangan dimensi untuk membuka jalan menuju realitas baru. Makhluk ini telah berperang melawan kekuatan tersebut selama jutaan tahun, namun semakin lama, ia semakin lemah. Itulah mengapa dimensi-dimensi mulai runtuh, dan entitas-entitas jahat mulai muncul.
Elena menyadari bahwa mereka berada di tengah-tengah konflik yang jauh lebih besar dari sekadar pertempuran dimensi. Mereka harus memilih apakah akan membantu Penjaga Dimensi ini untuk menghentikan kehancuran total atau mengambil risiko dan mencoba menghancurkan semuanya demi menghentikan perang yang sedang berlangsung.
“Kita tidak bisa membiarkan semuanya runtuh,” kata Elena akhirnya. “Kita harus membantu entitas ini.”