Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Gila
"Mas Haris berhenti di sini saja" pinta Raya
"Rumah mbak Raya di mana?" tanya Haris
"Di depan sana mas tapi saya turun di sini saja, terimakasih ya mas saya duluan" ujar Raya segera berjalan cepat dia tidak mau ada yang melihat dan menjadi bahan fitnah untuk mereka.
Haris melihat Raya yang berjalan cepat sambil tertunduk, perempuan ini jelas sekali sedang dalam ketakutan,ntah apa yang sedang dia alami.
Haris segera membelok kan motor nya dan pergi pulang,dia harus mandi terlebih dahulu dan pulang lagi ke rumah sakit malam ini.
"Udah pulang kamu?" tanya bu Rita dan diangguki Raya pelan.
"Bisa sendiri kan?"
"Bisa bu"
"Kenapa juga sok manja kalau bisa pergi sendiri ke rumah sakit,kamu itu harus nya mikir Ra kalau si Fadil sedang cari uang jangan sibuk gangguin terus dong"omel sang mertua.
"Permisi bu,saya masuk dulu ke dalam" pamit Raya segera masuk kamar karena tubuh nya terasa lengket akibat ASI yang terus keluar.
"Menantu durhaka, mertua belum selesai ngomel udah di tinggal pergi aja saya sumpahin kamu nggak dapat anak lagi baru tau rasa"
Raya mencium bau tubuh nya sendiri terasa sedikit amis mungkin efek dari ASI ini.
"Ya Tuhan kenapa nggak mau berhenti ASI ini ya" ucap Raya merasa sakit di p*y*d*r* nya.
Raya memutuskan untuk memeras Asi nya terlebih dahulu agar rasa sakit nya berkurang.
****
"Udah sampai kamu mas?" tanya Hilda ketus
"Hmmmm"
"Sekarang aku sama ibu mau pulang mas kamu yang gantian jagain Mikhayla di sini ya,kalau ada apa-apa hubungi aku"
"Kamu nggak nginep di sini Hil?" tanya Haris
"Nggak,aku ada kerjaan kantor mas,besok aku juga harus menemani bos ku meeting"
"Hil anak kita sakit kamu masih mikirin kantor!" bentak Haris
"Mas,aku nggak mau berdebat ya sama kamu, Mikhayla nggak bisa di jenguk juga kan jadi aku rasa nggak masalah kalau aku nggak di sini"
"Ibu gila ya kamu" tunjuk Haris
"Jaga mulut kamu Ris,kamu tau anak saya yang selama ini mati-matian bekerja untuk memenuhi kebutuhan kalian"
"Dia bekerja untuk memenuhi keinginan nya ma bukan saya,dia bekerja untuk keegoisan nya"
"Cukup mas! Ini rumah sakit bukan tempat kita berdebat, apapun pilihan ku itu sudah jadi keputusan hidup ku mas,jika kamu keberatan kamu bisa pergi" ucap Hilda lalu pergi meninggalkan Haris sendiri,bu Tati segera menyusul sang anak sambil mencibir ke arah Haris.
Haris mengusap wajah nya kasar,dia kesal terhadap apa yang terjadi saat ini Hilda benar-benar keras kepala,sakit yang di derita Mikhayla tak bisa meruntuhkan ego nya.
"Benar-benar keras kepala kamu Hil" ujar Haris melihat kepergian sang istri.
****
"Mas baru pulang?" tanya Raya yang memang sengaja menunggu sang suami di kursi tamu
"Kenapa kamu tidur di sini?"
"Ak-u menunggu mu mas,aku ingin mengatakan hasil pemeriksaan ku hari ini" jawab Raya gugup
"Ada masalah?"
"Tidak mas, Alhamdulillah semua nya baik-baik saja hanya ASI ku yang masih terus keluar sampai saat ini"
"Bagus lah kalau semua nya membaik berarti kamu sudah bisa bekerja seperti biasanya" potong sang ibu yang sengaja ikut nimbrung obrolan suami istri ini.
Fadil menghela nafas berat dia merasa lelah hari ini.
"Mau aku buat kan kopi mas?" tawar Raya
"Tidak perlu,aku lelah ingin segera tidur" tolak Fadil yang berjalan masuk kedalam kamar.
"Kalau kamu sudah pulih tidak perlu lagi menyewa pembantu,mahal!" ketus bu Rita membuat Raya terdiam.
Raya menutup pintu kamar mereka melihat Fadil yang sudah terbaring di atas ranjang.
"Mas mandi dulu"
"Aku sudah mandi di kantor,aku lelah mau langsung tidur" jawab Fadil yang sudah membuka kemeja lengan panjang nya dan menyisakan kaos dalam.
Raya ikut bergabung di atas ranjang kamar mereka tapi perasaan Raya sedikit aneh,bau tubuh sang suami tidak seperti biasanya,aroma strawberry sangat menyengat apa sabun di ruangan sang suami sabun dengan aroma strawberry dan kenapa sang suami mandi di kantor?
Berbagai pertanyaan ingin rasanya di tanyakan Raya tapi tidak mungkin karena pasti akan menimbulkan keributan.
semoga lekas sehat kembali Thor...