ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Sintia melihat sekilas pada Haris yang tampak mematung sebentar sebelum direktur itu duduk di kursi yang berjarak satu meja dari Adila.
Tak ada niatan untuk memberi tahu Adila tentang apa yang ia lihat. Sintia memilih melanjutkan makanannya dan tidak melanjutkan obrolan tentang hal itu.
"Saya ke kamar mandi sebentar ya buk." Ucap Adila sambil bangkit berdiri.
Adila berbalik dan berjalan menuju kamar mandi melihat Haris yang duduk di meja yang dekat tempat dia duduk, Adila sedikit menunduk menyapa Haris.
Haris memandang sekilas Adila kemudian dia melanjutkan makanannya kembali. Sedangkan di sisi lain Sintia tampak merasa canggung dengan Haris.
Adila berjalan menuju kamar mandi, saat ia sampai di depan pintu kamar mandi, tangan Adila di pegang oleh Molly yang berwajah cemberut.
"Kamu kenapa pergi sendiri, aku sama Joan nungguin kamu tadi." Ucap Molly dengan bibir terlipat.
"Maaf ya, tadi aku makan sama buk Sintia sambil menanyai kekurangan dari ppt kita." Ucap Adila sambil masuk ke dalam kamar mandi dan diikuti oleh Molly.
"Tapi aku sedih loh. Beberapa hari ini kamu lupain aku terus, chat nggak dibalas, sarapan dan makan siang pun kita nggak barengan." Molly terus berceloteh di sebelah Adila.
Adila menghela nafas panjang sambil tetap mencuci tangannya, serta bagian yang tadi Molly pegang.
"Aku lagi sibuk banget."
"Tapi biasanya meskipun kamu sibuk kamu pasti temenin aku makan siang tapi sekarang kamu sudah punya sahabat baru. Aku ada salah ya sama kamu?" Wajah Molly semakin sendu.
Adila mengambil tisu dan mengelap tangannya. Lalu ia berbalik menatap Molly dengan tatapan serius.
"Kamu memang teman aku tapi bukan berarti aku harus ada di setiap waktu kamu, aku juga punya banyak hal yang harus aku lakukan." Adila berjalan meninggalkan Molly yang mematung dengan ke dua tangan terkepal erat.
Adila berjalan dengan anggun tapi saat di tengah jalan dia ternyata sudah di tunggu oleh Sintia yang telah membereskan makanan mereka tadi.
"Ayo kembali."
Adila mengangguk mengiyakan.
.
.
Adila duduk di kursi sambil memutar mutar pena yang ada di tangannya. Disamping Adila ada Joan dan di depannya ada manajer dari divisi lainnnya.
Di depan sudah ada Hana yang sedang mempresentasikan pemasaran atau iklan terbaru yang akan mendukung launchingnya produk baru mereka.
"Karena sekarang aplikasi A sangat populer dikalangan remaja dan dewasa, sehingga sangat cocok untuk tempat iklan ini di luncurkan dengan tema yang sedang hangat saat ini."
Sedangkan di paling ujung atau di kursi utama Ada Haris yang duduk dengan satu kaki diatas kaki yang lainnya.
"Baiklah, saya menerima proposal ini. Bawa segala keperluannya ke ruangan saya." Ucap Haris setelah Hana selesai berbicara.
"Buk Adila bisa tinggal di sini sebentar, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan."
Mendengar hal itu yang lain pun beranjak dari tempat duduknya hingga tinggallah Adila dan Haris di dalam ruangan rapat itu.
"Untuk iklan ini tolong di handle langsung oleh buk Adila dan juga tolong perhatikan lagi siapa publik figur yang di gunakan. Produk ini adalah produk yang paling lama kita tunggu launchingnya sehingga saya tidak ingin ada kesalahan saat peluncuran."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....
crazy uup dong thoor 😢