Anton Nicholas Akbar, 27 tahun, sebelumnya bernama Anton Nicholas Wijaya. Arsitek muda dari B Group dengan jabatan sebagai Direktur Divisi Architecture & Landscaping di B Group.
Hal yang baru ia sadari, ternyata dia bukanlah yang dia kira. Dia bukan cucu kandung di Keluarga Wijaya. Dia bukan orang Indonesia. Dia juga bukan lelaki biasa karena darah biru yang mengalir dari orangtuanya.
Tanda lahir berbentuk bulan sabit biru, membuatnya harus menerima takdirnya sebagai penerus dari Legenda Bulan Sabit Biru juga sebagai satu-satunya pewaris Wang Corporation di Negeri Cina.
Sebelum itu, ia harus menemukan Gadis Lotusnya agar dapat memenuhi takdirnya. Sebagai pewaris dan juga sebagai Pangeran Bulan Sabit Biru.
Dibantu para Naga yang merupakan sahabatnya juga mafia Spanyol dan Yakuza untuk melawan Kelompok Belati Hitam yang tergabung dalam TRIAD.
Novel sekuel dari 3 novel sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ough See Usi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ARCHITECT 29 – NYALI MINIMALIS
...🌷biasakan beri like di setiap babnya, jangan menabung bab agar sistem bisa melakukan penilaian retensi pembaca, dimohon kerjasamanya 🌷
...
...----------------...
Dia terbangun karena merasa tergelitik di bagian wajahnya. Saat ia membuka matanya, matanya memindai wajah yang sepertinya ia kenal tetapi ia lupa siapa.
Setelah beberapa saat menatap, otaknya mulai sinkron. Dia adalah Gadis Kurir Makanan, Re!
Wajah Re berada di depan wajahnya. Menatap fokus pada letak jari telunjuk dan tengahnya yang menekan titik sarafnya.
Rambut depan Re terlepas dari ikatan cepol sederhananya. Menjuntai menyentuh tepi wajah Anton.
Tanpa sadar, tangannya bergerak sendiri. Menyelipkan rambut yang menjuntai ke belakang telinga Re.
Re terkesiap. Ia menjauhkan kepalanya.
Mereka yang berkumpul di sofa ruangan CEO B Group heboh, termasuk para orangtua.
“Re?” Anton masih dan tidak mempercayai matanya, “Kok kamu gak dekil lagi?”
Ingin rasanya menampar mulutnya sendiri. Kenapa ia berucap seperti itu? Kenapa ia malah terkesan menghina dan merendahkannya?
Padahal sebenarnya, ia ingin bilang, “Kamu terlihat berbeda daripada sebelumnya, Re. Kamu cantik.”
Re langsung menarik tangannya. Dan berdiri dari duduknya.
“Pak Nicholas sudah pulih. Alhamdulillah.”
Re berdiri di belakang sofa, di samping Man.
Dan Anton mendapat hadiah cubitan dari Adisti juga ceramah panjang dari Bunda dan Mommy.
Ah, andai waktu bisa diputar kembali, ia tidak akan mengucapkan kalimat yang menghina Re seperti itu.
Kehebohan yang dibuat Adinda dan Agung kala itu pun tidak bisa menambal hati Anton yang tengah gulana karena membuat gerimis di hati Re. Gadis yang baru saja menolongnya.
Ada energi Re yang mengalir di tubuhnya saat ini. Aliran energinya terasa hangat, menenangkan dan menentramkan.
Lagi, Anton menatap Re. Re tengah berbincang perlahan dengan Man. Rambut depan Re yang tadi terlepas sudah rapi kembali.
Gestur Man terasa sangat manly terhadap Re. Terlihat begitu melindungi dan memperhatikan Re.
Man yang biasanya bersikap taktis dan sama dinginnya dengan bosnya, Hans, dengan Re, dia bersikap begitu hangat.
Hey, bukankah Man sudah menikah? Oh tidak... Bahkan pria beristri pun tertarik kepada Re? Bagaimana dengan para pria lajang di Shadow Team? Apalagi di AMANSecure?
Lagi, Anton menatap Re. Yang ditatap menoleh ke arahnya tapi langsung mengalihkan tatapannya ke lainnya.
Mungkinkah Re marah padanya? Tersinggung dengan ucapannya yang terkesan merendahkan?
“Saya tidak apa-apa. Saya sudah terbiasa direndahkan oleh yang lainnya karena keadaan saya,” Re tersenyum kepada Bunda dan Mommy saat para Ibu meminta ma'af atas nama Anton kepada Re.
Nyuuuuuut. Bahkan rasanya terasa lebih menyesakkan lagi saat mendengar Re berkata seperti itu.
Anton menatap Re lagi. Yang ditatap sedang tertawa bersama Adinda. Tawanya enak didengar. Dan Anton benar-benar ingin melihat mata Re. Aneka ekspresi seperti awan berarak di langit.
Dan lagi, Anton terperangah saat menatap Re yang saat itu tengah merona, semburat merah di pipi dan tulang pipinya hingga ke telinganya, cantik. Cantik sekali.
Dirinya harus berterimakasih kepada Leon yang sudah membuat joke tentang Hans dan Hana.
***
Malam itu adalah malam yang paling dinantikan oleh Anton. Bramasta dan Indra sudah berada di kamar hotel milik B Group. Tamu istimewa dari Cina.
Pria Naga dan istrinya datang atas undangan dari B Group, undangan kamuflase untuk kerja sama agrikultur dan agribisnis. Sebuah undangan yang awalnya hanya sekedar kamuflase agar dirinya dan Paman dan Bibinya bisa bertemu akhirnya menjadi kerjasama betulan.
Harus dibuat kamuflase untuk menghindari kejaran Keluarga Wang yang sedang panik karena bank dan para investor sudah menarik diri dari mereka terkait legalitas stempel dan isu yang sengaja ditiupkan oleh orang-orang Pria Naga, mantan sekretaris sekaligus tangan kanan Papanya, tentang adanya pewaris asli, putra yang disembunyikan dari publik dan Keluarga Besar Wang itu sendiri.
Ia dan Agung datang terlambat. Langkahnya tegap teredam karpet mewah saat menyusuri koridor hotel menuju president suite room.
Hans sudah memberitahu, ada 2 orang yang terus menguntit Paman Michael dan Bibi Cathy sejak dari Chongqing. Ia dan Agung sudah mendapat gambarnya.
Dan mereka bertemu salah satunya saat berada di lobby bawah dan satunya lagi di area lift khusus suite room. Para petugas Shadow Team yang diturunkan tidak akan membiarkan mereka untuk mendekati lift khusus ataupun lantai suite room.
Saat melewati salah satunya di lobby yang tengah memegang gelas kertas dari gerai kopi impor, entah tiba-tiba terdorong dirinya untuk berbalik dan mendekati pria berambut gondrong dengan wajah penuh bopeng jerawat yang berdiri di antara gerai kopi dengan sofa lounge.
Agung bahkan terdiam terpaku di tempatnya. Begitupula para petugas Shadow Team yang disebar di lobby lantai dasar.
Anton terlihat berjalan dengan langkah terburu-buru. Dia mengenakan sunglassesnya. Begitu berada di sebelah si Gondrong, tangannya dengan cepat mendekatkan gawainya ke arah telinganya. Berpura-pura menerima telepon.
Akibatnya, si Gondrong yang hendak menyeruput kopinya, kepalanya terkena siku Anton. Wajah dan tangan si Gondrong terpercik kopi panas.
Dia mengumpat, mengatakan sesuatu seperti anjing kurap dalam bahasa Cina. Anton berhenti melangkah. Lalu membalikkan tubuhnya.
“Kau mengumpatiku?!” menggunakan bahasa Inggris, Anton menatap tajam dari balik kacamata hitamnya, “Kau tidak tahu siapa aku?!’
Anton maju dengan gerakan mengintimidasi. Postur tubuhnya yang tinggi, kacamata hitam yang ia kenakan menjelang pukul 22.00, gestur tubuhnya seperti orang yang berkuasa dan berwibawa membuat nyali si Gondrong ciut.
“Punya hak apa kau mengumpatiku?! Kalau kau mau makan atau minum, jangan di tengah jalan tempat orang berlalu lalang! Ada sofa, duduk di sana! Dasar udik!” dagu Anton terarah pada sofa di kanannya.
“Orang mana kamu?!” maju lagi selangkah sambil telunjuk terarah kepada orang itu.
Si Gondrong terlihat gugup. Dia mundur.
“Bukan orang sini kan? Bisa bahasa Inggris, gak?!” suara Anton terdengar penuh ancaman, “Anak buahku banyak di sini. Kau mau pulang tinggal nama saja?!”
Anton merangsek lagi ke depan. Masih sambil menunjuk wajah Si Gondrong. Si Gondrong mundur. Kopi dari gelasnya bergoyang hingga mengenai punggung tangannya lagi.
“Ma’af. Ma’afkan saya...,” si Gondrong berbicara dengan terbata-bata dalam Bahasa Inggris dengan dialek Cina Daratan, “Saya salah.”
“Hey! Kau mengotori lantai lobby hotel ini! Dasar udik!” Anton berteriak sambil menunduk, mendekatkan wajahnya kepada wajah si Gondrong.
Si Gondrong ketakutan. Kabur dari lobby dengan membuat jejak kopi di lantai.
Agung tertawa sambil mengusap dagunya.
“Apa itu tadi?” saat mereka berdua berada di dalam lift.
Anton berdecih.
“Dia punya nyali kalau ada temannya saja. Tapi kalau sedang sendiri, melempem. Kalau dia sampai melukai. Paman atau Bibi, gue gak akan tinggal diam!”
.
🌷
*bersambung*
🌷
Anton mulutnya harus dicabein oleh para ibu nih.
Tapi kalau sedang marah atau mengintimidasi orang, ngeri...
Petakilan dan pecicilannya lenyap tak berbekas.
🌷
Bagaimana?
Suka ceritanya?
Bantuin Author untuk promosikan novel ini ya.
Jangan lupa like, minta update, sawerannya, subscribe dan beri penilaian bintang 5nya ya🥰
Follow akun Author di Noveltoon 😉
Love you more, Readers 💕
Jangan lupa baca Qur’an.
🌺❤🖤🤍💚🌺
Selalu do’akan kebaikan untuk negeri yang sedang tidak baik-baik saja.
💙🔵🔵🔵🔵🔵🔵💙
(Tergantung Mimin nge-review-nya 🤭)
cerita keren abis dan selalu dinanti.
semangat teteh.. kalau bisa double up 😊