Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.
Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.
Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.
Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.
Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.
Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.
Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAM ENAM BELAS
Gantara akui Gantara lancang mengikuti Fasha hingga ke rooftop. Tapi, semua itu ada alasannya, jelas karena kecemasan yang dia lewati akhir- akhir ini.
Di lantai bawah, Fasha sempat menabraknya dan berjalan tergesa- gesa untuk masuk ke dalam lift dengan raut wajah yang bisa dikatakan tidak enak. Gantara segera mengekor meski harus lewat tangga darurat.
Entah ini feeling laknat atau setan, karena Gantara yakin mengagumi istri orang itu salah, tapi dia tetap membuntuti wanita itu hingga berakhir menemukan sebuah fakta yang mencengangkan.
Gantara dengan terang melihat, bagaimana Nona muda kesayangannya hampir saja ditampar tangan Bachrie. Kedatangannya sedikit telat, itulah yang membuat Gantara tak sempat mendengar percakapan sebelumnya.
"Cek lagi, seseorang yang pandai dalam membicarakan seks, mungkin juga bekerja di dunia hiburan dan tipu- tipu."
Yang jelas betul ditangkap, itu kalimat terakhir yang sempat Gantara dengar dari bibir Fasha dan lalu disambut dengan teriakan Bachrie untuk menjaga bicaranya sambil mengangkat tangan ke udara dan seketika itu juga Gantara reflek menghalau.
Sedari Fasha menyeletuk dan menangisi kehamilan di depannya. Ketika itu pula lah Gantara mulai merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Fasha.
Terlebih, jika melihat dari cara Fasha yang tak lagi mengunggah story tentang suaminya di media sosial, ini amat sangat mencurigakan.
Terbukti, kecurigaannya saat ini. Di depannya, Gantara menyaksikan bagaimana Bachrie tak memperlakukan Fasha dengan baik.
Fasha sampai berlari sambil menangis. Dan, tinggallah Bachrie yang masih diintrogasi oleh Syahrul. "Ada apa ini, hah?!"
"Lihat saja foto- foto ini!" Bachrie mengusap kening yang rasanya sudah ingin meledak lalu ngeluyur memasuki tangga darurat diikuti Azahra.
Rayyan, Syahrul dan Nabeel mengambil lembaran- lembaran foto Gantara bersama Fasha yang berserakan di lantai.
Bersama mata sembab yang masih sering mengeluarkan air mata, Bachrie setengah berlari menuruni anak tangga diekori oleh Azahra yang mulai kesal melihat tangis Bachrie yang masih menyuarakan cintanya.
Tak bisa Bachrie membayangkan bagaimana cara Fasha dan Gantara bertemu di Indonesia sementara dirinya saat itu begitu sibuk bersama Azahra dan Azalea di Dubai.
Lelaki itu tak pernah bisa melihat Gantara di dekat Fasha. Yah, tak pernah Bachrie se- cemburu ini pada lelaki, selain Gantara.
Tulisan kekaguman Fasha terhadap Gantara di masa lalu benar- benar membuat Bachrie insecure. Gantara yang sebegitu dicintai Fasha selama bertahun- tahun, dan tak saling memiliki hanya karena perbedaan status.
Katakan lah kala itu Bachrie menang karena orang tuanya langsung meminang Fasha dan disambut baik oleh keluarga Fasha.
Walau awalnya Fasha tampak keberatan dijodohkan dengan dirinya, tapi lama kelamaan ketampanan dan kharisma yang dia miliki mengalihkan dunia Fasha.
Mereka ta'aruf, hanya bicara saat ada keluarga, dan jujur saja, Bachrie amat sangat bahagia walau gaya pacaran mereka hanya sekedar berbicara sambil memunggungi.
Tak sadarkah Fasha? Seberapa cintanya Bachrie hingga mau bertahan di tengah kejenuhan yang acap kali melandanya?
Keberadaan Azahra bak angin segar disaat Bachrie jenuh dengan hidup yang datar- datar saja. Karena sejauh ini, Fasha tak pernah mau menginovasi diri untuk lebih romantis lagi.
Fasha tak seperti Azahra yang bahkan selalu memijat kaki, pundak, menawarkan kopi dan makanan yang disukainya ketika dia datang ke kamar wanita itu.
Bukannya mengintrospeksi diri, malah membalas poligaminya dengan selingkuh bersama Gantara. Entahlah, Bachrie paling tak bisa merasakan cemburu pada Fasha.
"Mas, tunggu."
Azahra di belakang meminta Bachrie pelan- pelan jalannya. Tapi, lelaki itu tak sabar untuk melesat dari tempat menyesakan ini.
Keluar pintu, Bachrie berlari ke arah lift, dan menyusul Fasha yang dia yakini akan pulang ke rumah utama, karena sebelum itu terjadi, Bachrie harus bisa menemukannya.
Benar saja, setelah mengalami kecemasan akut di dalam lift, Bachrie menjumpai punggung Fasha yang baru saja melewati pintu kaca di parkiran basement.
"Sayang!" Bachrie berlari keluar, meraih tangan yang sontak terangkat menghindar.
"JANGAN SENTUH AKU!" Fasha berteriak dengan mata yang terpejam menikmati sesak di dadanya.
Tuhan! Seakan tak cukup Bachrie menduakan pernikahan ini, sekarang Bachrie menuduh dirinya selingkuh dengan lelaki yang bahkan selalu Fasha hindari sebisanya demi menjaga keutuhan rumah tangga mereka.
"Kita masih perlu bicara." Bachrie mencoba merendahkan nadanya.
Dia ingin kepastian, dia butuh jawaban, mudah saja, kenapa Fasha harus menolak test DNA yang membuatnya semakin curiga?
"Kita lihat saja, ... akan seperti apa wanita ular mu setelah kamu miskin!" serapah Fasha.
"Aku tidak sedang membahas Azahra, aku membahas hubungan kita!" sergah Bachrie.
"Hubungan kita retak karena Azahra, kalau kamu sadar, Mas! ... Keretakan ini dimulai dari semenjak kau menikahi Azahra!" teriak Fasha.
"Bukannya kamu yang lancang membalas poligami ku dengan selingkuh?!"
"Kalau kau anggap begitu. Maka anggap saja begitu. Dan kita bercerai!" tukas Fasha.
Fasha menyerah karena Fasha yakin, ia takkan pernah menang berdebat dengan kecemburuan yang diutarakan Bachrie.
Bachrie lelaki yang kerap kali menunjukkan cemburu buta-nya. Itulah kenapa, Fasha tak pernah mau menerima pendekatan Gantara atau lelaki mana pun.
Bachrie memang se-cemburu itu jika sudah menyoal lelaki lain. Dan ini dimanfaatkan oleh wanita ular yang sedang dipeliharanya.
Awalnya Fasha mengundang Azahra agar supaya Azahra sadar akan tempat yang sesungguhnya. Fasha yakin, Ummi Fatima akan kembali menyukainya setelah dirinya bisa memberikan testpack positif.
Namun, dugaannya meleset, alih- alih Azahra dibuat insecure, Fasha justru memberikan ruang untuk Azahra memainkan drama yang ternyata sudah disiapkan sebelumnya.
Bachrie mencekal kedua lengan Fasha yang bergetar olehnya. "Aku tidak akan pernah menceraikan mu!"
"Kalau begitu lepaskan Azahra, jangan lagi perpanjang masa poligami mu! Karena Fasha bukan salah satu di antara wanita surga yang rela membagi suami dengan wanita lain!"
Bachrie tahu Bachrie menyakiti Fasha, yah, Bachrie akui kemarin Bachrie sempat terlena oleh pesona istri sempurna yang disuguhkan Azahra. Bisa memasak, bisa memanjakan dirinya dikala lelah, bisa semua hal.
Namun, kembali lagi pada haqiqah yang dibenarkan, Fasha lah wanita yang Bachrie cinta setulus hatinya. "Sudah berapa kali aku katakan, Sayang. Azahra hanya bagian dari tanggung jawab ku!"
"Tanggung jawab seperti apa, Bachrie?"
Sontak, Fasha dan Bachrie menoleh ke arah yang sama. Di mana King Miller berdiri tegak dengan tatapan penuh bara.