Amanda Zara Kirana tidak pernah menyangka bahtera pernikahan yang baru setahun berlayar diterjang badai. Nakhoda kapalnya menghilang setelah meminta izin bermain bilyard bersama temannya.
Amanda terombang-ambing. Segala usaha telah dia lakukan untuk mencari Aditya. Namun, jejak sang suami bagai ditelan bumi.
Tiga tahun setelah sang suami menghilang, Amanda tanpa sengaja melihat seorang pria yang mirip dengan Aditya. Mereka bagaikan pinang dibelah dua. siapakah pria itu? Di manakah Aditya sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh Satu
Amanda langsung membaringkan tubuhnya di ranjang begitu sampai di rumah. Elsa di jaga Bi Imah. Dia ingin sendiri saat ini. Setiap melihat sang putri, hatinya makin sakit karena telah salah memilih ayah untuk anaknya.
Baru saja Amanda akan memejamkan mata, terdengar gawainya berdering. Saat melihat ke layar, tertera nama mertuanya. Dia memilih mengabaikan dan kembali mencoba memejamkan mata. Sejak bertemu Aditya matanya tak bisa terpejam. Dua malam begadang memikirkan, apa kesalahannya sehingga pria itu tega menyakiti hatinya hingga seperti ini.
Amanda mematikan gawainya agar tak ada telepon masuk mengganggu istirahatnya. Dia akhirnya tertidur hingga sore hari. Ketika bangun tubuhnya terasa lebih segar. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ke lantai bawah ingin melihat anaknya.
Amanda menuruni tangga satu persatu hingga matanya menangkap sang mertua yang sedang bermain dengan putrinya. Dia menarik napas dalam berusaha meredakan emosi. Elsa tak boleh melihat perdebatan dirinya dan sang nenek.
"Sayangnya Bunda, sudah makan?" tanya Amanda. Dia lalu mengecup pipi chubby anaknya.
"Belum Bunda," jawab Elsa.
"Bi Imah, tolong beri Elsa makan. Bawa ke taman belakang aja biar bisa sakalian main," ucap Amanda.
"Biak, Bu," balas Bi Imah.
Amanda lalu mendekati Bi Imah dan membisikkan jika jangan membawa putrinya masuk jika belum di panggil. Bawa main di taman saja bila telah selesai makan.
Mama Sari tersenyum dengan sedikit kaku. Amanda yakin dia telah mengetahui apa yang terjadi antara putranya dan dirinya. Amanda tetap menghormati karena wanita itu nenek dari anaknya. Sehingga dia tetap menyalami dan mencium tangannya.
"Maaf, Ma. Aku nggak tau Mama datang," ucap Amanda.
Amanda lalu duduk di sofa ruang keluarga itu diikuti oleh mama mertuanya. Tampak sekali kegugupan dari sikapnya. Keduanya terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.
"Ma, tumben datang sendirian," ucap Amanda memecah kesunyian di antara mereka.
"Kak Dian lagi sibuk," jawab Mama Sari pelan.
"Mama tau dari mana aku pulang hari ini? Padahal aku belum mengabari Mama," ucap Amanda.
"Mama memang sengaja datang langsung untuk melihat dan memastikan kapan kamu pulang. Kebetulan sekali kamu memang sudah di rumah," jawab Mama Sari dengan gugup.
Amanda hanya tersenyum menanggapi ucapan mertuanya. Dia sengaja tak menyinggung tentang suaminya, menunggu mama Sari yang memulai.
Namun, sepertinya wanita itu belum ada keberanian untuk memulai obrolan tentang putranya. Entah karena takut atau dia juga menunggu Amanda yang memulai.
Akhirnya Amanda yang memulai menyinggung tentang Aditya. Sudah tak tahan untuk mengatakan apa yang dia pendam dari kemarin.
"Apa Mama datang atas permintaan Mas Aditya?" tanya Amanda.
Pertanyaan Amanda itu membuat Mama Sari terkejut. Itu tampak dari ekspresi wajah wanita itu. Raut mukanya langsung pucat.
"Mama tak mengerti maksud ucapanmu, Manda," jawab Mama Sari.
"Cukup, Ma! Jangan bersandiwara lagi. Aku sudah tau semuanya. Termasuk kedatangan dan restunya Mama untuk pernikahan kedua Mas Adit!" seru Amanda.
Mama Sari tampak makin gugup dan gelisah. Duduknya tak tenang. Dia lalu menarik napas dalam dan membuangnya. Itu dilakukan beberapa kali.
"Maafkan, Mama. Mama tak pernah bermaksud menyembunyikan semua ini. Mama melakukan semua karena tak ingin kamu sedih dan terluka," ucap Mama Sari.
"Apakah Mama pikir aku selama ini tak sedih dan terluka? Aku selalu menyalahkan diri ini atas kepergian Mas Adit. Aku selalu berpikir jika kesalahan itu ada pada diri ini karena tak bisa menjadi istri yang baik. Tiap malam aku selalu kepikiran, apakah Mas Adit dalam keadaan kesusahan. Menangis memikirkannya. Bodohnya aku. Ternyata dia sedang memadu kasih dengan wanita lain!" seru Amanda dengan suara lembut tapi penuh penekanan.
"Sekali lagi mama minta maaf. Semua memang salah mama. Tak seharusnya mama menyembunyikan semua ini darimu. Tapi percayalah, awal kepergiannya Aditya, mama juga tak tahu keberadaannya. Hingga suatu hari mama menerima telpon dari Adit. Dia lalu meminta mama menyembunyikan semua ini. Mama sudah menyarankan agar dia pulang. Namun, dia tak mau. Mama bisa apa jika orangnya yang gak mau kembali. Dan mama merestui pernikahan mereka karena takut keduanya melakukan zina," ucap Mama dengan panjang lebar.
Amanda tampak tersenyum getir mendengar ucapan mama mertuanya itu. Apa pun yang keluar dari bibir wanita itu tak akan pernah dia percaya lagi.
"Maaf, aku tak bisa percaya lagi semua ucapan Mama ataupun keluarga lainnya. Terlalu banyak kebohongan dan drama. Cukup sudah selama ini aku dibohongi. Aku akan segera urus surat cerai kami. Aku juga ingin bahagia. Jika Mas Adit bisa ganti istri, kenapa aku tak bisa ganti suami!" seru Amanda sambil tersenyum, hal itu membuat mama Sari terkejut hingga mulutnya terbuka karena tak percaya dengan pendengarannya.
apakah Aditia menikah lagi,dan punya anak tiri terus jatuh cinta sama Elsa anak kandung nya,,, pasti' nya lebih seru nih ceritanya,d tunggu mah novel baru nya 🌹🌹😘
slmat brbhagia manda elsa dan angga.....akirnya kisah mereka happy endingg 👏👏👏👏👏
trs karma untk adam dea gimana thor?