cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Sedangkan di kediaman tua keluarga Johnson sang pemilik rumah merasa geram ketika mendengar laporan dari asistennya kalau cucu buyut nya hampir celaka karena seseorang
"kamu panggil leon dan beserta istri dan anaknya suruh kesini" titah tuan besar yaitu alfonso johnson kakek dari edric johnson
"baik tuan" sahut asisten nya lalu pergi untuk melaksanakan perintah tuannya
Tak berapa lama leon johnson yang merupakan ayah dari edric beserta yang lainnya datang menghampiri ayah nya
"ada apa ayah memanggil kami" tanya ruth istri dari leon
"apa kalian sudah dengar kalau cucu buyut ku akan ada yang mencelakai bahkan di perusahaan edric sendiri" jelas tuan alfonso
"APAAAAA!!!!!! " teriak mereka bersamaan
"maaf ayah akau belum mendengarnya lalu bagaimana keadaan cucuku" tanya leon dengan raut wajah khawatir
"mereka tidak apa apa karena putra pertama edric sangat pintar dia mengetahui kalau lantai yang ada di tangga sudah di tumpahi minyak oleh seseorang" imbuh tuan alfonso
mereka berempat bernapas lega ketika mendengar kalau keluarga mereka baik baik saja
"syukurlah keponakanku tidak apa apa tapi siapa yang berani melakukan hal itu apalagi ini di perusahaan milik kakak sungguh besar sekali nyali orang itu" cetus alex adik dari edric
"kakak benar yang jelas orang itu harus kita tangkap biar kejadian seperti ini tidak terulang lagi" timpal mia Johnson
"kalian tidak perlu khawatir pasti edric bisa menyelesaikan masalah ini aku sangat penasaran siapa orang yang berani mencari gara gara pada pria arogan itu" ujar tuan leon
"yang jadi masalah sekarang anakmu itu sudah kurang ajar kita juga mau bertemu dengan bocah bocah menggemaskan itu tapi dia melarang kita semua dia bilang kalau kita akan menguasai anaknya kalau di pertemukan dengan kita semua" ucap tuan alfonso kesal sungguh cucu laknatnya itu semakin kurang ajar saja
"biarkan saja ayah biar dia menyelesaikan dulu urusannya dengan anak robinson itu dia sangat pandai dalam berbisnis tapi dia sangat minim pengetahuan tentang pasangan apalagi dia sudah punya lima anak aku yakin kepalanya pusing tujuh keliling" ucap leon sambil terkekeh karena dia sangat hapal tabiat putra pertamanya itu
"tapi aku sudah tidak sabar untuk bermain dengan cucu buyutku" keluh tuan alfonso
Mereka semua hanya bisa pasrah jika sudah edric yang berkata karena tidak ada yang berani membantahnya sekalipun itu adalah ayahnya sendiri
Sedangkan orang yang mereka bicarakan sedang tertawa riang bersama tiga anaknya
"dad bisa telpon mommy aku pengen lihat el aku kangen padanya" tanya adrian
"kenapa kamu hanya kangen pada el memangnya kamu tidak kangen dengan claudia" sahut edric heran
"kalau claudia dia sangat galak dad beda dengan adikku yang menggemaskan itu" ucap devan sambil tersenyum membayangkan adiknya yang bulat
"baiklah" pasrah edric lalu mengambil hp nya untuk menghubungi emeli
"mommy" teriak mereka bertiga bersamaan ketika hp daddy penuh dengan gambar mommy nya
"anak anak bagaimana di sana apa kalian makan dengan baik" tanya emeli dengan lembut
"ya mom makanan di rumah daddy sangat enak paman dan bibi yang membuatnya" jelas devan dengan antusias
Emeli mengernyit bingung akan siapa yang di maksud paman dan bibi setelah berpikir beberapa saat akhirnya dia mengerti maksudnya yaitu para pelayan
"mommy di mana el aku rindu padanya" tanya adrian
"el ada di kamar tunggu sebentar mommy akan ke kamar dulu" jelas emeli sambil berjalan menuju kamar putrinya
"adrian betrand devan kalian sedang apa" pekik elisa senang melihat ketiga saudaranya di hp mommy nya
"kita sedang ada di kantor daddy kamu tahu tempat kerja daddy sangat tinggi rumah daddy juga besar kita sampai lelah mengelilingi rumah itu" cerita betrand pada adiknya
"benarkah nanti kalian harus ajak aku kesana aku juga mau lihat rumah daddy" sahut el dengan senyum lebar
"tentu saja kata daddy kita semu boleh tinggal di rumahnya" imbuh devan
claudia merebut ponsel dari tangan el karena dia kesal saudaranya itu lupa dengan dirinya
"kenapa kalian tidak mencari ku kenapa hanya mencari el saja" ketus claudia pada ketiga saudara lelakinya itu
"tidak usah di cari kamu juga muncul sendiri dan langsung marah marah lagi kamu kan galak" ketus devan
"aku tidak galak aku ini imut dan pemberani" sahut claudia tidak terima karena di katai galak
"kamu memang galak sampai semua teman sekolah pada takut denganmu apa lagi teman laki laki yang mau mendekati el mereka semua takut denganmu" ucap devan tidak mau kalah
"tentu saja mereka harus takut denganku karena aku ingin melindungi adikku yang menggemaskan ini kamu saja jadi lelaki penakut bagaimana mau melindungi el" ucap claudia dengan ketus
setelah berbicara cukup lama akhirnya edric memutuskan telponnya karena mereka harus segera pulang karena hari sudah sore
Setelah makan malam di rumah edric menemani anaknya bermain di ruang keluarga dengan berbagai macam mainan punya edric waktu kecil karena anaknya tidak mau membeli mainan baru
"tuan bisa bicara sebentar" ucap josh ketika melihat edric sedang bermain dengan anaknya
"kalian bermain dengan bibi dulu ya daddy mau bicara pada uncle dulu" ucap edric pada anaknya
"iya dad" sahut mereka bersamaan sambil meneruskan mainnya
"bertha jaga anakku" titah edric sambil berlalu pergi ke ruang kerjanya tanpa mendengar jawaban dari bertha
Josh mengekor di belakang edric menuju ruang kerja untuk memberitahu hasil temuan dari anak buahnya
"apa ada berita penting" tanya edric setelah mereka sampai di ruang kerja
"tuan anak buah kita sudah berhasil menangkap pria yang akan mencelakai tuan muda setelah di interogasi ternyata dia suruhan dari shela tuan" lapor josh pada edric
"dasar wanita sialan berani sekali dia mencari masalah denganku apa yang kita lakukan kemarin belum membuat dia kapok hingga berani berulah lagi" geram edric akan kelakuan anak dari rekan bisnisnya itu
"apa yang harus kita lakukan tuan bukankan ayahnya waktu itu bilang kita boleh melakukan apa pun terhadap shela tapi jangan mengganggu perusahaan keluarganya" imbuh josh
"kamu benar josh ayahnya tidak ada urusannya denganku jadi kita beri pelajaran saja pada shela asingkan dia di pedalaman afrika jangan bebaskan sampai waktu yang tidak di tentukan beritahu juga ayahnya akan kelakuan shela yang membuat aku harus menghukumnya" perintah edric tegas karena dia tidak ingin nyawa keluarganya terancam
"baik tuan akan kami laksanakan" sahut josh sambil membungkuk hormat lalu keluar dari ruang kerja tuannya untuk melaksanakan perintah
"apa kalian belum mengantuk hem" tanya edric ketika dia kembali dari ruang kerjanya dan melihat anak anaknya masih asyik bermain
"ayo bereskan lihat sekarang sudah jam sembilan ayo tidur" ajak adrian pada dua saudaranya
Devan dan betrand melihat ke arah jam ternyata memang benar sudah waktunya mereka tidur bergegas mereka membereskan mainannya sendiri sesuai tempatnya dan berlalu pergi menuju kamar daddy nya untuk istirahat
