berawal dari sebuah kunjungan dari pihak perusahaan costumer ke sebuah perusahaan produsen.hingga mempertemukan kedua insan yang berbeda gender,dan berbeda kota .
apakah pertemuan awal mereka akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius lagi,apakah kisah mereka akan berjalan mulus tanpa hadirnya orang ke tiga?
ikutilah kisah cinta antara Aditya dan sherin dalam cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qhoirunnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aditya kembali pulang
"mas aku ngantuk".ucap Sherin dengan manjanya.
"tidurlah,kamu pasti lelah".ucap Aditya mengelus kepala Sherin
"mas ga apa-apa di tinggal tidur".ucap Kayla dengan mata yang udah sayu.
"mas ga apa-apa, tidurlah".ucap Aditya tersenyum
tanpa banyak kata lagi,Sherin langsung memejamkan matanya.karena matanya sudah sangat berat.
selang beberapa jam,mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan jalan kecil menuju rumah Sherin,Aditya memarkirkan mobilnya di lahan kosong.
mereka keluar dari mobil,dan berjalan melewati gang kecil untuk sampai di rumah Sherin.
"Assalamualaikum ....".ucap Sherin ketika masuk ke dalam rumahnya.
"waalaikumsalam....".jawab Reno yang sedang nonton tv.
Sherin dan Aditya masuk ke dalam rumah dan menghampiri Reno yang sedang nonton tv.
"hallo abangku yang nyebelin,mamah belum pulang bang".ucap Sherin yang langsung bergelayut manja pada kakaknya itu
"ini anak,udah punya pacar aja masih kayak bocil kelakuannya,malu tuh sama pacar kamu".ucap Reno melepaskan rangkulan adiknya.
"iihhh Abang".ucap Sherin dengan cemberut.
"gimana dit,bocah ini ngerepotin kamu nggak".tanya Reno menatap Aditya.
"Alhamdulillah enggak bang,dia anteng-anteng aja ".jawab Aditya
"bawa apaan tuh,pasti jajanan si bocil ya".ucap Reno melihat barang -barang di hadapan Aditya
"Abang aku bukan bocil ya,aku udah Segede gini".ucap Sherin merengek
"iya badan kamu doang yang gede tapi kelakuan kamu kaya bocil".ledek kakaknya
"ma...hhh,Abang ngeledekin mulu aku kaya bocil mah".teriak Sherin kepada mamahnya
"teriak terus sampe kamu serak sana,mamah ga ada,belum pulang".ucap kakaknya
Aditya tersenyum melihat pertengkaran kakak beradik itu,wajah Sherin yang sedang merajuk pada kakaknya sungguh sangat menggemaskan.
"itu apaan dit" tanya Reno menunjuk barang di hadapan Aditya.
"kalo ini oleh -oleh buat Abang dan ibu,dan kalo ini miniature alat musik punya Sherin" ucap Aditya .
Reno membuka miniature tersebut.
"beli berapa Rin,bagus,lucu" . komentar Reno
"gratis di beliin mas Adit,Abang kan pelit".ucap Sherin meledek.
"kapan kamu minta bocil,lagian udah punya yang asli juga".ucap Reno
"itu beda donx bang".
"kamu ga bikinin mas mu minum Rin".ucap Reno mengingatkan
"astaghfirullah,maaf mas aku lupa,ini sih gara-gara Abang jadi aku lupa bikin minum buat mas ku ".ucap Sherin lalu bergegas pergi ke dapur.
"gimana dit,apa ada perkembangan"tanya Reno kepo.
"Alhamdulillah bang dia menerima pernyataan cinta saya".ucap Aditya tersenyum.
"Alhamdulillah kalo gitu,Abang nitip dia,jaga dia dan jangan sakiti dia,dia bersikap manja hanya pada orang-orang Tertentu saja.aslinya dia anak yang sangat mandiri.ucap Reno dengan mode serius.
"iya bang ingsyaallah saya akan menjaga dia,menyayangi dan juga membahagiakannya,apa Abang tau,di balik keceriaan dan sifat pecicilan nya tersirat kesedihan."ucap aditya
"ya Abang tau, ternyata kamu juga bisa melihatnya ".ucap Reno
"iya bang,mulutnya tersenyum tapi sorot matanya lain,ada kesedihan yang dia sembunyikan ".jelas Angga
"kalo untuk hal yang pribadi dan sensitif dia emang orang yang tertutup".
"iya Abang benar"jawab Aditya.
Sherin menghampiri kakak dan mas nya,dia meletakkan minuman dan kue yang di bawanya barusan.
"bang mamah masih lama ga".tanya Sherin
"barusan pas ashar pulang dulu buat sholat terus pergi lagi,paling mau magrib baru pulang".ucap kakaknya memberitahu
"Abang aku titip kompor ya,aku lagi rebus ayam,nanti kalo udah Mateng tolong di matiin,aku mau mandi dulu".ucap Sherin pada kakak nya
"oke tuan putri".jawab kakaknya
"mas,aku tinggal mandi dulu ya,mas kalo mau mandi juga minjem baju kak Reno aja".ucap Sherin lalu mengambil miniature alat musiknya untuk di bawa ke lantai atas.
"iya pergilah,mas mandinya nanti aja".jawab Aditya
Kayla bergegas naik ke lantai atas dimana kamarnya berada, sebelum mandi,dia menyimpan dulu miniature nya di dalam studio musik.setelah itu dia bergegas untuk membersihkan dirinya yang sudah terasa gerah.dia harus mandi cepat,karena dia harus masak untuk kakak dan mas nya.
Setelah selesai membersihkan diri,Sherin kembali ke lantai bawah dan menuju dapur.
Sherin mulai berkutat dengan kegiatannya di dapur,setelah satu jam lamanya, akhirnya masakannya sudah tersaji di meja makan.
"Abang,mas Adit,ayo makan dulu,makanannya sudah ready nih".teriak Sherin dari arah dapur.
"yuk dit kita makan dulu,sambal bocah itu,enak lho".ajak Reno lalu berdiri dari duduknya di ikuti oleh Aditya
"waahhh kayanya enak nih"ucap Reno lalu duduk di kursinya di ikuti oleh Aditya.
Kayla menyendokan nasi untuk abangnya lalu untuk Aditya setelah nya baru untuknya.
"temen nasinya ngambil sendiri aja ya,maaf mas cuma seadanya aja".ucap Sherin pada Aditya
"ga apa-apa,ini malah lebih dari cukup".ucap Aditya tersenyum manis.
Mereka mulai menyantap makanannya dengan begitu lahap.
"gimana enak kan".tanya Reno pada Aditya
"iya bang ,ini lebih enak dari warung makan tadi di Lembang bang".jawab Aditya
"bocil juga dia mah jago masak dit".ucap Reno yang mendapat tatapan tajam dari Sherin.
"Abang kalo ngomong terus,berhenti makannya".ucap Sherin sewot.
"santuy de,nanti kalo dah kenyang Abang berhenti ".jawab Reno yang terus makan.
Sherin mencebik kesal dengan ulah abangnya yang begitu rese.
"Rin udah , lanjutkan makannya" .ucap Aditya lembut
Sherin mengangguk dan melanjutkan makannya . sementara Angga tersenyum dengan perhatian Aditya yang begitu lembut membuat adiknya itu menurut.
Setelah makan mereka melanjutkan berbincang di ruang keluarga.dan setelah sholat magrib,Aditya pamit untuk pulang.
"Bu,bang,saya pamit pulang dulu".pamit Aditya pada mamah dan kakak Sherin
"ga nanti aja dit,masih sore juga".ucap Reno
"besok saya kerja bang,biar ga terlalu larut nyampe ke rumahnya".ucap Aditya.
"ya udah nak, hati-hati di jalan,jangan ngebut-ngebut bawa kendaraan nya".ucap mamah sherin.
"iya Bu,makasih banyak,maaf kalo saya sudah merepotkan ".ucap Aditya
"justru ibu lho yang minta maaf,ada tamu tapi tidak ibu jamu,malah di tinggalin,maaf ya ibu ga ada maksud jelek sama nak Adit,kalo ibu ga bantuin sodara ibu,ibu ga enak nak".ucap mamah menjelaskan.
"ga apa-apa Bu,Adit ngerti ko,Adit ga berpikiran buruk sama ibu".ucap Aditya tersenyum ramah.
"Alhamdulillah kalo gitu,makasih nak".ucap mamah merasa lega
"iya Bu,kalo begitu,saya permisi".ucap Aditya lalu menyalami mamah dan juga bang Reno.
"assalamualaikum....".salam Aditya
"waalaikumsalam...".jawab mamah dan bang Reno
Aditya keluar dari rumah Sherin di ikuti Sherin yang akan mengantarkan nya sampai di tempat parkir.
"kamu baik-baik ya Rin,jaga hati dan mata kamu dari pria lain,dan jangan berantem terus dengan Abangmu".ucap Aditya mengelus pipi Sherin lembut.
"iya mas,mas juga jaga hati dan mata mas dari wanita lain,hati mas hanya untuk Sherin,mas hati-hati di jalan,kalo udah sampai jangan lupa kabarin Erin ya ".ucap Sherin yang enggan berpisah dengan Aditya.
"ya udah mas pulang dulu ya".ucap Aditya mengelus kepala Sherin
Sherin meraih punggung tangan Aditya lalu menciumnya.
"mas pulang, assalamualaikum....".salam Aditya
"waalaikumsalam mas".jawab Sherin.
Aditya langsung masuk kedalam mobil dan mulai melajukan mobilnya.
"hati-hati mas".ucap Sherin sambil melambaikan tangannya.
Aditya mengangguk dan melambaikan tangannya,lalu melajukan mobilnya untuk kembali ke kota nya.