Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 23
Sementara itu Gu Yenrou dengan santai melakukan aktivitas hariannya.
Tidak ada bunyi peluit, maka dia akan santai saja.
"Nona, sebaiknya anda harus cepat latihan. Karena kita tidak tahu, apakah pria tadi malam sempat melihat kita atau tidak." Sengthai mengingatkan dirinya agar tidak berleha-leha.
"Baiklah, tapi sebaiknya aku berlatih di dalam ruang dimensi, bagaimana?"
"Itu bagus juga, tapi bagaimana jika pangeran itu memanggil anda?"
"Hmm, kalau begitu aku bersembunyi di dekatnya. Walau kami di ruangan yang sama tapi di dimensi yang lain. Ketika dia memanggil, aku langsung plup.. Tiba-tiba ada. Bagaimana..?"
"Bagus juga."
Dengan mengendap-endap, Gu Yenrou masuk ke ruang kerja Pangeran ke tiga. Saat itu, pria tersebut belum berada di dalam, sehingga Yenrou dengan santai memilih posisi yang nantinya, ketika dia muncul tidak membuat Zhong Rei Yu terkejut.
Tapi tiba-tiba ada suara dari luar yang hendak membuka pintu. Dengan cepat dia langsung masuk ke ruang dimensi.
Pelayan pribadi Pangeran ke tiga membuka pintu agar tuannya bisa masuk.
Kursi roda yang di duduki oleh Zhong Rei Yu masuk dengan berlahan.
Ketika sudah berada di dalam, dia sedikit mengerutkan dahinya. Dia mengendus-endus di area di sekitarnya.
"Apakah ada yang masuk ke dalam ruang belajar baru-baru ini?" Tanya pengeran ke tiga.
"Maaf, Yang Mulia Pangeran, saya kurang tahu." Pelayan pribadinya seharian bersama dengan dia. Tentu saja dia tidak tahu siapa yang memasuki ruang kerja pangerannya.
"Panggil penjaga pintu."
"Baik yang Mulia." Dengan cepat dia berlari ke pintu dan membukanya.
Tidak berapa lama dua orang penjaga datang masuk ke dalam.
"Salam Yang Mulia Pangeran."
"Um, apakah kalian seharian berjaga di depan?" Tanyanya dengan tatapan yang tajam.
"Benar Yang Mulia Pangeran."
"Apakah kalian pernah melihat orang lain yang masuk ke dalam ruangan kerja ku ini?"
"Maaf Yang Mulia Pangeran, kami sama sekali tidak pernah melihat ada orang lain yang datang dan masuk ke dalam ruang kerja Yang Mulia Pangeran." Jawab mereka dengan tegas.
Pangeran ke tiga hanya mengibaskan tangannya, mengusir mereka keluar. Kelihatannya mereka tidak berbohong, karena mereka menjawabnya dengan serempak dan semangat.
Sebenarnya jantung ke dua penjaga itu tidak karuan. Karena mereka sempat tadi meninggalkan pos penjagaan. Karena teman mereka memanggil untuk memakan cemilan buatan kekasih hatinya.
Jadi pengawal itu ingin pamer kepada teman-temannya, bahwa kekasihnya pandai memasak. Sehingga para pengawal dan penjaga itu saling berebutan untuk mencicipi makanan ringan yang di buat pacar teman mereka itu.
Tapi, karena pangeran ke tiga sepertinya percaya, mereka berdua menarik nafas lega.
"Lei Tung, apakah kau tidak mencium sesuatu yang wangi?" Tanyanya kepada pelayan pribadinya itu dengan hidungnya yang masih mengendus-endus.
Lei Tung mengikuti tingkah tuannya dengan mengendus-endus.
"Tuan, ini aroma bunga. Mungkin itu dari taman di sebelah ruangan ini. Saat ini bunga-bunga sedang bermekaran." Dia tidak ingin tuannya ini berfikiran yang macam-macam, karena saat ini bunga-bunga memang sedang bermekaran.
"Oh, begitukah?" Dia sedikit lega, dia sempat curiga akan ada penyusup yang masuk ke dalam ruang kerjanya.
Gu Yenrou yang ada di dalam ruang dimensi sedari tadi dak dig dug. Dia kuatir jika sampai ketahuan.
Tapi ketika dia melihat Zhong Rei Yu sudah tenang dan mulai duduk di belakang meja tempat dia biasa bekerja. Yenrou bernafas lega.
"Ren Yu" Panggil pangeran ke tiga, memanggil pengawal pribadi nya yang lain.
"Bagaimana kasus di kediaman Gu? Apakah sudah ada titik terang?"
Ketika Yenrou mendengar dia memanggil pengawal lainnya dan langsung muncul. Dia langsung pucat, 'Apakah pria ini melihatnya tadi di ruangan ini?' Gumamnya di dalam hati.