Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Non...bibi mau izin keluar sebentar,apa boleh?"Tanya bi Sarti.
"Bibi mau kemana?,apa Arya manggil bibi pulang kerumahnya?"Balas Laura bertanya.
"Gak non,cuma mau ke supermarket bentar aja,boleh non?".
"Aku temenin yaa bi,tunggu bentar,aku pake cardigan dulu."Jawab Laura.
"Eeehh gak usah non,biar bibi sendiri aja,nona disini aja,gak lama kok non,bentar aja."Balas bi Sarti.
"Yaudah deh kalo gitu,tapi bibi tunggu dulu disini sebentar yaa,bentar aja."Balas Laura lagi.
Bi Sarti pun menurut,ia melihat Laura yang berjalan ke arah kamarnya.
Setelah beberapa saat menunggu,Laura menghampiri bi Sarti.
"Ini bi,,,bawa yaa,buat pegangan bibi,pakai untuk beli apa saja yang bibi butuhkan."Ucap Laura.
"Ya ampun non Laura,gak usah repot-repot.Bibi udah digaji sama keluarga den Arya,dan itu sudah sangat cukup non."Balas bi Sarti.
"Gak papa bi,itu uang jajan dari aku buat bibi,di terima yaa".
"Terimakasih kalo begitu non Laura,bibi permisi dulu yaa."Ucap bi Sarti.
Laura membalas bi Sarti dengan anggukan kecilnya.
...****************...
"Huuusstt...bi,bi,bi Sartiii sini."Ibu Arya memanggil bi Sarti,yang sedang menengok kesana kemari di lobi apartemen,seperti sedang mencari seseorang.
Ternyata bi Sarti tidak benar-benar pergi ke supermarket,tapi dirinya turun ke lobi untuk bertemu dengan ibu Arya.
"Kita ke cafe di seberang sana aja bi,ayo."Ajak ibu Arya.
Keduanya berjalan menyebrang ke cafe yang ada di depan gedung apartemen Arya.
"Bibi mau minum apa?,pesan dulu aja,biar kita enak ngobrolnya."Ucap ibu Arya.
"Apa yaa bu,,,terserah ibu aja deh."Jawab bi Sarti.
Ibu Arya pun akhirnya memesan minuman untuk dirinya dan juga bi Sarti.
"Bibi jangan cerita sama Arya yaa,kalo kita ketemuan disini".
"Beres bu."Jawab bi Sarti.
"Apa benar yang sekarang tinggal di salah satu apartemen Arya,seorang wanita,bi?".
"Iya bu,namanya non Laura."Jawab bi Sarti.
"Orangnya seperti apa bi?,apa dia masih single bi?".
"Sepertinya masih single bu,mungkin seusia den Arya".
"Orangnya cantik,baik,ramah,dan juga sopan sama bibi,bu".
"Kemarin aja,bibi diajakin duduk di ruang makan,dan makan sama-sama non Laura".
"Meskipun ada bibi disana,tapi non Laura gak semena-mena sama bibi."Ucap bi Sarti lagi.
"Terus...apa bibi tau,alasan kenapa Laura ada di apartemen Arya?".
"Kalo soal itu maaf bu,bibi gak tau,gak enak atuh bu,masa kepoin urusan orang lain."Jawab bi Sarti.
"Iya juga sih,tapi syukurlah bi,kalo si Laura itu masih single,dan juga baik seperti yang bibi bilang".
"Asal si Arya gak sembunyikan istri orang aja bi,atau wanita tersebut bukan wanita baik-baik."Balas ibu Arya.
"Saya tuh heran sama Arya bi,sekalinya berurusan sama perempuan,eh malah main kucing-kucingan kaya gini,kenapa coba gak langsung kenalin aja ke saya,kan".
"Mungkin den Arya,lagi menunggu waktu yang tepat bu".
"Iya...saya juga mikir begitu bi,Alhamdulillah lah,kalo wanita yang ada di apartemen Arya itu,wanita baik-baik".
"InsyaaAlloh non Laura,wanita baik-baik bu,bibi bisa lihat dari sikapnya."Balas bi Sarti.
"Minum dulu bi,pesanannya sudah datang."Balas ibu Arya.
Keduanya pun bersama-sama menikmati minuman mereka sejenak.
"Tapi bu,tadi saya izin ke supermarket,kalo saya kembali dengan tangan kosong,gimana?".
"Bibi bilang aja,gak jadi ke supermarketnya,tapi ke cafe di depan apartemen,karena bibi lagi pengen minum yang seger-seger".
"Beres,kan?".Balas ibu Arya.
...****************...
"Hmmm...ada apa lagi,mas?.Apa kamu gak cape telponin aku terus?"Laura berbicara dengan Dika di telpon.
"Kamu dimana sekarang sayang?,aku kerumah kamu,tapi ibu bilang kamu gak ada,kamu dimana?"Tanya Dika.
"Berhenti panggil aku sayang,aku jijik dengarnya!,kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi mas".
"Raa...tolong kasih aku kesempatan sekali lagi,untuk memperbaiki semuanya,aku janji,aku gak akan mengulangi kesalahan yang sama,aku akan setia sampai mati sama kamu."Balas Dika.
"Enak banget yaa kamu ngomong,minta kesempatan sekali lagi,bla,bla,bla".
"Andai aja kamu selingkuhnya bukan sama ibu tiri aku,mungkin aku masih bisa pertimbangkan,tapi kamu selingkuhnya sama ibu tiri aku mas".
"Dan kalian melakukan hal hina itu di dalam rumah aku".
"Kamu memang sudah gila mas,kamu gak bisa bersabar sedikit lagi."Ucap Laura.
"Tolong maafin aku Ra,,,aku khilaf,aku bener-bener khilaf."Balas Dika.
"Simpan saja kata maaf kamu itu,sampai kapanpun,gak akan ada kesempatan kedua dari aku untuk kamu!".
"Gak masalah aku rugi banyak,karena membatalkan pernikahan ini,itu jauh lebih baik,daripada aku harus hidup bersama dengan lelaki yang menjijikan seperti kamu!".
Laura langsung memutuskan begitu saja obrolan mereka di telpon,Laura bahkan memblokir nomor Dika.
Setelah itu Laura menghembuskan nafas panjang,ia juga melempar ponselnya ke atas kasur.
...****************...
"Aaaarrgggg,brengsek,sialan,kenapa harus ketahuan sama Laura sih."Ucap Dika,marah pada dirinya sendiri.
Ia juga meremas kasar rambutnya sendiri.
...****************...
"Huuufttt...aku butuh yang segar-segar,di kulkas ada apa yaaa."Lirih Laura,sambil berjalan keluar kamar dan menuju dapur.
Laura membuka kulkas,hendak mencari sesuatu yang menyegarkan tenggorokannya.
"Non...non Laura cari apa?"Tiba-tiba saja bi Sarti ada di belakang Laura dan mengejutkan Laura.
"Astagfirullah...bibi bikin aku kaget."Laura berbalik,berbicara dengan bi Sarti.
"Maaf non".
"Sejak kapan bibi disini?".
"Baru aja,non,non Laura lagi cari apa?butuh sesuatu?,biar bibi buatin non."Ucap bi Sarti.
"Aku cari sesuatu yang segar bi,rasanya haus banget."Balas Laura.
"Kebetulan bibi bawain jus buat non Laura."Bi sarti menyerahkan jus buah yang ada di gelas cup kepada Laura".
"Alhamdulillah pas banget,bibi beli dimana?".
"Bibi beli di cafe depan apartemen ini non,gak jadi ke supermarket tadi,karena bibi juga pengen minum yang segar-segar."Jawab bi Sarti.
"Ohh...di depan gedung ini ada cafe juga yaa bi?,aku gak perhatiin,soalnya waktu itu datang malam-malam,dan sampai sekarang aku belum keluar dari apartemen ini."Balas Laura.
"Ada non,pas di depan gedung ini,menyebrang aja".
"Makasih yaa bi jusnya..."Balas Laura.
"Sama-sama non,bibi ke kamar dulu yaa kalo gitu".
"Iya bi."Jawab Laura singkat...
Laura membawa jusnya dan menikmatinya sambil duduk santai diruang televisi...
sepertinya ibu tiri laura pergi dr rumah itu, dan laura menyendiri dlm kesunyian rumah itu,,,
moga aja arya datang dan menolong laura