kehadirannya tak pernah di harapkan. kelahirannya di anggap kesalahan besar dan bencana.
ia lahir karena sebuah kesalahan.
Dia...
seorang anak haram dari seorang pengusaha terkenal.
Ryicki Mahendra Setiawan Ananta.
dia lahir dari rahim seorang wanita malam yang sengaja di jadikan jebakan untuk menghancurkan nama baik sang pengusaha.
mampukah ia menjalani kehidupannya dengan baik,
setelah hal buruk juga perlakuan buruk tanpa keadilan kerap kali ia terima dalam setiap jengkal langkahnya.
dalam setiap hembusan nafasnya,
hanya hinaan yang ia terima.
dialah gadis cantik berwajah dingin...
Maurelia Agastya prameswari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 ketenangan sebelum badai
Maulana nampak melangkah lebar menuju gedung fakultas Maura.
Satu bulan telah berlalu sejak kejadian kekerasan yang di lakukan Maura kepada Clara,
Clara pun belum lagi terlihat di kampus sejak hari itu hingga kini.
Kabarnya,
Gadis itu sedang menjalani operasi rahangnya yang sedikit retak dan bergeser akibat pukulan pukulan yang di lakukan Maura kepadanya.
Sementara Akhtar,
Pemuda itu juga jarang terlihat di kampus karena ia yang juga sibuk dengan urusan bisnisnya.
Ya Akhtar sudah mulai terjun ke dunia bisnisnya atas perintah sang ayah.
Namun....
Ia masih datang ke kampus meski tak sesering dulu.
Dan setiap kali datang ke kampus, ia selalu mencari Maura.
Tapi ia tak pernah sekalipun bertemu dengan gadis itu.
Entah bagaimana cara gadis itu menghindarinya hingga seorang Akhtar Jaber Abbas Ashab tak bisa menemukannya.
Hingga tak jarang membuat pemuda itu uring uringan.
" kau sudah selesai....?! " tanya Maulana,
Saat ini ia telah bediri di dekat Maura,
ia masuk ke dalam ruangan itu ketika ia melihat banyak Mahasiswa yang mulai keluar dari ruangan itu.
Sementara seorang dosen yang mengisi bimbingan di ruangan itu juga sudah terlihat keluar sejak tadi.
" kau di sini ?! " tanya Maura sembari memasukkan buku bukunya ke dalam tas.
" hemm, aku sudah menunggumu sejak tadi di sana..." jawab Lana sambil menuding ke arah luar dengan dagunya.
" untuk apa menungguku, aku mau langsung pulang... " jawab Maura sambil mengangkat tasnya dan ia sampirkan kepundaknya.
" no no no....ayo ikut denganku, kita bersenang senang dulu...
Besok hari minggu...
So...ayo kita buat quality time " ajak Lana.
Maura mengerutkan keningnya.
" ayolah Ra...kita sudah terlalu tegang dengan urusan kampus akhir akhir ini.
Kau juga butuh sedikit hiburan untuk merefresh otakmu yang lelah itu.
Jadi...
ayo lupakan sejenak kepenatan di hatimu.
Kita senang senang..." ajak Lana lagi.
Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Maura mengiyakan ajakan sahabatnya semata wayang itu.
" ok....." jawab Maura.
Maulana sontak tersenyum lebar.
" kalau begitu ayo...." ajak Lana.
" sekarang...?! " tanya Maura.
" ya...sekarang "
" tapi ini masih siang...."
" siapa bilang ini sudah malam.... aku tahu ini masih siang, memangnya kenapa ?!?
Apa hang out hanya harus di lakukan malam hari saja hemmm.... ?!" jawab Lana kemudian sambil meraih jemari Maura dan menyeretnya keluar ruangan.
Maura menurut dan tak menolak.
Bergandengan tangan keduanya melangkah lebar menyusuri koridor kampus menuju pintu keluar utama kampus.
Mobil yang membawa Maura dan Maulana nampak keluar dari area parkir kampus.
Seseorang yang berdiri tak jauh dari tempat mobil Maulana terparkit adi nampak menghela nafas.
tak lama ia nampak masuk ke dalam mobil dan ikut keluar dari area parkiran itu.
Namun ia mengambil arah yang berbeda dengan arah yang di ambil Maulana dan Maura.
" bersenang senanglah nona....dan tetaplah tersenyum. Aku senang melihatnya,
Meski senangmu dan senyummu tak bersamaku " bisik seseorang itu yang tak lain adalah Leo.
Ia yang berniat menjemput Maura, melihat interaksi gadis itu dengan sahabatnya.
Ia juga melihat bagaimana Maura menyunggingkan senyum saat bersama pemuda itu
Leo memilih melipir menyingkir,
Ia pun memutuskan mundur karena mengira Maura tengah menjalin hubungan dengan pemuda itu.
Dan kini...
Ia memutuskan untuk kembali ke kantor.
Mobil Maulana nampak terus melaju menembus keramaian jalan raya.
Mendahului mobil mobil laib yang dapat ia dahului.
Hingga akhirnya mobil itu nampak memasuki area parkiran sebuah mall terbesar di kota ini.
Sebuah mall yang di lengkapi dengan area belanja, area bermain dan kafe.
" kita makan dulu " ajak Lana.
" tidak..aku ingin bermain trampolin " kata Maura yang sudah nampak berbinar melihat area bermain trampolin yang sangat luas karena trampolin itu memang di peruntukkan untuk orang dewasa.
Saat ini keduanya tengah berada di lantai tiga,
Lantai yang memang di khususkan untuk arena bermain dewasa.
" dasar bocil....baiklah, ayo " ajak Lana setelah mengusak pelan rambut Maura.
Maura seakan tak perduli dengan itu, ia melangkah lebar ke arah trampolin dengan di ikuti Lana di belakangnya.
Tak lama keduanya telah terlihat berlompatan di atas trampolin.
Tubuh keduanya terlontar tinggi ke atas,
Maura terbahak behagia.
Berkali kali ia melontarkan tubuhnya hingga terlontar tinggi ke atas.
" Hati hati Ra....jangan terlalu kuat menghentak " Lana memperingatkan karena Maura yang terus menghentak kuat tubuhnya hingga ia terlontar tinggi ke atas.
Tapi Maura memilih abai dengan peringatan Lana.
Ia ingin melampiaskan segala kegundahan hatinya selama ini dengan bermain trampolin.
Ia seperti ingin terbang tinggi ke atas dan tak akan kembali lagi.
" sudah ra....sudah...." Lana langsung memegang tangan Maura ketika gadis itu sedikit lengah dan hentakannya sedikit pelan.
" ckk....kau ini mengganggu saja, menyingkir dan lepaskan aku " omel Maura sambil berusaha menghentak tangan Lana.
Lana tak mau melepaskan,
kemudian ia berusaha menarik Maura untuk keluar dari area trampolin,
Tapi tak berhasil.
Kembali gadis itu melompat ke tengah arena, dan menghentak tubuhnya dengan kuat.
Tawa lebar dan mengejek tersungging di bibirnya untuk Lana yang menatapnya cemas.
Bersamaan dengan itu, matanya bertemu dengan mata seseorang yang sudah satu bulan ini ia hindari.
Seseorang itu nampak duduk di salah satu meja di kafe yang ada di mall itu.
Tatapan seseorang itu begitu tajam dan seolah siap menerkam dirinya.
Maura sempat terkejut sebelum akhirnya ia cepat cepat membuang pandangannya ke tempat lain.
Segera setelah itu, ia sedikit mengendurkan gerakannya karena ia ingin segera pergi dari tempat itu.
Tapi tak semudah itu,
Butuh waktu beberapa menit sebelum akhirnya ia benar benar bisa berhenti dari lontarannya.
Maura melompat dari arena dan segera mendekati Lana.
" ayo kita pergi, aku sudah bosan " kata Maura sambil meraih jemari Maulana dan mengajaknya meninggalkan tempat itu.
Dan sungguh gerakannya saat ini membuat seseorang yang menatapnya dari atas sana mengepalkan tangannya dengan erat.
" berani beraninya kau bersembunyi dariku Maura...
Dan sekarang, kau justru berkencan dengannya, awas kamu " rutuk seseorang itu yang tidak lain adalah Akhtar.
Pemuda itu sedang ada pertemuan bisnis dengan rekan bisnisnya di tempat itu.
tanpa ia duga, ia justru melihat gadis yang sangat sulit ia temui selama satu bulan belakangan itu di sini.
Hati Akhtar sontak terbakar,
Apalagi ia melihat Maura menggenggam jemari laki laki lain selain dirinya.
serrraaaangngng....🔫🔫🗡️🗡️💣💣
btw, majikanmu masih hidup jadi perjuangin... kalau perlu minta tolong sama kakek nenek Maura. mereka kayaknya udah mulai sayang sama Maura.
biar Ricky nyesel udah nyia-nyiain anak kandung sendiri demi anak orang.
anak yang kata-katain anak pelacur malah anak gadis baik-baik. justru yang dianggap istri yang baik malah seorang wanita murhn