Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 13_Sebuah Kesalahan
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Sampai di depan pintu apartemen milik Gavin, dia langsung membuka pintu dan masuk ke apartemen tersebut di ikuti oleh Kyra di belakangnya, betapa terkejutnya Kyra saat melihat dalam apartemen yang begitu mewah sekali.
Sudah bisa Kyra tebak sih karena dari luar saja bangunan tersebut terlihat paling mewah sendiri dan juga Kyra mendengar desas desus dari para temen teman pembantu nya dulu kalau apartemen tersebut termasuk apartemen termahal di kota ini bahkan jauh berbeda dari bangunan yang lainnya.
"Ikut aku." tegas Gavin menuju ke lantai dua di mana memang apartemen itu yang paling mahal dan paling bagus, bahkan di dalam apartemennya saja ada lantai dua nya.
Gavin membuka pintu kamar dimana itu akan menjadi kamar Kyra setelahnya.
"Ini kamar mu." ucap Gavin membuat Kyra mengerenyitkan dahinya, kenapa tuannya hanya mengatakan kamar dirinya? memangnya tuan muda nya itu tidak tinggal di kamar itu juga? pertanyaan yang terus terngiang di pikiran Kyra.
"Aku hanya ingin memberitahu mu bahwa sandi apartemen ini adalah hari pernikahan kita jadi kau tidak perlu untuk menunggu ku kalau berada di luar dan tidak bisa membukanya." lanjut Gavin dengan berbicara seperlunya saja.
"Memangnya tuan muda tidak tidur di kamar ini?" tanya Kyra dengan berhati-hati agar tidak membangunkan kemarahan suami nya.
"Apakah kau ingin sekali tidur dengan ku?" tanya Gavin lebih ke menggoda Kyra, namun hanya sebagai godaan bukan beneran.
'Ternyata tuan muda ingin terpisah tempat tidur dengan ku.' gumam Kyra dalam hatinya.
Gavin malah memajukan badannya, sedangkan Kyra yang melihat itu pun mundur ke belakang namun ternyata dia sudah mentok karena di belakang nya sudah ada tembok.
Gavin semakin merapatkan tubuhnya hingga sekarang tidak ada jarak antara tubuh nya dan juga Kyra.
"Asal kau tahu, aku rasa menikahi mu adalah sebuah kesalahan yang pernah ku lakukan." tegas Gavin dengan berbisik di telinganya Kyra.
Jangan tanya lagi bagaimana reaksi Kyra yang sangat syok dengan kalimat tersebut, seperti ada belati yang menusuk di hatinya, padahal waktu itu Kyra sudah mengingatkan untuk menjelaskan semuanya saja bukan malah mengambil langkah yang terlalu nekat seperti sekarang ini.
Mata nya mulai berkaca-kaca setelah mendengar ucapan suaminya itu, sedangkan Gavin malah pergi meninggalkan Kyra yang masih berada di sana menuju ke kamar utama milik nya yang berada di samping kamar milik Kyra.
'Ya tuhan kenapa sakit banget.' gumam Kyra di dalam hatinya dengan air mata yang sudah luruh membasahi pipi nya.
Sedangkan Gavin malah duduk diam di ujung ranjang sambil merenungkan ucapannya, apa kah dia terlalu kejam atau bagaimana? Namun bagi Gavin ini lah dia yang sebenarnya, orang yang tidak bisa berbuat lembut dan selalu saja berkata tajam dan jahat dengan omongannya dan juga tatapan dingin nya itu.
"Enggak Vin, ini semua sudah benar." tegas Gavin meyakinkan dirinya, kemudian dia memilih untuk menuju ke ruang kerjanya yang memang bisa dia akses salah satu nya lewat kamar utama.
Memang Gavin lebih suka jika ruang kerjanya langsung terhubung dengan kamar agar dia tidak bolak balik keluar dan hanya di batasi oleh satu pintu saja sehingga semua orang tidak tahu kalau dia bolak balik ruang kerja, maklum lah work holic ya memang begitu.
Kyra yang sudah mulai lelah dengan tangisan nya pun mulai tenang, sehingga dia memutuskan untuk membersihkan mukanya agar sang suami tidak tahu kalau Kyra habis menangis, ya walau seberusaha apa pun dan bagaimana pun wajah Kyra tidak bisa menyembunyikan mata bengkaknya itu.
Setelah selesai bersiap-siap dia pun menuju ke bawah dimana letak dapur berada karena sekarang sudah menjelang siang yang artinya makan siang akan tiba, kebetulan sekarang adalah weekend sehingga Gavin tidak keluar lagi setelah dari kamar Kyra tadi.
Sampai di dapur Kyra bisa melihat banyak sekali bahan masakan yang bisa kelola di dalam kulkas, hal itu membuat Kyra semakin senang karena jika dia sedang sedih atau sedang stress maka pelampiasan nya adalah memasak, entah lah menurutnya memasak adalah sebuah penghibur di kala sedih nya melanda.
Kyra pun mulai memasak makanan yang sangat dia inginkan sekarang ini yaitu soto dan juga ayam goreng tepung, walau mungkin makanan tersebut tidak cocok bagi sebagian orang namun menurut Kyra itu cocok saja.
"Wah udah jadi." seru Kyra dengan melihat makanan yang berjejer di meja makan membuat selera makannya semakin meningkat saja.
Namun sebelum Kyra makan siang dia memutuskan untuk menuju ke kamar sebelah yang di mana suaminya berada.
TOK TOK TOK
"Tuan permisi." panggil Kyra namun tidak ada sahutan.
Hingga cukup lama Kyra terus mengetuk pintu dan tetap tidak ada sahutan sama sekali, akhirnya Kyra memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tersebut, betapa terkejutnya dia melihat kamar yang begitu luas, bahkan dari kamar yang dia tempat sekarang yang menurutnya sudah bagus ternyata ada yang lebih bagus lagi.
Kyra mencari keberadaan suaminya di kamar tersebut namun dia tak melihat ada Gavin di sana, hingga dia melihat pintu yang tidak terlalu tertutup dengan rapat dan dengan lampu yang menyala di sana, akhirnya Kyra pun penasaran dan mulai menuju ke pintu tersebut.
Dia membuka nya dengan pelan hingga dia melihat sang suami yang fokus sekali dengan laptop dan juga berkas di mejanya, dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancung nya membuat auranya semakin terlihat, bahkan semakin tampan saja, bisa Kyra pastikan para kaum hawa yang melihat penampilan Gavin sekarang pasti akan bersorak ramai mengagumi sosok pria tersebut.
TOK TOK TOK
Dengan keberanian Kyra pun mengetuk pintu ruangan tersebut karena makanannya keburu dingin jika tidak juga di mana.
Gavin yang masih fokus dengan pekerjaan nya pun terkejut dengan ketukan pintu tersebut, dia langsung menoleh dan melihat Kyra yang hanya menampakkan kepalanya tanpa membuka pintu tersebut dengan lebar.
"Ada apa?" tanya Gavin dengan datar nya.
"Tuan muda sekarang sudah siang, saya sudah memasakkan makan siang untuk tuan muda." ucap Kyra yang sudah persis sekali dengan diri nya dahulu yaitu sebagai seorang pembantu.
"Hm." hanya itu jawaban dari Gavin titik.
Kyra pun langsung pergi dari sana dan menyiapkan piring dan yang lainnya untuk Gavin, hingga tak lama Gavin turun dengan santai nya namun sialnya malah terlihat tampan sekali bagi Kyra.
Gavin duduk di kursinya dan Kyra mulai mengambilkan makanan untuk tuan muda nya itu dan juga lauk pauknya, untung saja tuan muda nya itu tak protes dengan kombinasi yang sedikit aneh menurut Kyra itu tapi dia ingin.
Setelah mengambilkan makan siang untuk Gavin, Kyra pun memutuskan untuk pergi ke dapur menunggu sampai Gavin selesai makan, namun baru akan melangkahkan kakinya ke dapur tiba-tiba suara Gavin terdengar begitu datar namun merdu di telinga Kyra.
"Tunggu," ucapnya membuat langkah kaki Kyra pun terhenti.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...