NovelToon NovelToon
KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Pengganti / Menyembunyikan Identitas / Balas dendam pengganti
Popularitas:32k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Catharine Briana Wilson dan Cathalina Andromeda Wilson adalah saudara kembar identik yang sengaja dipisahkan sejak bayi oleh sang ibu

Catharina yang tinggal bersama orang tuanya harus menghadapi kepahitan hidup setelah sang ibu meninggal dunia dan ayahnya menghadirkan ibu tiri untuknya

Memiliki ibu tiri yang jahat, adik tiri teratai putih dan ayah jenderal bajingan, Cathalina yang mengantikan posisi sang kakak yang dibunuh pada saat pernikahannya berniat membalas dendam

Menginjak-injak mereka dan menjadikan mainan! Mata dibalas dengan mata !

Memiliki suami yang lumpuh dan kejam,Cathalina akan membuatnya bertekuk lutut dan membayar semua penghinaan yang diberikan lelaki tersebut kepada sang kakak.

Putri yang luar biasa dengan berbagai macam keahlian yang akan menggemparkan kekaisaran Lunox.

Bahkan kaisar membutuhkannya untuk bertahan hidup dan mengamankan singhasananya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PREDIKSI

“Lili, siapkan air hangat. Aku ingin mandi”, perintah Catharine yang langsung segera dijalankan oleh Lili.

Dengan sedikit ragu, Lili masuk kedalam kamar nona mudanya untuk melihat kondisi kamar mandi.

“Syukurlah kamar mandinya masih utuh”, ujarnya lega.

Diapun segera pergi kedapur kecil yang ada dibelakang paviliun untuk menjerang air mandi untuk nona mudanya.

Sementara Catharine yang masih syok perlahan berjalan menuju halaman samping paviliun yang penuh semak belukar.

Setelah memastikan kondisi aman, Catharine kembali membaca berita yang Deon berikan dengan seksama, tak melewatkan satupun hal dan membacanya dengan cermat.

“Desa Widen!”, batinnya menerawang.

Dia pernah mendengar nama desa tersebut dari gurunya ketika sedang menemaninya mencari beberapa tanaman obat di atas gunung.

Desa Widen adalah desa mistis dimana keberadaannya tak ada seorang pun yang mengetahuinya.

Jika sekarang sang kakak dan kedua sahabatnya itu berada disana pasti itu sebuah takdir karena hanya mereka yang ditakdirkan untuk datang kesana saja yang bisa melihat dan masuk kedalam desa tersebut.

Catharine yang sangat penasaran hanya bisa membalas pesan yang Deon kirim melalui elang miliknya yang tampaknya juga telah disihir agar bisa keluar masuk kedalam desa tersebut dengan leluasa.

Perasaan Catharine saat ini campur aduk antara senang, pemasaran, dan cemas.

Senang karena ternyata sang kakak tidak benar-benar mati melainkan hanya tertidur sesaat dengan detak jantung terasa seperti berhenti sejenak setelah meminum ramuan yang bisa menyebabkan kematian palsu.

Jika sang kakak membuat scenario sebesar ini, apakah itu berarti kakak kembarnya tahu mengenai rencana ibu dan adik tirinya untuk meracuninya sehingga dia lebih dulu menyabotase rencana itu ditengah jalan.

“Nona! Nona! Anda dimana?”, teriak Lili sambil berjalan mengitari pavilun.

Catharine yang mendengar teriakan Lili segera menghancurkan kertas yang ad ditangannya tanpa bekas.

Melihat Catharine berjalan kearahnya, Lili menatapnya dengan penuh kelegaan.

“Nona, air mandinya sudah siap”, ucapnya melapor.

Didalam bak mandi, Catharine tampak memikirkan runtutan peristiwa yang mungkin telah kakak kembarnya rencanakan sebelumnya.

Sekarang, dia masih belum bisa keluar dari dalam istana karena status siaga yang telah diterapkan.

Meski dia bisa menyelinap keluar dengan mudah, namun melihat kondisi didalam istana yang sangat pelik, dia tak mau menjadi kambing hitam jika sampai musuh mengetahui dia keluar dari istana secara diam-diam.

Imagenya yang buruk sejak awal tentunya akan dengan mudah untuk mengiring opini orang lain berburuk sangka kepadanya.

Jadi, yang bisa dia lakukan saat ini hanya menungu, sambil merencakan apa saja yang akan dia lakukan selanjutnya.

Informasi mengenai kematian palsu sang kakak yang baru saja dia terima tentu saja membuat Catharine semakin waspada.

Catharine sangat berharap kakaknya cepat sadar dan kondisinya membaik sehingga dia bisa menceritakan semuanya, agar dia bisa melanjutkan rencana yang telah kakaknya buat dengan baik.

“Kakak ternyata tidak bodoh, tapi hanya pura-pura bodoh untuk membuat orang lain lengah”

“Tapi, rencana sebesar itu?”

“Jika salah langkah maka fatal akibatnya!”

“Kakak! Sebenarnya kehidupan apa yang selama ini kamu jalani”

Semakin memikirkan kakak kembarnya, pikiran Catharine semakin rumit dan perlahan dia menenggelamkan kepalanya kedalam bak mandi dengan harapan otaknya kembali dingin.

Dia harus melangkah dengan sangat hati-hati dan tak bisa mempercayai siapapun saat ini, kecuali Lili agar tak menjadi boom waktu untuknya nanti.

Setelah setelah selesai berganti pakaian dan mengambil beberap stok obat yang masih ada didalam almari, Catharine yang ingin mengajak Lili masuk kedalam kediaman utama untuk membantu merawat para prajurit dihentikan ditengah jalan oleh seorang prajurit yang dia tahu berjaga dipintu gerbang.

“Putri, perwakilan keluarga Wilson barusan datang dan menitipkan pesan jika anda disuruh kembali ke rumah secepatnya”, ujarnya melapor.

“Apa kamu sudah bilang jika Putri tidak bisa kemana-mana karena status yang diberlakukan diistana saat ini”, tanyanya tajam.

“Sudah Putri. Perwakilan tersebut mengatakan jika status siaga sudah tak lagi diberlakukan maka Putri harus segera kembali ke kediaman Wilson secepatnya”, ucapnya menyampaikan semua pesan yang kepala pelayan keluarga Wilson ucapkan tadi.

“Baik. Kembalilah bertugas”, ujar Catharine sambil melambaikan satu tanganya, mengusir prajurit tersebut agar kembali ketempatnya semula.

Selina yang masih berusaha mencari informasi mengenai semua hal yang terjadi dikediaman utama mendelik, melihat bagaimana mudahnya Catharine dan pelayan pribadinya masuk kedalam kediaman utama.

Bukan hanya bisa dengan mudah masuk, bahkan dua prajurit yang tadi memblokirnya membungkuk hormat kepadanya.

“Aku harus melaporkan semua ini kepada Selir”, ujarnya berniat kembali memprovokasi Selir Daysi untuk membuat kekacauan.

Mendengar laporan dari pelayan pribadinya, tentu saja Daysi tak terima, namun dia tak bisa berbuat apapun saat ini karena masih banyak pasang mata sedang mengawasi.

"Selina, ambilkan tongkatku! ",teriaknya lantang.

Selina sama sekali tak menyangka jika Selir Daysi justru akan menghukumnya demi melampiaskan rasa kesal dalam hatinya.

baaagh... baaagh... baaagh....

Daysi terus memukul tubuh Selina yang hanya bisa meringkuk pasrah dengan tongkat besi ditangannya.

Dia harus meluapkan amarahnya agar hatinya merasa lega.

Selina yang sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti ini sejak dulu tinggal bersama nona mudanya hanya bisa pasrah menerima nasibnya.

Untung saja Selina telah belajar ilmu beladiri sehingga pukulan kuat seperti ini tak membuatnya pingsan.

"Brengsek! Jika tidak ingat dengan misi yang Tuan berikan, sudah lama wanita sialan ini aku bunuh!",umpat Selina dalam hati.

Setelah puas melampiaskan amarahnya, Daysi memberi Selina salep untuk mengobati luka yang ditimbulkannya.

Marry yang mengintip dari celah pintu hanya bisa berdiri mematung dengan dada berdebar kencang.

"Untung aku tak jadi masuk tadi, jika tidak, mungkin akulah yang berada diposisi Selina", batinnya ketakutan.

Semakin lama melayani Daysi, Marry jadi semakin tahu jika semua hal yang ditunjukkan wanita itu dipermukaan hanyalah topeng untuk menutupi kekejamannya.

Sementara itu, di desa Widen, setelah ditangani oleh Opa, kondisi kakak kembar Cathalina mengalami kemajuan yang pesat.

Meski belum sadarkan diri karena ada sesuatu hal didalam batinnya yang membuat wanita muda itu masih setia memejamkan kedua matanya, secara keseluruhan kondisi tubuhnya sudah stabil dan hanya tinggal mengobati luka bagian luarnya saja, terutama mukanya yang lumayan hancur.

"Opa, terimakasih untuk semua bantuannya", ujar Deon tulus.

"Takdir yang membawa kalian kesini. Sebagai tetua desa aku wajib membantu kalian untuk menyembuhkan wanita itu. Dan mengenai kapan wanita itu sadar, semuanya bergantung dari dirinya sendiri, aku tak bisa berbuat apapun untuk masalah ini", ujar Opa menjelaskan.

Deon dan Lutfi mengangguk paham dan berharap Catharine cepat sadat agar dia bisa membantu Cathalina disana.

"Cepatlah bangun, adik kembarmu membutuhkanmu", bisik Lufti tepat ditelinga Catharine.

1
Lovely_88
wkwkwk Oh syenangnya Cathelina bs membalas dendam yg elegant berkat penghentian waktu warisan keluarga Wilson biar nyahoo satu2 dibantai musuhnya mrk jgn kasi tau pokokna rahasia sbg terpilih pewaris Wilson yaitu cathalina 😁😁
Soraya
lanjut thor
vitrienoor99
lanjutkan KK ceritanya semakin seru
Anonymous
Lanjuuut
Anonymous
Lanjut
Soraya
lanjut thor
Lovely_88
cerita'y bagus lho ttg kerajaan jg seru tokoh perempuan'y kuat jg cerdik & pintar jarang sih yg sekeren ini g ribet2 yuk bantu ramekan donk g nyesel deh klo ngebaca'y 👍👍😎😊
Lovely_88
makasih buat up'y kak 🤗😍
Lovely_88
pembalasan yg sangat cantik & keren Catherine 🤣🤣🤣😂😂
vitrienoor99
hahaha senjata makan tuan semua, suka dengan karakter Catalina yang ga bisa di tindas..... semangat KK nulisnya
Novie Achadini
sakit jiwa nih selur
Novie Achadini
telat
evi carolin
semangat ... lanjut Thor
Lovely_88
up lg donk thor 😊
Lovely_88
Mampus loe betrand dikerjain raja Dexter 😅😅
Anonymous
Lanjut
dewi ayusartika
kepo banget gua
Soraya
lanjut thor
Soraya
ini cerita nya dinegara mana masalah nya nama2 orang nya bikin bingung
Soraya
ternyata selena mata mata nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!