Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Amanda menemui Kevin, dia tidak bisa menampik bila dirinya merindukan Kevin. Wanita itu menemui Kevin di restoran hotel sesuai dengan kesepakatan mereka. Walaupun merindukan Kevin, Amanda tidak ingin terlihat seperti wanita yang gampangan.
"Cepat katakan apa yang kau inginkan dariku, Kevin!" ucap Amanda ketika telah berada di depan Kevin yang duduk dengan santai.
"Wow. Sabar dulu, Sayang. Aku tidak ingin kita terburu-buru. Bukankah lebih baik kita mengenang masa lalu? Aku kecewa kamu menikah dengan orang lain," ujar Kevin memandang sendu.
Hubungan tanpa status yang jelas memang mengingat keduanya. Sebagai selingkuhan Amanda, Kevin merasa tenang saat melakukan permainan di belakang Noah. Akan tetapi, ketika dihadapkan dengan tanggung jawab yang besar, tentunya Kevin mundur teratur.
Tidak menyangka bila tak lama setelah itu, dia mendengar kabar Amanda menikah dengan Kakak iparnya sendiri. Itu berarti, Kevin tidak perlu bertanggung jawab atas benih yang ditanamkan di dalam rahim Amanda.
"Kau kecewa aku menikah dengan orang lain? Jangan bercanda Kevin. Aku tahu kau senang karena tidak perlu bertanggung jawab. Tidak perlu berbasa basi. Apa yang kamu inginkan," ujar Amanda.
Kevin tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Amanda. "Aku ingin kau kembali padaku, Amanda. Kita bisa berhubungan di belakang suamimu seperti dulu kita mengecohkan Noah."
"Tidak! Aku tidak akan melakukan hal itu. Kalau hanya itu yang ingin kamu katakan lebih baik aku pergi dari sini!" balas Amanda merasa ucapan Kevin sangat konyol.
Ketika Amanda berdiri, Kevin mencegahnya. "Kita kembali berhubungan atau aku akan mengirimkan video saat kita berc*inta pada suamimu," ancam Kevin.
Amanda kembali duduk dan menatap tajam pria yang pernah mengisi hidupnya itu. Dia tidak bodoh begitu saja percaya pada Kevin. Setahunya, dia tidak pernah ceroboh dengan merekam kegiatannya berci nta dengan pria di hadapannya ini.
"Kau tidak memiliki video apa pun, Vin. Jangan mengada-ada sesuatu yang tidak ada," ujar Amanda.
Kevin menyodorkan ponselnya pada Amanda. Terlihat video panas mereka yang diputar tanpa suara. Seketika, Amanda ingin merebut ponsel Kevin. Namun, Kevin segera menyembunyikan ponselnya.
"Bagaimana? Kau percaya padaku, kan?"
"Pria baji ngan! Hapus video itu sekarang juga. Hubungan kita telah berakhir semenjak kau memutuskan melepaskan tanggung jawab pada anak dalam kandunganku," ujar Amanda.
"Aku tidak lepas tanggung jawab. Aku hanya membutuhkan waktu untuk berpikir. Tapi, kamu telah terlanjur meninggalkanku. Bahkan, menikah dengan kakak iparmu sendiri." Kevin mengelak dari semua tuduhan Amanda.
Pada kenyataannya, dia memang berubah pikiran dan tetap di Indonesia. Alih-alih menerima tawaran dari Perusahaan untuk pindah ke Negara S. Sayangnya, Amanda tidak bisa dihubungi kala itu dan Kevin sama sekali tidak berupaya lebih jauh untuk menghubungi Amanda.
"Suka atau tidak suka. Anak itu adalah anakku bukan? Ada darahku mengalir di dalamnya," ujar Kevin.
"Hentikan ucapanmu itu, Kevin. Aku sudah menikah dan berbahagia dengan kehidupanku sekarang. Jadi, aku minta kau hapus semua video itu dan jangan menghubungiku lagi!" balas Amanda penuh emosi.
Wanita itu sudah berpikir semalaman dan memilih untuk tetap setia pada Elang. Dia tidak mungkin melepaskan pria itu demi Kevin yang membuangnya begitu saja ketika mengetahui kehamilannya. Lagi pula, Elang menuruti semua keinginannya selama ini. Terlepas dari bulan madu yang belum dilaksanakan oleh mereka.
"Aku hanya ingin kamu memberikan aku kesempatan, Manda. Kita bisa mengulang masa indah yang pernah kita lakukan. Tolonglah," ujar Kevin merayu Amanda.
"Katakan berapa uang yang kau inginkan. Aku tidak bisa berselingkuh saat aku sudah menikah. Jadi, katakan saja berapa yang kau minta, lalu pergi dari hidupku." Amanda memandang Kevin dengan serius.
Amanda lebih memilih kehilangan uang, dari pada Elang mengetahui kelakuannya sebelum menikah. Dia takut bila Elang akan mengetahui kalau dirinya sudah tidak suci lagi ketika mereka melakukannya. Untungnya, ketika itu Elang mabuk dan tidak sadar dengan hal yang dilakukan oleh pria itu terhadap Amanda.
"Aku tidak membutuhkan uangmu, kau tahu kalau aku juga dari kalangan atas seperti Elang. Aku hanya menginginkanmu, Amanda," balas Kevin menatap Amanda dengan wajah penuh hasrat.
Hati Amanda bergemuruh, dia bertarung dengan logika dan keinginan terpendamnya. Dari beberapa pria yang pernah berhubungan dengannya, memang Kevin yang paling mengerti tubuhnya. Pria itu dapat memberikan hal yang paling dia inginkan.
"Bagaimana Amanda? Elang tidak akan tahu kalau kita berselingkuh. Kamu tidak bekerja lagi dengannya bukan? Kita memiliki waktu banyak untuk bersama. Kita lakukan semuanya dengan rapi, seperti ketika kita bermain di belakang Noah."
Amanda masih diam, Kevin mencuri kesempatan dengan berdiri kemudian berjalan menuju belakang Amanda. Dia memijat bahu Amanda dengan sensual, lalu berbisik.
"Aku sangat merindukan ketika berada di dalam dirimu Amanda. Aku janji ini hanya ada di antara kita. Tidak ada orang yang mengetahui perbuatan kita," ujar Kevin membuat Amanda terpejam.
Wanita itu kemudian mengangguk. Kevin tersenyum menyeringai puas atas persetujuan Amanda. Dia akan memanfaatkan wanita di hadapannya itu dengan puas. Kevin lalu berbisik pada Amanda.
"Kita ke kamar, Sayang. Aku merindukanmu," ujar Kevin yang berjalan mendahului Amanda.
Amanda yang sudah tergoda dengan rayuan Kevin mengikuti dari belakang. Dadanya berdebar bukan karena pengkhianatan yang dilakukannya, tetapi dia kembali berdebar karena menanti perlakuan Kevin padanya yang selalu membuatnya tertantang.
"Maafkan aku, Elang. Aku memang mencintaimu, tetapi kamu tidak dapat membuatku puas," gumam Amanda dengan pelan.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca. ❤️
Kecuali kalau mereka berulah baru keluargamu bergerak Alea.......
dan sang adik pun g ada ahklak xa daniri hati yg begitu besar mendorong ia menhalal segala cara