Kinanti, seorang gadis sederhana dari desa kecil, hidup dalam kesederhanaan bersama keluarganya. Dia bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Kehidupannya yang biasa mulai berubah ketika rencana pernikahannya dengan Fabio, seorang pria kota, hancur berantakan.
Fabio, yang sebelumnya mencintai Kinanti, tergoda oleh mantan kekasihnya dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka. Pengkhianatan itu membuat Kinanti terluka dan merasa dirinya tidak berharga.
Suatu hari, ayah Kinanti menemukan sebuah cermin tua di bawah pohon besar saat sedang bekerja di ladang. Cermin itu dibawa pulang dan diletakkan di rumah mereka. Awalnya, keluarga Kinanti menganggapnya hanya sebagai benda tua biasa.Namun cermin itu ternyata bisa membuat Kinanti terlihat cantik dan menarik .
Kinanti akhirnya bertemu laki-laki yang ternyata merupakan pengusaha kaya yaitu pemilik pabrik tempat dia bekerja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia's Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 SAH !
Fajar menyingsing ketika suara azan subuh berkumandang. Kinanti terbangun, bergegas untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Setelah selesai shalat, ia menatap cermin ajaibnya sejenak, tersenyum kecil sambil berbisik, "Hari ini hari yang besar, aku harus kuat dan percaya diri."
Suasana rumah terasa tenang namun penuh semangat. Setelah sarapan sederhana bersama keluarganya, mereka semua bersiap menuju hotel tempat akad nikah dan resepsi akan berlangsung. Kinanti membawa beberapa barang penting, termasuk cermin ajaibnya, yang selalu menjadi penguat di setiap langkah hidupnya.
Setibanya di hotel, suasana sudah ramai dengan persiapan. Ballroom megah dihias dengan dekorasi serba putih dan emas, penuh bunga segar yang memberikan kesan elegan dan sakral. Para tamu undangan keluarga dekat sudah mulai berdatangan.
Di ruang rias, Kinanti duduk tenang sementara tim MUA merias wajahnya. Ia meminta tampilan yang natural, memancarkan keanggunan sederhana yang menjadi ciri khasnya. "Ka, aku minta make up yang natural ya jangan terlalu berlebihan,"seru Kinanti.
"Tenang sayang, wajah kamu udah mewah banget ini kalo kata anak jaksel luxury look banget ini mah hi hi hi,"ujar sang MUA yang berusia paruh 30 tahun namun masih terlihat cantik.
"Ahh kaka bisa aja."Kinan tersenyum malu, saat dipuji.
Setiap sapuan kuas di wajahnya seolah menggambarkan perjalanan panjang yang telah ia lalui. Dalam hati, Kinanti berdoa, "Ya Allah, mudahkanlah jalanku dan restuilah pernikahan ini."
Di sisi lain, Zayn juga sedang dirias. Mengenakan beskap hitam dengan aksen emas, ia terlihat gagah dan tenang, meskipun di dalam hatinya ada sedikit debar yang sulit dijelaskan. Sesekali, ia memeriksa teleponnya, memastikan segala sesuatu berjalan lancar.
Ketika semuanya siap, keluarga Kinanti dan Zayn dipanggil ke area akad. Di sana, meja akad telah dihias indah dengan kain putih dan bunga-bunga melati. Para tamu duduk dengan tenang, menanti momen sakral itu.
Kinanti, dengan gaun kebaya putih bersih yang dihiasi bordir halus, berjalan perlahan ke arah pelaminan. Wajahnya tertutup selubung tipis, tetapi senyum gugup namun manis terlihat jelas. Ia duduk di tempat yang telah disiapkan, sementara ayahnya berada di samping Zayn yang sudah siap mengucap ijab kabul.
"Duhh, engga nyangka gua bakal.segugup ini, bener ya ternyata pernikahan engga bisa dianggap main-main."Batin Zayn, jantungnya berdegup kencang. Tak karuan.
Acara akad pun dimulai, membawa suasana haru yang mendalam. Semua yang hadir memandang penuh doa dan harapan untuk pasangan yang akan segera dipersatukan dalam ikatan suci.
Di tengah suasana khidmat, Zayn duduk tenang di hadapan penghulu dan ayah Kinanti, Aryo Kusuma. Tangannya menjabat erat tangan sang calon mertua, sementara wajahnya memancarkan keyakinan meski ada sedikit gugup di dalam hati. Semua yang hadir hening, memperhatikan dengan penuh haru.
Penghulu mulai memandu prosesi akad nikah dengan membaca doa dan memastikan semua saksi siap. Kemudian, tiba saatnya Zayn mengucapkan ijab kabul. Dengan suaranya yang dalam dan tegas, Zayn berkata:
"Saya terima nikah dan kawinnya Kinanti Putri Kusuma binti Aryo Kusuma dengan maskawin tersebut, tunai."
Suaranya terdengar mantap, tanpa ragu, membuat semua yang hadir mengangguk penuh kesaksian. Para saksi, termasuk keluarga besar, segera mengucapkan, "Sah!" dengan serentak, menandai bahwa Zayn dan Kinanti kini telah resmi menjadi suami istri.
**POV Akad Nikah Zayn dan Kinanti**
Kinanti, yang duduk di belakang tabir, tak mampu menahan tetesan air matanya. Hatinya berdebar hebat, perasaan campur aduk memenuhi dirinya—antara bahagia, terharu, dan gugup. Sang ibu yang berada di sampingnya menggenggam tangannya erat, memberikan dukungan dalam momen besar ini.
Setelah akad selesai, Zayn dengan langkah tegas dan tatapan penuh makna mendekati Kinanti. Ia membuka tabir yang menutupi wajah istrinya, dan untuk pertama kalinya melihat Kinanti sebagai seorang istri. Wajah Kinanti yang dihiasi senyum malu-malu terlihat begitu cantik, membuat Zayn tersenyum tipis sambil berkata pelan, "Bismillah, kita mulai semuanya bersama."
Kinanti hanya mengangguk sambil menunduk. Suasana di ruangan penuh dengan rasa haru dan kebahagiaan, menjadi awal yang indah bagi perjalanan baru mereka sebagai pasangan suami istri.
Acara adat pun dimulai, dengan sungkem kepada kedua orangtua masing-masing mempelai. Dilanjutkan dengan acara mencuci kaki suami, dan melempar daun sirih. Diakhiri dengan saling menyuapi. Nenek sengaja ingin ada prosesi adat agar mereka berdua takkan mudah melupakan momen pernikahan mereka.
"Bro, selamat ya, akhirnya aku punya kaka ipar, selamat ya Ka Kinan, semoga cepat dapat momongan."Rasya sambil terkekeh menggoda pengantin baru tersebut.
"Iya terimakasih ya Rasya."Kinanti tersipu malu mendengarnya.
"Bro, aku punya kado khusus buat kamu jangan lupa di buka ya ."bisik Rasya. Zayn hanya mengangguk saja tanpa tahu apa kado dari Rasya.
"Ehh, ada bidadari ternyata. "Rasya terbelalak saat melihat Kirana menjadi brides maid, karena dia juga menjadi brides maid nya Zayn namun baru sadar jika ada gadis yang cantik di pesta tersebut.
"Maaf ka, saya mau lewat,"Kirana melambaikan tangannya, ke wajah Rasya.
"Ahh, iya silahkan,kamu siapanya ka Kinanti?"Tanya Rasya.
"Saya adiknya Ka."jawab Kirana.
"Owhhh, adiknya ya,.kenalkan saya ...sepupunya Zayn."Zayn mengulurkan tangannya.
"Iya ka, maaf Kirana ke sana dulu harus mendampingi ka Kinanti takut butuh sesuatu."Kirana melangkah meninggalkan Rasya.
Malam itu, ballroom hotel mewah tempat resepsi pernikahan Zayn dan Kinanti dipenuhi dengan dekorasi indah yang didominasi warna emas dan putih, menambah kesan elegan dan megah. Para tamu penting dari kalangan bisnis, kolega Zayn, serta keluarga besar Kinanti dan Zayn hadir dengan pakaian terbaik mereka.
Kinanti mengenakan gaun pengantin yang anggun dan memukau, dengan riasan sederhana namun menonjolkan kecantikannya. Saat dia berjalan berdampingan dengan Zayn, para tamu terpana melihat keanggunannya. Zayn sendiri mengenakan setelan tuxedo hitam dengan potongan sempurna, menambah aura wibawa dan pesonanya.
Ratih, yang hadir di antara tamu keluarga Kinanti, merasa semakin heran. Bagaimana mungkin Kinanti, yang selama ini dia pandang sebelah mata, bisa menjadi istri dari seorang pria seperti Zayn Wiratama? Kebingungannya makin bertambah ketika melihat bagaimana Zayn memperlakukan Kinanti dengan perhatian penuh.
Di sudut lain, Citra dan Fabio hadir dengan perasaan campur aduk. Citra mencoba tersenyum untuk menutupi rasa irinya, sementara Fabio tampak canggung melihat keluarga Kinanti yang kini berada di lingkaran orang-orang terpandang.
Tetangga Kinanti, termasuk Pak RT dan Pak RW, hadir dengan penuh rasa kagum. Sebelumnya, mereka sering membicarakan Kinanti dengan nada negatif, tetapi malam ini mereka menyaksikan transformasi luar biasa seorang gadis sederhana yang kini menjadi "ratu" di sebuah pesta megah. Mereka berbisik-bisik tentang betapa berharganya Kinanti di mata Zayn, terbukti dari segala kemewahan yang diberikan.
Saat acara berlangsung, Zayn dan Kinanti menyapa para tamu dengan senyum ramah. Zayn beberapa kali memperkenalkan Kinanti dengan penuh kebanggaan sebagai istrinya. Hal ini membuat para tamu, terutama dari pihak kolega bisnis Zayn, memuji kecantikan dan kesederhanaan Kinanti.
Kinanti, meski sempat gugup, berusaha tampil percaya diri. Saat berdiri di pelaminan bersama Zayn, dia merasa semua hujatan dan cibiran yang pernah dia terima terbayar dengan momen ini. Kini, dia berdiri sebagai istri dari seorang pria luar biasa, diakui dan dihormati oleh semua orang yang hadir.
Acara resepsi berlangsung hangat dan penuh kebahagiaan, menjadi malam yang tak terlupakan bagi Kinanti, Zayn, dan semua yang menyaksikan kisah mereka.
secara logika seharusnya ada kepastian masih atw putus.
tapi anehnya masih sama2 merindukan, tp gak ada komunikasi, padahal di hp ada no kontaknya.. 😆😆😆😇😇😇