Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayang-bayang
Terbayang antara 2 dunia.
Itulah yang sedang kupikirkan sekarang, antara asliku dan asalku dua hal yang sangat bertolak belakang itu, terselip di kepala ku antara melalui dan mengingat kembali "Tergoyahkan". Seperti itu atau apapun mereka menyebutnya.
Terkadang juga terkesan dengan keasingan ini, dengan kegiatan yang mereka semua lakukan entah itu menendangi bola, berbincang dengan lebih dari 3 orang, berkumpul bersama ataupun melakukan beberapa pertandingan ringan yang menghibur. Jujur saja aku tidak mengikuti semua itu aku hanya duduk di lantai teras sambil memandanginya terkadang bergumam ohh-wuo-haa sembari menikmati angin segar di pertengahan pagi hari ini.
Aku tidak mengenal satupun dari mereka jika mereka berkenalan denganku pun aku melupakannya setelahnya, teringat lebih dari 1000 tahun kehidupanku sebelumnya tentang itu pembebasan, penaklukan, pembantaian.
Dan mereka menyebutku legenda hidup, pahlawan era awal, cerita demi cerita mengalir di antara kehidupan orang-orang di duniaku dulu yang ketika berpapasan denganku mereka menyebutku
(Staring Clouds) karena aku selalu menatap awan. Aku terkadang mendengar ada beberapa orang baru dari mereka yang bertanya-tanya siapa orang yang kalian kagumi itu?
(Dia Legenda hidup sang Staring Clouds)
Teman-teman mereka berbisik pelan dengan saksama orang-orang tuaku bahkan pahlawan-pahlawan era sekarang di antara para penjelajah maupun master dari masternya menyebutnya orang aneh yang selalu menatap awan dan mereka sendiri berkata.
"Apa yang orang hebat itu pikirkan sekarang sambil menatap awan, para master itu tidak sengaja melihat kewajahnya dan seakan wajahnya menunjukkan ekspresi.
Aku yang duduk di bawah awan ini terlihat bukan, apa-apa dan mereka berkata makhluk.
Yang setiap langkahnya adalah keajaiban itu sendiri.
Setiap perkataannya adalah kejadian itu sendiri.
Ayunan pedangnya yang dahulu kala membentuk peradaban itu sendiri.
Sampai-sampai gunung-gunung bergemuruh karenanya.
Tebasan pedangnya dapat memisahkan dataran itu sendiri.
Seakan berkata aku bukan apa-apa di bawah langit biru indah ini".
Lalu kami menatap awan itu begitu indah birunya melelehkan hati kami, di antara warna kelabunya membuat air mata kami menetes, dan di bawahnya yang menatapnya adalah sang legenda hidup Staring Clouds yang seakan wajahnya berkata.
Aku bukan apa-apa di bawah langit biru indah ini. Yang terpikir di benak mereka para petualang lama ataupun baru dan pahlawan-pahlawan era sekarang, penjaga kastil bahkan raja-raja saat mengikuti dan mencoba seperti yang dia lakukan hanya menatap awan seakan hatinya berkata.
"Orang hebat itu yang menyatukan kita semua yang memulai peradaban demi peradaban baru yang lebih bijaksana dia menyebut dirinya bukan apa-apa di bawah langit biru ini, lalu apa yang kami sombongkan selama era terpuruk itu, pahlawan-pahlawan maupun master di antara master yang merasa dirinya hebat dulu pun ikut menangis sambil menatap awan biru indah itu bersama legenda hidup itu Sekarang dan selamanya."
Itu seperti yang kulakukan di dunia ini sekarang menjadi anak sekolah menatap kegiatan yang mereka lakukan sambil bergumam, di lain sisi, yah tidak begitu buruk mereka bersenang-senang sekarang walau duniaku dulu terlampau berbeda dan di sini bisa mati kapan saja seperti era awal belum sampai kehidupan yang hanya sekali tetapi berlanjut sampai selamanya, hari demi hari seperti ini saja terkadang ada kegiatan baru yang tidak kumengerti seperti cek kesehatan ataupun yang mereka sebut perlombaan.