Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.
Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
"Amy, apa Duchess Luxio memiliki kekuatan tipe penyembuh?" Tanya Katrina. "Tidak nyonya, Nyonya Duchess Luxio tidak memiliki kekuatan seperti itu. Beliau hanya memiliki kekuatan api seperti yang dimiliki oleh leluhur keluarga Maximillian" Jawab Amy.
"Baiklah, terima kasih sudah menjawab pertanyaan ku Amy. Dan maafkan aku yang sudah mengambil tubuh milik nyonya mu yang sebenarnya" Ucap Katrina dengan sendu.
Amy menggenggam kedua tangan Katrina. "Tidak apa-apa nyonya, anda jangan menjadikan itu sebagai beban hidup anda. Justru saya merasa senang dengan kehadiran anda ketiga anak Duchess akhirnya bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu dan saya bisa melihat dengan jelas jika mereka sangat menyayangi anda. Untuk mengenai jiwa Duchess Luxio yang tidak diketahui keberadaannya itu mungkin adalah kehendak dari dewa yang tidak akan kita ketahui jalan apa yang akan ia berikan pada hidup kita. Saya berdoa semoga anda selalu di berkati dengan kebahagiaan" Ucap Amy dengan tulus, Katrina saat itu juga langsung memeluk Amy dengan erat. Amy, bagaikan seorang ibu yang telah memberikan motivasi untuk anak perempuannya.
Katrina yang tidak pernah merasakan rasanya mendapat kan kasih sayang dari kedua orang tua nya, rasa dimarahi oleh ibunya serta rasa khawatir dan ucapan motivasi yang penuh kebahagiaan dari seorang ibu dan ayah tidak pernah Katrina rasakan. Ia hanyalah seorang anak yang separuh beruntung yang tinggal di panti asuhan tanpa tahu siapa orang tua kandungnya sampai hembusan nafas terakhirnya.
Mendengar ucapan tulus dari wanita tua seperti Amy benar-benar membuat Katrina merasa beruntung sudah di hidupkan kembali di dunia ini dan bertemu banyak orang yang baik dan cinta padanya. Amy sudah Katrina anggap seperti ibunya.
.
.
.
Setelah kacang hijau nya masak dan lunak serta Adolft yang datang dengan membawa gula dan susu. Kini Katrina kembali sibuk meracik sesuatu makanan yang terpikirkan sekilas olehnya ketika melihat susu.
Ia mencampurkan susu dan gula ke dalam panci berisikan kacang hijau lalu memasaknya sebentar. Setelah masak dan mematikan apinya, barulah Katrina memasukkan sup kacang hijau buatannya ke dalam mangkuk. "Ini dia, sup kacang hijau susu, aku tidak tahu dengan jelas apa nama yang cocok selain itu" Ungkap nya lalu memberikan semua orang yang ada di dapur semangkuk sup kacang hijau buatannya.
Adolft memakannya sesendok dan seketika ia merasakan rasa yang luar biasa lagi. Kacang hijau yang ia kira tidak bisa dimakan selain di tanam untuk diambil kecambahnya yang akan di campur ke sayur biasanya.
Baru kali ini ia tahu jika biji kacang hijau itu bisa dijadikan makanan seenak ini apalagi di tambahkan susu.
"Kayu bakar anda sudah datang tuan Adolft" Ucap Andreas yang tiba-tiba datang sambil membopong kayu bakar di pundaknya, diikuti Sarkan yang ikut masuk ke dalam. Mendadak mereka mencium bau harum yang manis dari dalam dapur.
"Apa yang anda masak sampai seharum ini tuan Adolft?" Tanya nya semakin masuk ke dapur dan seketika terkejut saat melihat keberadaan Duchess nya yang ada disana sambil ikut duduk di meja bersama para koki dan pelayan. Mereka tengah asik makan sup kacang hijau sambil berbincang-bincang melupakan posisi mereka sejenak.
"D-D-Duchess!" Pekik Andreas tergagap ketika bertemu Katrina. "Oh hai, kemarilah ikut makan sup kacang hijau disini" Ajak Katrina lalu berdiri dan menuangkan sup kacang hijau ke dalam dua mangkuk untuk diberikan pada Andreas dan Sarkan.
Andreas dan Sarkan tampak tidak bergeming disana. "Kau mau atau tidak?" Tanya Katrina. "Ini enak paman ksatria" Sahut Helena. Pelan-pelan Andreas menghela nafas lalu memberanikan diri mengambil mangkuk berisikan sup kacang hijau campur susu itu. Sarkan juga ikut mengambil semangkuk.
Lagi-lagi mereka berdua dibuat terkejut dengan ajakan Katrina yang mengajak mereka bergabung duduk bersama dengannya di meja yang di tengahnya ada lilin sebagai penerang ruangan itu walau dapur itu sudah cukup terang dimasuki sinar bulan.
Singkat cerita, mereka akhirnya ikut duduk bergabung di meja yang cukup besar itu. Sungguh, baru pertama kalinya mereka duduk sejajar dengan seseorang yang memiliki posisi lebih tinggi dari mereka.
"Andreas, Sarkan mengapa kalian lama sekali kemba....li?" Stero berteriak memanggil kedua ksatrianya yang lama sekali kembali dari dapur, seketika tertegun saat menemukan Duchess bersama beberapa para pekerja dan dua orang ksatria yang ia cari tengah duduk bersama dengan sang Duchess sembari bersenda gurau.
"D-Duchess. Maafkan atas kelancangan saya" Ucapnya dengan penuh hormat. "Kemarilah, makan sup kacang hijau bersama" Ajak Katrina. Awalnya Stero menolak tapi karena Andreas yang sudah menarik tubuhnya lalu memaksanya duduk di bangku kosong yang ada disana lalu Katrina yang memberikannya semangkuk sup kacang hijau membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi ketika merasakan betapa enaknya sup buatan Duchess.
Satu ksatria lagi terseret bernama Rodi beserta Simon yang baru datang. Kini mereka semuanya berkumpul di satu meja sambil memakan semangkuk sup kacang hijau dan berbincang hangat, melupakan akan derajat posisi mereka sangat berbeda dengan Duchess. Mereka tertawa dan berbincang bersama layaknya sebuah keluarga bahagia.
Selamat tahun baru 😄 Awal baru dan semua baru serta hp baru😢 Author berharap bisa punya hiks...
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
lanjut thor
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...