NovelToon NovelToon
Menggenggam Rindu

Menggenggam Rindu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:50.3M
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Hidup bergelimang harta, mempunyai istri yang cantik dan seorang putri yang manis tak membuat seorang Demian merasakan kebahagiaan hidupnya.

Rasa bersalahnya pada seorang wanita 8 tahun yang lalu selalu menghantui hidupnya. Wanita itu sudah berhasil mengubah hatinya yang hangat menjadi sedingin es, beku dan keras.

"Ariana, di mana kamu? aku merindukanmu sayang."

Disisi lain jauh dari ibu kota Ariana sedang bekerja keras seorang diri untuk menghidupi anaknya.

Anak yang tidak pernah mengetahui di mana sang ayah, karena 8 tahun yang lalu Ariana meninggalkan laki-laki yang sudah menyakitinya bersama janin yang tak pernah terucap.

Akan kah keduanya akan bertemu dan kembali bersama meski keadaan tidak seperti dulu lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~35

"Ayah ?"

Ricko berkali-kali mengucek matanya ketika melihat sang ayah sedang tidur di sampingnya pagi itu. Apa ia sedang bermimpi atau berhalusinasi? sampai-sampai ia menepuk pipinya sendiri.

"Sudah bangun, Nak ?" Demian langsung mengulas senyumnya ketika melihat Ricko terus menatapnya tak percaya.

"Beneran ayah ?" Sepertinya Ricko masih belum percaya.

"Iya sayang ini ayah." Demian langsung terharu ketika Ricko langsung memeluknya dan memanggilnya Ayah.

"Maafkan ayah Nak, maafkan ayah."

"Ayah jangan pergi lagi ya, Ricko sayang sama ayah." ucap Ricko ketika Demian mengurai pelukannya.

"Ayah tidak akan kemana-mana Nak, apa kakimu masih sakit ?" tanya Demian.

"Sudah sembuh ayah, ayah tahu Ricko punya mobil-mobilan remot loh." Ricko langsung turun dari ranjangnya lalu mengambil ketiga mobil-mobilannya lalu membawanya ke hadapan sang ayah.

Bocah kecil itu terlihat sangat antusias dengan mainan barunya tersebut, namun tidak dengan Demian.

"Siapa yang belikan, Nak ?" tanyanya penasaran.

"Om Ed, Om nya baik loh setiap hari kesini main sama Ricko. Ricko juga di ajak jalan sama ibuk." celoteh Ricko.

Deg!!

Mendengar cerita sang putra, Demian langsung mengepalkan tangannya. Siapa laki-laki yang sudah berani mengusik miliknya.

"Baiklah Ricko mandi dulu ya yah." ucap Ricko yang langsung membuyarkan lamunan Demian.

Demian segera keluar dari kamar tersebut untuk mencari keberadaan Ariana, karena dari subuh wanitanya itu sudah meninggalkan kamar.

Ia melihat berbagai macam kue sudah di susun rapi di tempatnya, sebenarnya jam berapa wanita itu bangun hingga sepagi ini sudah menyelesaikan pekerjaannya membuat kue-kuenya tersebut.

Demian jadi di liputi perasaan bersalah, ia bersumpah setelah ini takkan membiarkan wanitanya itu bekerja keras dan tinggal di tempat yang tak layak seperti ini.

"Kamu sedang ngapain, sayang ?" Demian langsung saja melingkarkan tangannya ketika melihat Ariana sibuk dengan penggorengannya.

"Menjauhlah Dem, aku sedang memasak." protes Ariana.

Namun bukannya menjauh, Demian justru meletakkan kepalanya di ceruk leher Ariana. Menghisap dalam-dalam aroma tubuh wanitanya itu yang memabukkan.

"Dem, kamu belum tahu ya rasanya di pukul pakai penggorengan panas." sungut Ariana ketika laki-laki itu mulai mengecupi lehernya bahkan sesekali menghisapnya dengan kuat hingga meninggalkan bekas merah keunguan di sana.

Prang

Ariana langsung melemparkan sutil ke atas wajan hingga menimbulkan suara keras ketika Demian tak mengindahkan perkataannya.

Laki-laki itu memang benar-benar seperti ulat bulu, jika sudah menempel susah sekali lepas dan bikin gatal pula wkwkwk.

"Jangan galak-galak dong sayang nanti cantiknya hilang loh." ledek Demian yang masih berdiri tak Jauh dari Ariana.

"Makanya jangan seperti soang, tuh kata para readers kamu seperti soang." sungut Ariana lagi.

"Mereka mah hanya iri saja sayang." bela Demian yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ariana.

Bukannya takut, Demian justru menarik pinggang Ariana hingga ia jatuh ke dalam pelukannya.

"Demian." teriak Ariana kesal, sepertinya kerjaannya di dapur tidak akan selesai-selesai karena laki-laki itu.

Demian justru terkekeh karena sudah berhasil menjahili Ariana. "Nih, aku akan menunjukkan soang yang sesungguhnya." ucapnya kemudian ia langsung melahap bibir Ariana dengan rakus.

Laki-laki itu tak peduli meski Ariana sudah memberontak karena kehabisan napas, sepertinya Demian sudah begitu candu dengan bibir tipis dan merah alami itu.

Bibir itu selalu memabukkan dan membangkitkan jiwa kelelakiannya yang sudah terasa mati selama 8 tahun.

"Kamu ingin membunuhku ya." pekik Ariana ketika Demian baru melepaskan panggutannya, bibirnya pasti sudah bengkak saat ini karena ulah laki-laki itu.

"Habis bibirmu manis sayang, gimana aku nggak kayak soang." bela Demian yang kini sudah melepaskan Ariana dan membiarkan wanita itu menyelesaikan pekerjaannya.

Ariana hanya melotot menatapnya, meski saat ini hatinya sangat bahagia. Hatinya yang sudah lama kosong, kini kembali berwarna karena kekasih hatinya itu telah kembali.

Setelah itu mereka nampak sarapan bersama-sama sebelum Ricko berangkat ke sekolah.

"Biar aku yang mengantar Ricko." tawar Demian antusias.

"Tidak perlu, setiap pagi Ricko di antar mas Herman." tolak Ariana.

"Tapi aku ayahnya, bukan Herman." protes Demian, tentu saja dia marah enak saja laki-laki lain mengantar putranya itu ke sekolah.

"Apa kamu mau pagi-pagi ribut hanya karena istrimu dan putrimu itu melihat kamu mengantar Ricko ?" sungut Ariana.

Demian terdiam dan akhirnya ia mengalah, bukannya ia takut ketahuan Monica dan Olive. Namun untuk saat ini ia tak mau keberadaan Ariana dan Ricko di ketahui oleh mereka.

Karena pasti keselamatan Ariana dan Ricko akan terancam, ia tahu betul bagaimana sifat Monica dan kedua orangtuanya.

"Ayah Herman." teriak Ricko ketika melihat motor Herman berhenti di depan rumah Ariana, nampak Widya juga berada di sana.

"Tuan Demian ?" Herman terperanjat ketika melihat Demian yang baru keluar dari dalam rumah tersebut dengan rambut acak-acakan khas bangun tidur.

Sedangkan Widya memindai penampilan Ariana yang pagi itu mencepol rambutnya ke atas. Namun bukan itu yang membuat Widya salah fokus, ia melihat beberapa tanda merah di leher Ariana.

Sepertinya Ariana tidak menyadarinya, bagaimana ulah Demian tadi pagi yang membuat tanda kepemilikan di leher putihnya.

"Hati-hati membonceng putraku, jika lecet sedikit saja nyawamu menjadi taruhannya." ancam Demian pada Herman yang langsung membuat laki-laki itu menelan ludahnya.

"Kamu apa-apaan sih." sungut Ariana pada Demian, tapi justru Demian langsung memeluk pinggangnya dengan posesif dan itu membuat Herman dan Widya termangu menatapnya.

Banyak sekali pertanyaan di benak Herman dan Widya, sebenarnya apa hubungan atasannya itu dengan Ariana hingga nampak sedekat itu.

Bahkan Demian tak segan memeluk Ariana, apalagi melihat tanda kepemilikan di leher Ariana. Mereka jadi traveling kemana-mana, apa mereka semalam sudah menghabiskan malam bersama?

"Ayah, Ricko berangkat dulu ya." Ricko nampak mencium tangan Demian dengan takzim dan itu lagi-lagi membuat Herman dan Widya terkejut karena Ricko memanggil Demian dengan sebutan ayah.

Herman dan Widya nampak menatap Ariana seakan meminta penjelasan semua ini.

"Sebenarnya Demian adalah ayah kandung Ricko." ucap Ariana pada akhirnya yang langsung membuat Herman dan Widya melotot tak percaya.

"Sudah dengar kan, kalau Ricko adalah putraku. Jadi berhati-hatilah mengantar calon pewaris Anggoro." ancam Demian dengan keangkuhannya dan itu langsung mendapatkan hadiah cubitan dari Ariana.

"Sakit sayang."

"Biarin saja lagipula asal kamu tahu mbak Widya dan mas Herman tidak mungkin mencelakai Ricko, bahkan mereka sudah menjaga Ricko dari bayi." sungut Ariana.

"Baiklah-baiklah, pasti nanti akan ku memberikan bonus besar buat dia." bela Demian.

"Baiklah kami pergi dulu." pamit Herman dan Widya.

Setelah mereka pergi Ariana segera masuk ke dalam rumahnya, seperti biasa dia akan menyiapkan jualannya.

"Kamu mau ngapain sayang ?" tanya Demian ketika Ariana akan membawa kue-kuenya.

"Tentu saja jualan mau apalagi."

"Siapa yang mengizinkan mu untuk jualan lagi ?" Demian langsung mengambil tempat kue dari tangan Ariana.

"Aku tidak perlu ijin darimu untuk jualan." sungut Ariana tak terima, enak saja laki-laki itu main larang-larang sedangkan dia dari subuh sudah lelah membuatnya.

"Mulai hari ini dan seterusnya kamu tidak ku izinkan jualan lagi." tegas Demian.

"Kamu tidak berhak melarangku Demian, lagipula kamu hanya ayahnya Ricko tapi bukan suamiku." kesal Ariana.

Demian yang sudah tak sabar menghadapi keras kepalanya Ariana, langsung saja menggendong Ariana dan langsung membawanya ke kamarnya.

"Sepertinya kamu memang harus di kasih pelajaran sayang, biar mau menurut." ucapnya.

"Demian, kamu jangan macam-macam ya." pekik Ariana yang saat ini berada di dalam gendongan Demian.

1
filis 12
Luar biasa
mutiyah wiyono
Ariana itu benar 2 wanita munafik, tdk bisa menjaga kehormatan
🌺Ulie
Luar biasa
siti rohimnah
Biasa
siti rohimnah
Kecewa
Lilik Juhariah
kl bahas kerjaan kenapa gk di ruang kerja jgn di restoran
Lilik Juhariah
gk bayangin nyonya anggoro gk dandan pucat kayak apa ya, biasanya kan menor banget
Irma Saodah
Luar biasa
Nara Ega Gratma
mewek😭😭😭😭
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
suami setia Martin GK gampang tergoda oleh wanita lain
Nara Ega Gratma
ah kangen kisah daddy Martin dan bunda sera🤭🤭
Cem Pluk
ini org tidur apa pibgsan thor wkwkkkkkk
Cem Pluk
jangan blg nanti Ariana anak p Anggoro ya thor 🤣🤣🤣🤣
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kena omongan sendiri km Dena melepas pakaian di hadapan laki-laki 😂😂
Cem Pluk
setan kembali lagi wkwkwkkkkkk
Cem Pluk
si mon mon taa thor 😆
Cem Pluk
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣trs readernya apa thor ?? 🤭🤭😆😆😆😆
mars
padahal kan pagi2 masak bau keringet ya
Mice Maizarni
Luar biasa
mulia modeong
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!