Jika benar yang dikatakan jodoh adalah cermin diri, bolehkah aku meminta mendapatkan jodoh yang lebih dari diriku?, karena aku adalah insan yang fakir ilmu,aku ingin mendapatkan seorang imam yang bisa menuntunku sampai ke surga Nya nanti.
pernikahan selalu di ibaratkan sebuah kapal, keselamatan penumpangnya di gantungkan pada Nahkoda nya, mampukah Nahkoda nya membawa kapalnya selamat hingga ke dermaga yang di tuju?.
Lalu bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan yang terjadi karena sebuah keterpaksaan karena sebuah permintaan? apakah pernikahan itu akan bertahan? sedangkan yang berada di dalam nya tak saling kenal?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
" Cewek mana bro? Cantik?" tanya Dion kepo.
" Maba di Alexander,cantik,baik,lembut,pinter,sopan pake banget" jawab Andre mendeskripsikan ciri-ciri gadis yang di tanya oleh Dion.
" Wow...seksi pastinya dong ya,secara sekelas Melly yang cantik dan seksi,speak model papan atas aja di cuekin" ucap Dion lagi.
" Nah yang satu itu yang ngak, karena tu bocah,gadis muslimah,pake hijab teruss,tapi pastinya seksi deh,kulitnya aja kaya salju warna nya" tambah Aldo membayangkan Kiara.
" Jadi penasaran gue" umpat Dion yang merasa menyesal kepoin gadis yang katanya di sinyalir menjadi penyebab sang ketua terlihat kacau.
Andre dan Aldo seketika tertawa terbahak-bahak melihat wajah kepo Dion,membuat pria yang memiliki senyum sangat manis itu menggeram.
" Bohongi gue kan Lo berdua?" tuduh Dion geram.
" Ga ada kerjaan banget kami bohongi Lo,kalo Lo ga percaya, Minggu depan ada turnamen basket antar kampus kan? Dan Alexander yang jadi tuan rumah nya,Lo datang lebih cepat,biar kami tunjukkin orang nya" janji Aldo yang juga di angguki oleh Andre.
Dion mengaguk menyetujui saran dari Aldi dan Andre" ok Deal..gue pegang ucapan Lo berdua ya" ucap Dion yang memang selalu memegang ucapan nya,Dion adalah pemuda yang selalu to the poin dalam bicara dan bertindak,ia tidak sedikitpun bersikap plin plan, walaupun ia selalu bersikap humble.
" Ok...gue ga jamin Lo bakal liat tu bocah,gue bakal minta ke dia buat semangatin kita tanding,dan ingat Lo lawan kami" ucap Andre santai.
" Siapa takut,gue selalu sportif ya,di club motor kita memang rekan tapi di basket kita lawan" jawab Dion, karena memang mereka beda kampus,jadi dengan begitu saat turnamen basket antar kampus maka mereka akan menjadi rival, saat sekolah menengah atas mereka satu sekolah dan mereka tim basket andalan sekolah,namun saat kuliah Dion memilih kuliah di kampus yang berbeda, karena ia mengambil jurusan fotografi, sedangkan di Alexander tidak tersedia jurusan tersebut.
Alexander university hanya memiliki jurusan kedokteran, farmasi, keperawatan, manajemen bisnis, hukum, ekonomi dan tehnik,serta desainer dan modeling.
Namun begitu setiap tahunnya hampir ribuan yang mendaftarkan diri mereka untuk menjadi salah satu mahasiswa di kampus ternama dan elite itu,kampus yang terkenal di gandrungi oleh para kaum jet set, karena memang sistem belajar mereka yang terbukti berkualitas tinggi dengan fasilitas belajar yang lengkap dan elite tentunya.
****
Al memasuki apartemen nya dengan pikiran yang kacau,entah mengapa rasanya ia sangat ingin membawa istrinya bersamanya malam ini,ingin terus menatap wajah lembutnya yang terasa begitu menenangkan.
Al menyugar keras rambutnya,ia memasuki kamar mandi setelah meletakkan kunci motor,ponsel, dompet dan jam tangan nya di atas nakas di samping ranjang nya.
Berdiri di bawah shower, mengguyur seluruh tubuhnya berharap agar merasa lebih tenang dan segar, sehingga beberapa menit kemudian ia keluar dengan wajah yang terlihat lebih segar,tapi sayangnya tidak dengan pikirannya.
Pikirkan nya terasa masih sangat kacau,ungkapan Kenzo sang sepupu membuatnya benar-benar sangat terganggu,ia memang belum mau keluarganya tau tentang pernikahan nya dengan Kiara,tapi ia juga merasa sangat tidak suka jika Kiara bersama pria lain.
" Akh..." erang Al geram, ia benar-benar merasa sangat frustasi.
" Shit" umpatnya lagi,ia memakai pakaian santai,baju kaos berwarna hitam,celana jeans robek di lutut dan jaket kulit lengan panjang,tak lupa ia memakai jam tangan mahal nya,setelah menyambar kunci dan ponselnya,Al langsung melangkah keluar dari unit apartemen miliknya,bahkan ia tidak menyisir rambutnya,hanya sedikit menyempatkan parfum pada tubuhnya.
📱-" Ke Pacifik... sekarang,gue otw" perintah nya pada seseorang,membuat orang yang ia telfon mengumpat kesal, pasalnya ia langsung memutuskan panggilan setelah mengatakan kata-kata singkat tersebut.
Al menuju basement apartemen pribadinya dan memasuki mobilnya yang memang selalu ada di apartemen nya, melaju meninggalkan apartemen.
****
Sedangkan di lain tempat.
" Gila beneran ni orang,main mati-mati in aja,kalau bukan karena sahabat,udah gue cincang terus gue buang ke laut biar jadi makanan hiu" omel Andre setengah emosi.
" Apaan sih ngomel-ngomel ga jelas Lo" tanya Aldo yang baru datang dari kamar mandi.
" Tau nih tau-tau ngomel abis nerima telpon dari seseorang" tambah Dion yang juga merasa heran, karena saat Andre menerima telepon kebetulan ia sedang menerima telfon dari adiknya yang melanjutkan pendidikan nya di luar negeri bersama Oma nya, karena perbedaan waktu yang jauh, sehingga di negara tempat adik nya berada saat ini baru menjelang sore dan adiknya baru saja pulang dari kampus.
" Si Al tu nyuruh kita ke Pacifik sekarang,dia lagi otw katanya" ucap Andre memberikan informasi pada Aldo dan Dion.
" Wah..ini mah Fix tu bocah labil beneran lagi kacau pikiran nya, biasanya di ajakin aja susah banget kalau ke sana,ini malah ngajakin duluan" ucap Aldo dan Dion bersamaan.
Andre tak menanggapi,ia hanya mengedikkan bahunya seakan tak ingin ambil pusing dengan kelakuan aneh sang sahabat,bukan ia tak peduli,tapi Andre percaya Al pasti akan men ceritakan semuanya jika Al merasa sudah harus bercerita.
Yang terpenting saat ini adalah mereka yang harus segera berada di tempat yang hampir di penuhi para wanita bayaran dan para pria hidung belang.
Mereka tidak mau sampai terjadi sesuatu yang membahayakan Al,hampir semua orang tau siapa Al,sang putra tunggal keluarga Alexander,calon pewaris tunggal seluruh aset keluarga nya,pria yang terlahir dalam pohon uang, itulah julukan yang tepat untuk seorang Aldizar Reyndra Alexander.
" Ok..yuk langsung cabut aja,kita satu mobil aja ya,gue lagi males banget nyetir" ucap Andre yang memang malam ini ia merasa sangat lelah, bahkan tadi ia sudah berencana akan langsung memasuki kamar nya yang berada di markas itu.
" Oke deh,biar pake mobil gue aja" Dion memutuskan,ia memang paling sering mengalah, dan bersikap Santai.
Ketiga pemuda tampan itu langsung melakukan mobil mereka menuju salah satu club ternama,milik keluarga molly, keluarganya memang memiliki usaha di bidang itu dan bahkan terdapat di berbagai kota besar dan negara.
Sedangkan di parkiran club yang tampan megah itu,Al sudah memarkirkan mobilnya sesuai arahan sekuriti,ia keluar dari dalam mobilnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.
Para bodyguard yang berjaga sedikit menunduk hormat saat melihat sahabat dari putri majikan mereka yang datang,Al menunjukkan ekspresi seperti biasanya,cuek dan dingin,ia bahkan terkesan arogan.
Al memasuki salah satu private room dan salah satu waiters mengikutinya dari belakang,Al mendudukkan dirinya di salah satu sofa dan melirik sekilas pada waiters wanita yang terlihat begitu seksi dan juga cantik.
" Apakah ada yang tuan butuhkan? Atau tuan ingin memesan sesuatu " tambah nya waiters wanita itu sopan dan dengan gaya menggodanya, seperti kebiasaan nya.
" Gue mau satu botol salah satu anggur merah terbaik " jawab Al dingin, matanya sedikitpun terlihat tak melirik wanita cantik tik nan seksi di hadapannya itu.
"Baik tuan, silahkan di tunggu sebentar,akan saya ambilkan" jawab wanita itu dengan suara lembut dan mendayu-dayu.
Tak menjawab lagi,Al hanya mengangguk seraya mengibaskan sebelah tangan nya,tanda ia mengusir perempuan itu,membuat perempuan cantik itu memberengut karena kesal melihat reaksi Al yang terlihat sama sekali tidak tertarik padanya.
" Huh..dasar pria angkuh,aneh,dia pasti pria tidak normal, sayang sekali padahal wajahnya sangat tampan dan pasti kaya raya,terlihat dari semua yang menempel di tubuhnya itu adalah barang-barang branded dan limited edition" omel wanita itu bersungut-sungut seraya berjalan mengumpat pengunjung yang berada di ruangan VVIP paling mewah.
" Untung orang kaya" tambah nya lagi dengan perasaan sebal.
Di luar Andre, Aldo dan Dion baru saja tiba,Dion memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil Al.
" Gila,kok kayaknya beneran niat banget ya ni bocah kesini,udah nyampe duluan" ucap Aldo.
" Cepetan...sebelum ni tempat berubah jadi kacau balau " ucap Andre cepat.
Ketiganya melangkah cepat dengan langkah lebar menuju pintu masuk, yang di sambut hormat oleh para bodyguard penjaga pintu.
Ketiganya masuk melewati para orang-orang yang terlihat begitu asyik dengan musik yang berdentum hebat,terlihat beberapa orang sedang asyik meliuk-liuk kan tubuhnya di lantai dansa,di bawah lampu yang berkelap-kelip,mereka begitu menikmati.
" Tuan ada yang bisa kami bantu" sapa beberapa wanita berpakaian minim.
" Hai ladies..." sapa Aldo yang memang seorang pemburu wanita.
Para wanita itu menjerit histeris saat tau siapa yang menyapa pria yang menyapa mereka.
Ketiganya langsung menuju ruangan VVIP setelah seorang bartender memberi tahu kan pada ketiga pemuda tampan itu.
update'ny knapa lama thor