Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2. Rencana bercerai
Rachel Victoria adalah teman masa kecil Violet. Dia sosok yang selalu ada dan mendukung setiap langkah temannya, namun satu yang disayangkan oleh Rachel, kenapa Violet bisa jatuh cinta pada sosok seperti Kiev Arron.
Violet gadis yang cantik, saat kuliah dia mendapatkan julukan primadona, bahkan hampir semua mahasiswa mengakui kecantikannya dan menyatakan cinta padanya.
Sayang sekali, Violet terpesona dengan ketampanan yang dimiliki Kiev. Saat itu Violet yang hampir terserempet mobil, diselamatkan oleh Kiev.
Mengingat itu, Rachel sangat menyayangkan takdir mempertemukan mereka sampai membuat Violet terobsesi untuk memiliki Kiev. Bahkan menentang keluarga Arora dan memutuskan kuliah di semester 5.
"Sepertinya kecelakaan itu membuat isi kepalamu konslet. Kemarin kau mengatakan sangat mencintai Kiev dan tidak akan menyerah mendapatkan hatinya!" Rachel menyindir.
"Dalam rumus hidup, tentu saja kita bisa berubah fikiran. Menentukan mana yang ingin kita jalani dan tidak. Mungkin saja, kemarin aku sedang tersesat! Dan sekarang sudah sadar!" Violet menyahut dan tidak mau kalah.
ini momen yang ditunggu Rachel, mendengar Violetta langsung yang menginginkan bercerai dari Kiev Arron.
"Kau mau membantuku atau tidak?" Violet mengulangi pertanyaannya.
Rachel tersenyum tipis, "Oke. Aku akan membantumu bercerai dan mencari pengacara terbaik." Sahutnya seraya menyodorkan jeruk yang sudah dikupas bersih kemulut Violet.
Violet sudah mengorbankan semuanya untuk menikah dengan Kiev Arron, bahkan keluar dari daftar keluarga Arora. Yang artinya, setelah dia bercerai dari Kiev, Violet akan jatuh miskin jika seandainya tidak mendapatkan apapun dari Kiev.
"Kamu sudah memikirkan semuanya? Bagaimana masa depan kamu?" Rachel yang khawatir, sebab Violet telah putus kuliah dan tidak memiliki pengalaman kerja apapun.
Violet mengerti kecemasan Rachel, benar memang, dirinya tidak memiliki persiapan apapun untuk menikah dengan Kiev. Jika menceraikan Kiev, dia akan jatuh miskin, terkecuali seandainya Kiev bermurah hati memberikannya kompensasi selama Violet memperankan tugasnya sebagai istri, dan juga dia telah merawat neneknya Kiev selama tiga tahun terakhir ini sebelum Neneknya Kiev ke kota Ukrina.
"Aku akan memikirkannya nanti." Sahut Violet dengan senyum tipisnya.
"Bagaimana kalau kamu pulang saja kepada keluargamu?" Rachel memberikan usul.
Pulang? Itu tidak mungkin. Violet sudah sangat lama ingin meninggalkan keluarga Arora sebelum menikah, tepatnya setelah kematian ibunya ketika dia berusia 15 tahun.
Ayahnya menikah lagi dan membawa dua anak perempuan dari istri barunya. Mereka selalu mengganggunya, bahkan iri dengan kehidupannya. Yang satu usianya 22 tahun, lebih muda satu tahun dengannya, sedangkan yang satu lagi 16 tahun. Dan juga satu lagi anak laki-laki.
"Tentu saja tidak!" Tegas Violet. Bahkan dia jarang menghadiri acara keluarga besar Arora, karena malas bertemu ular-ular tak berbisa seperti ibu dan tiga saudara tirinya. "Aku bisa hidup sendiri tanpa mereka semua!"
"Dan aku selalu bersamamu!" Sahut Rachel penuh semangat.
Braakkk!!!
Suara pintu yang didorong dengan kasar mengagetkan Violet dan Rachel. Keduanya sontak langsung menoleh ke sumber suara.
Diambang pintu nampak sosok pria berpostur tubuh tinggi dan tegap. Hidung lancip beserta mata elang yang gelap, pakaian yang serba rapi nampak pas dan elegan melekat padanya bahkan dari desainer ternama, tanpa mengetahuinya, orang bisa menebak dia bukan dari kalangan biasa.
Kesal, Rachel langsung berdiri dari duduknya lalu menatap dengan tajam dan siap memaki. "Apakah anda tidak punya sopan santun? Ini rumah sakit! Seenaknya anda membuka pintu sembarangan!"
Kiev orang tidak bisa disentuh sembarangan, jika ada yang menyinggungnya, maka akan berurusan dengannya. Dan dia tidak mudah melepaskan lawannya sebelum puas memberikan pelajaran.
Violet yang sedang duduk bersandar menarik pergelangan tangannya pelan. Dia tidak mau kalau Rachel sampai menyinggung Kiev.
Kiev yang biasanya akan marah saat dimaki orang, justru acuh dan tidak perduli. Dia melangkah mendekat kearah dua gadis itu dengan gurat wajah dingin.
Rupanya tidak sendiri, dibelakang punggungnya, Alieca juga menemaninya. Gadis itu berjalan tanpa rasa malu, membuat Rachel semakin kesal. Kalau bukan dirumah sakit, dia pasti akan langsung menjambak rambut gadis sok kalem itu dan merusak wajahnya biar tidak menganggu suami orang.
"Untuk apa anda datang kesini? Bukankah anda tidak perduli lagi tentang Violet?"